Tipe Budaya Politik (Parokial, Kaula, Partisipan) dan Contohnya
Apa itu budaya politik? Budaya politik adalah kumpulan nilai-nilai, norma-norma, keyakinan, sikap, dan orientasi yang berkaitan dengan sistem politik dalam suatu masyarakat. Budaya politik dapat mempengaruhi cara masyarakat memahami, berpartisipasi, dan berinteraksi dalam konteks politik.
Ada beberapa tipe budaya politik yang umum ditemui di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Pada tulisan ini, kita akan membahas tiga tipe budaya politik yang khususnya dapat ditemui di Indonesia, yaitu tipe parokial, kaula, dan partisipan.
Tipe Budaya Politik Parokial
Tipe budaya politik parokial merupakan tipe budaya politik yang ditandai dengan partisipasi politik yang rendah dan minimnya peran serta masyarakat dalam kehidupan politik. Masyarakat dengan tipe budaya politik parokial cenderung tidak tertarik atau tidak peduli terhadap urusan politik.
Budaya politik parokial sering ditemui di masyarakat yang masih tergolong tradisional, di mana kehidupan politik dijalankan oleh segelintir tokoh atau elit politik. Masyarakat dengan tipe budaya politik parokial biasanya menganggap bahwa proses pengambilan keputusan politik adalah sesuatu yang jauh dari kehidupan sehari-hari mereka.
Sebagai contoh, dalam budaya politik parokial, masyarakat lebih menyukai petugas pemerintahan yang datang ke desa mereka untuk memberikan bantuan atau kegiatan yang langsung mempengaruhi kehidupan mereka sehari-hari, daripada memperhatikan proses pengambilan keputusan politik di tingkat nasional.
Tipe Budaya Politik Kaula
Tipe budaya politik kaula merupakan tipe budaya politik yang ditandai dengan tingkat partisipasi politik yang rendah namun memiliki kecenderungan partisipasi yang dilakukan secara terbatas. Masyarakat dengan tipe budaya politik kaula cenderung hanya mengikuti arus politik yang ada tanpa berusaha untuk mempengaruhi atau mengubah keadaan politik.
Budaya politik kaula sering ditemui di masyarakat yang masih tergolong otoriter, di mana partai politik atau elit politik memiliki kontrol yang kuat terhadap kehidupan politik. Masyarakat dengan tipe budaya politik kaula cenderung hanya mengikuti arahan atau instruksi dari pihak yang berkuasa tanpa melakukan evaluasi atau perubahan.
Sebagai contoh, dalam budaya politik kaula, masyarakat biasanya bersifat pasif dan tidak berani mengkritik atau menentang kebijakan pemerintah. Mereka hanya menjalankan perintah atau kebijakan yang telah ditetapkan oleh pihak yang berkuasa, meskipun hal tersebut mungkin tidak sesuai dengan kebutuhan atau kepentingan masyarakat.
Tipe Budaya Politik Partisipan
Tipe budaya politik partisipan merupakan tipe budaya politik yang ditandai dengan partisipasi politik yang tinggi dan aktif dari masyarakat. Masyarakat dengan tipe budaya politik partisipan cenderung aktif dalam proses politik, baik melalui pemilihan umum, kampanye politik, demonstrasi, atau aksi-aksi politik lainnya.
Budaya politik partisipan sering ditemui di masyarakat yang sudah lebih terbuka dan demokratis, di mana masyarakat memiliki kebebasan untuk berpartisipasi secara aktif dalam berbagai kegiatan politik. Masyarakat dengan tipe budaya politik partisipan memiliki kesadaran politik yang tinggi dan merasa memiliki peran penting dalam pengambilan keputusan politik.
Sebagai contoh, dalam budaya politik partisipan, masyarakat sering berpartisipasi dalam pemilihan umum untuk memilih wakil rakyat atau tokoh politik yang dianggap mewakili kepentingan mereka. Masyarakat juga sering aktif dalam kampanye politik, baik sebagai relawan, donor, atau aktivis politik yang berupaya mempengaruhi kebijakan politik yang diambil oleh pemerintah.
Kesimpulan
Dalam konteks politik, budaya politik memiliki peranan penting dalam membentuk sikap dan orientasi masyarakat terhadap sistem politik yang ada. Tiga tipe budaya politik yang umum ditemui di masyarakat, termasuk di Indonesia, adalah tipe parokial, kaula, dan partisipan.
Budaya politik parokial ditandai dengan minimnya partisipasi politik dan kecenderungan masyarakat untuk tidak tertarik atau peduli terhadap urusan politik. Budaya politik kaula ditandai dengan partisipasi politik yang rendah namun dilakukan secara terbatas, tanpa berusaha mempengaruhi atau mengubah keadaan politik. Sedangkan budaya politik partisipan ditandai dengan partisipasi politik yang aktif dan tinggi, di mana masyarakat aktif dalam proses politik dan merasa memiliki peran penting dalam pengambilan keputusan politik.
Mengenal tipe-tipe budaya politik ini dapat membantu kita memahami karakteristik dan pola partisipasi politik yang terjadi dalam masyarakat. Selain itu, pemahaman ini juga dapat memberikan wawasan tentang faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi partisipasi politik masyarakat dalam suatu negara.
