Staphylococcus aureus adalah salah satu bakteri Gram-positif yang dapat ditemukan di berbagai tempat di sekitar kita. Bakteri ini dapat menginfeksi manusia dan hewan, dan memiliki potensi untuk menyebabkan berbagai penyakit serius. Dalam artikel ini, kita akan mengenal lebih jauh tentang bakteri Staphylococcus aureus, termasuk ciri-cirinya, klasifikasinya, cara berkembang biaknya, contoh penyakit yang disebabkan oleh bakteri ini, dan kesimpulan mengenai pentingnya pengendalian infeksi yang disebabkan oleh Staphylococcus aureus.
Apa Itu Staphylococcus aureus?
Staphylococcus aureus adalah jenis bakteri bulat, yang biasanya terdapat dalam bentuk kelompok seperti buah anggur. Bakteri ini umumnya ditemukan pada kulit manusia, di dalam hidung, dan di daerah lain yang lembab pada tubuh manusia. Walaupun sebagian besar bentuk Staphylococcus aureus adalah non-patogenik (tidak menyebabkan penyakit), beberapa strain tertentu dapat menyebabkan infeksi dan menyebabkan penyakit yang serius.

Gambar: Staphylococcus aureus
Ciri-Ciri Staphylococcus aureus
Staphylococcus aureus memiliki beberapa ciri-ciri morfologi yang dapat membantu dalam identifikasinya. Bakteri ini berbentuk bulat, dengan diameter sekitar 0.5-1.5 mikrometer. Mereka biasanya terdapat dalam bentuk kelompok seperti tandan anggur atau jajaran, yang disebut juga dengan istilah “berkelompok” atau “beruntai-untai”. Staphylococcus aureus juga bersifat Gram-positif, artinya mereka memiliki dinding sel yang mampu menyerap zat pewarna Kristal Violet saat pewarnaan Gram.

Gambar: Ciri-ciri Morfologi Bakteri Staphylococcus aureus
Klasifikasi Staphylococcus aureus
Staphylococcus aureus termasuk dalam genus Staphylococcus dan famili Staphylococcaceae. Genus ini terdiri dari lebih dari 30 spesies yang berbeda, tetapi Staphylococcus aureus adalah yang paling umum dan sering ditemukan pada manusia. Bakteri ini memiliki sifat fakultatif anaerob, yang berarti bahwa mereka dapat bertahan dalam kondisi dengan atau tanpa oksigen.
Staphylococcus aureus juga dapat diklasifikasikan berdasarkan sifat-sifat biokimia dan antigenikanya. Beberapa contoh klasifikasi yang umum digunakan adalah berdasarkan pola fermentasi karbohidrat, produksi enzim koagulase, dan pola resistensi terhadap antibiotik tertentu. Klasifikasi yang lebih rinci dapat dilakukan dengan menggunakan teknik molekuler seperti analisis sekuens DNA.
Jenis Staphylococcus aureus
Staphylococcus aureus memiliki berbagai jenis yang dapat menyebabkan infeksi pada manusia. Beberapa jenis yang umum ditemukan antara lain:
- Staphylococcus aureus meticillin-resistant (MRSA): Jenis Staphylococcus aureus ini memiliki resistensi terhadap antibiotik beta-laktam, seperti meticillin dan sefalosporin. MRSA sering ditemukan di rumah sakit atau lingkungan perawatan kesehatan, dan infeksi yang disebabkan oleh MRSA sering sulit diobati karena resistensi terhadap antibiotik.
- Staphylococcus aureus meticillin-susceptible (MSSA): Jenis Staphylococcus aureus ini rentan terhadap antibiotik beta-laktam, tetapi masih dapat menyebabkan infeksi serius pada manusia.
- Staphylococcus aureus vancomycin-resistant (VRSA): Jenis Staphylococcus aureus ini memiliki resistensi terhadap antibiotik vancomycin, yang merupakan antibiotik terakhir yang digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh MRSA. VRSA sangat jarang ditemukan dan disebut sebagai strain “superbug” karena sulit diobati dengan antibiotik yang tersedia.
Cara Berkembang Biak Staphylococcus aureus
Staphylococcus aureus dapat berkembang biak dengan cara membelah diri secara aseksual melalui pembelahan biner. Proses ini memungkinkan bakteri untuk berkembang biak dan memperbanyak populasi dalam waktu yang relatif singkat. Staphylococcus aureus juga dapat membentuk biofilm, yaitu komunitas bakteri yang melekat pada permukaan yang dikelilinginya.

Gambar: Mengenal Bakteri Staphylococcus aureus yang Resisten dan Sensitif
Contoh Penyakit yang Disebabkan oleh Staphylococcus aureus
Staphylococcus aureus dapat menyebabkan berbagai penyakit infeksi pada manusia. Beberapa contoh penyakit yang disebabkan oleh bakteri ini antara lain:
- Infeksi kulit: Staphylococcus aureus dapat menyebabkan berbagai jenis infeksi kulit, termasuk impetigo (infeksi kulit superfisial), selulitis (infeksi jaringan dalam kulit), dan abses kulit (pengumpulan nanah di dalam kulit).
- Infeksi luka: Bakteri ini juga dapat menyebabkan infeksi pada luka atau luka operasi, yang dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak diobati.
- Infeksi saluran pernapasan: Staphylococcus aureus juga dapat menyebabkan infeksi pada saluran pernapasan, seperti pneumonia (radang paru-paru), sinusitis (radang sinus), dan bronkitis (radang bronkus).
- Infeksi darah: Staphylococcus aureus dapat menginfeksi darah dan menyebabkan infeksi yang serius, seperti bakteremia (infeksi darah) atau endokarditis (radang yang terjadi pada membran dalam jantung dan katup jantung).
Kesimpulan
Staphylococcus aureus adalah bakteri Gram-positif yang umumnya ditemukan pada kulit manusia. Bakteri ini memiliki potensi untuk menyebabkan berbagai penyakit infeksi, termasuk infeksi kulit, infeksi luka, infeksi saluran pernapasan, dan infeksi darah. Beberapa jenis Staphylococcus aureus memiliki resistensi terhadap antibiotik tertentu, yang membuat pengobatan infeksi yang disebabkan oleh bakteri ini menjadi sulit. Oleh karena itu, pengendalian infeksi yang disebabkan oleh Staphylococcus aureus sangat penting untuk mencegah penyebaran infeksi dan mengurangi risiko komplikasi serius.

Gambar: Bakteri Staphylococcus Aureus dan Bahayanya
