Booster Vaksin COVID-19 sedang menjadi perbincangan hangat saat ini. Nah, kamu tentu tahu ya bahwa Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) baru saja menyetujui penggunaan booster vaksin COVID-19. Tidak hanya itu, BPOM juga mengeluarkan panduan tentang ‘mix-match’ booster vaksin COVID-19 bagi masyarakat.
Vaksin COVID-19 Booster Yang Disetujui Badan POM
Sebelum membahas panduan ‘mix-match’ booster vaksin COVID-19 dari BPOM, yuk kita bahas dulu jenis-jenis vaksin COVID-19 booster yang disetujui oleh BPOM hingga saat ini:
1. Pfizer-BioNTech

Apa itu Pfizer-BioNTech?
Vaksin ini didasarkan pada teknologi RNA, dengan komposisi mRNA yang memerintahkan sel untuk membuat protein S (spike) pada permukaan virus COVID-19. Saat tubuh kita mengenali protein tersebut, maka tubuh akan menghasilkan respons imun untuk menghancurkannya. Vaksin ini diberikan dalam bentuk suntikan intramuskular.
Dampak penggunaan Pfizer-BioNTech sebagai booster:
Menurut BPOM, vaksin ini dapat meningkatkan kadar antibodi dalam tubuh dan dapat mengurangi risiko terinfeksi COVID-19.
Kegunaan Pfizer-BioNTech sebagai booster:
Vaksin ini digunakan sebagai booster untuk menambah tingkat kekebalan dan melindungi kita dari virus COVID-19.
Dimana bisa mendapatkan Pfizer-BioNTech:
Untuk penggunaan booster, vaksin ini hanya diberikan di rumah sakit atau klinik dengan resep dokter.
Kelebihan Penggunaan Pfizer-BioNTech:
Menurut BPOM, vaksin Pfizer-BioNTech memiliki respons antibodi dan daya tahan yang tinggi, dan aman digunakan sebagai booster.
Kekurangan Penggunaan Pfizer-BioNTech:
Adapun beberapa efek samping setelah penggunaan vaksin Pfizer-BioNTech di antaranya: sakit kepala, sakit otot atau sendi, demam, menggigil, kelelahan, dan mual. Namun, jenis efek samping ini selalu muncul pada umumnya setelah beberapa hari dan akan hilang dengan sendirinya. Efek samping yang lebih serius, namun sangat jarang terjadi, antara lain: bengkak pada wajah dan mulut, serta sakit maag.
Cara Menggunakan Pfizer-BioNTech:
Untuk penggunaan booster, vaksin ini diberikan melalui suntikan intramuskular.
Merk dan Harga Pfizer-BioNTech:
Untuk harga vaksin Pfizer-BioNTech sebagai booster belum dapat dipastikan. Namun, tersedia di beberapa rumah sakit dengan resep dokter.
2. Sinovac

Apa itu Sinovac?
Vaksin ini dikembangkan oleh perusahaan farmasi asal China bernama Sinovac. Vaksin ini mengandung virus yang telah diinaktivasi atau dilemahkan, sehingga tidak berbahaya, namun dapat menstimulasi sistem kekebalan tubuh agar dapat melawan virus COVID-19. Vaksin ini diberikan dalam bentuk suntikan intramuskular.
Dampak Penggunaan Sinovac sebagai booster:
Menurut BPOM, vaksin ini juga dapat meningkatkan kadar antibodi dalam tubuh dan dapat mengurangi risiko terinfeksi COVID-19.
Kegunaan Sinovac sebagai booster:
Vaksin ini digunakan sebagai booster untuk menambah tingkat kekebalan dan melindungi kita dari virus COVID-19.
Dimana bisa mendapatkan Sinovac:
Untuk penggunaan booster, vaksin ini diberikan di rumah sakit atau klinik dengan resep dokter.
Kelebihan Penggunaan Sinovac:
BPOM menyatakan bahwa vaksin Sinovac merupakan vaksin yang aman dan efektif dalam melindungi kita dari infeksi virus COVID-19. Selain itu, vaksin ini memiliki tingkat ketersediaan yang cukup tinggi dan telah banyak digunakan oleh masyarakat di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Kekurangan Penggunaan Sinovac:
Adapun beberapa efek samping setelah penggunaan vaksin Sinovac di antaranya: sakit kepala, sakit otot atau sendi, demam, menggigil, kelelahan, dan nafsu makan menurun. Namun, jenis efek samping ini selalu muncul pada umumnya setelah beberapa hari dan akan hilang dengan sendirinya.
Cara Menggunakan Sinovac:
Untuk penggunaan booster, vaksin ini diberikan melalui suntikan intramuskular.
Merk dan Harga Sinovac:
Untuk harga vaksin Sinovac sebagai booster belum dapat dipastikan. Namun, tersedia di beberapa rumah sakit dengan resep dokter.
Mix-Match Booster Vaksin COVID-19 yang Disetujui BPOM
Nah, selain ‘booster’ vaksin COVID-19 jenis Pfizer-BioNTech dan Sinovac, BPOM ternyata juga mengeluarkan panduan ‘mix-match’ booster untuk meningkatkan pertahanan dan membantu melindungi kita dari infeksi COVID-19. Panduan ‘mix-match’ booster ini mungkin menjadi pilihan bagi mereka yang sudah mendapatkan vaksin COVID-19 sebelumnya dan ingin meningkatkan tingkat kekebalan tubuhnya.
Panduan ini menggabungkan berbagai jenis vaksin COVID-19 sebagai booster, di antaranya:
- Pfizer-BioNTech sebagai booster kedua bagi yang sebelumnya mendapat Sinovac.
- Sinovac sebagai booster kedua bagi yang sebelumnya mendapat Pfizer-BioNTech.
- Pfizer-BioNTech sebagai booster ketiga bagi yang sebelumnya mendapat Pfizer-BioNTech.
- Sinovac sebagai booster ketiga bagi yang sebelumnya mendapat Sinovac.
Panduan ‘mix-match’ booster dari BPOM juga memberikan beberapa pemahaman tentang tahap-tahap vaksinasi, dosis yang diperlukan, serta jangka waktu antar dosis untuk masing-masing jenis vaksin COVID-19. Sebagai contoh, untuk vaksin Pfizer-BioNTech, BPOM merekomendasikan jangka waktu minimal 6 bulan antar dosis pertama dan kedua.
Kesimpulan
Booster vaksin COVID-19 menjadi salah satu cara untuk meningkatkan pertahanan tubuh kita dan membatasi penyebaran virus COVID-19. Namun, penting untuk diingat bahwa jenis dan dosis vaksin COVID-19 yang digunakan harus disesuaikan dengan kondisi kesehatan dan rekomendasi dari tenaga medis atau dokter. Dengan mengikuti panduan ‘mix-match’ booster dari BPOM, diharapkan kita dapat lebih terlindung dan memperkuat kekebalan tubuh kita.


