Asuransi adalah cara untuk memproteksi diri dari risiko kehilangan atau kerugian finansial yang disebabkan oleh kejadian-kejadian yang tidak terduga. Namun, sebelum kamu bisa mendapatkan polis asuransi, kamu harus melewati proses underwriting terlebih dahulu. Apa itu underwriting? Mengapa penting? Dimana dilakukan? Apa kelebihan dan kekurangan dari proses underwriting? Bagaimana cara melakukannya? Berikut ini penjelasannya.
Proses Underwriting dalam Asuransi
Underwriting dalam asuransi merupakan proses yang biasanya dilakukan oleh perusahaan asuransi untuk mengevaluasi risiko dan memberikan harga premi yang tepat sesuai dengan risiko tersebut. Proses underwriting mencakup kemampuan perusahaan asuransi untuk menentukan apakah akan menerima atau menolak sebuah permohonan asuransi.
Keputusan Underwriting Dalam Asuransi: Apa itu?
Keputusan underwriting dalam asuransi adalah hasil dari evaluasi risiko yang dilakukan oleh perusahaan asuransi terhadap calon pemegang polis asuransi. Keputusan ini bisa berupa kabul atau tolak. Keputusan underwriting juga bisa mengalami penawaran harga premi yang berbeda dari yang diminta oleh calon pemegang polis.
Mengapa Proses Underwriting Sangat Penting?
Proses underwriting menjadi penting karena menghasilkan keputusan yang tepat dalam mengelola risiko, memberikan penawaran harga yang tepat untuk risiko asuransi, dan memastikan stabilitas keuangan perusahaan asuransi.
Dimana Dilakukan Proses Underwriting dalam Asuransi?
Proses underwriting biasanya dilakukan di kantor pusat perusahaan asuransi. Namun, terkadang perusahaan asuransi melakukannya secara online atau melalui agen asuransi.
Kelebihan dari Proses Underwriting dalam Asuransi
Proses underwriting dalam asuransi memiliki beberapa kelebihan. Pertama, perusahaan asuransi bisa mengevaluasi risiko dengan cermat dan akurat. Kedua, penawaran premi yang tepat berdasarkan risiko. Ketiga, memastikan stabilitas keuangan perusahaan asuransi. Keempat, memastikan bahwa hanya risiko yang layak yang diberikan polis asuransi.
Kekurangan dari Proses Underwriting dalam Asuransi
Proses underwriting dalam asuransi juga memiliki beberapa kekurangan. Pertama, prosesnya membutuhkan waktu yang lama sehingga pelanggan bisa lupa atau kehabisan kesabaran. Kedua, prosesnya terkadang membingungkan untuk pelanggan. Ketiga, keputusan underwriting bisa bernilai sangat subjektif.
Bagaimana Cara Melakukan Proses Underwriting dalam Asuransi?
Untuk melaksanakan proses underwriting dalam asuransi, perusahaan asuransi menggunakan data kesehatan, kebiasaan hidup, dan riwayat keluarga calon pelanggan. Mereka kemudian mengevaluasi risiko yang terkait dengan polis asuransi, seperti risiko keuangan dan kematian. Setelah itu, perusahaan asuransi memberikan keputusan terkait apakah mereka akan menerima atau menolak permohonan asuransi, serta memberikan penawaran harga premi yang sesuai dengan risiko.
Contoh Proses Underwriting dalam Asuransi
Sebagai contoh, ketika seseorang mengajukan permohonan asuransi jiwa dengan manfaat kematian sebesar 1 miliar rupiah, pihak perusahaan asuransi akan menanyakan beberapa pertanyaan untuk menentukan nilai risiko. Pertanyaan yang mungkin ditanyakan, misalnya: apakah calon pelanggan merokok atau minum alkohol? Apakah dia bersedia menjalani tes kesehatan? Apakah dia memiliki riwayat keluarga yang memiliki penyakit yang sama? Setelah mengetahui informasi ini, perusahaan asuransi akan mengevaluasi risiko dan kemudian menawarkan premi yang sesuai.
Dalam kesimpulannya, proses underwriting dalam asuransi sangat penting karena memastikan stabilitas keuangan perusahaan asuransi dan menentukan apakah pelanggan layak mendapatkan polis asuransi, serta menentukan penawaran harga yang sesuai. Meski demikian, proses tersebut juga membutuhkan waktu yang lama dan terkadang membingungkan bagi pelanggan.


