Perkenalkan, teman-teman! Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang Pancasila, yaitu dasar negara Indonesia yang sangat penting. Pancasila telah menjadi panduan bagi bangsa Indonesia dalam membangun negara yang kuat dan berdaulat. Salah satu keunikan Pancasila adalah dibuat oleh para tokoh perumus Pancasila yang mewakili berbagai latar belakang dan pandangan. Yuk, kita simak kisah menarik dari para perumus Pancasila!
Prof. Dr. Soepomo
![]()
Apa itu Pancasila? Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang terdiri dari lima sila. Namun, siapa sebenarnya tokoh yang pertama kali terlibat dalam perumusan Pancasila? Tokoh tersebut adalah Prof. Dr. Soepomo. Beliau lahir pada tanggal 22 Januari 1903 di Sukoharjo, Jawa Tengah.
Soepomo sangat berperan penting dalam perumusan Pancasila. Ia adalah salah satu tokoh yang ditugaskan oleh Presiden Soekarno untuk menggali dan menyusun nilai-nilai dasar bangsa Indonesia. Dalam perjalanannya, Soepomo ternyata sangat konsisten dengan pandangan bahwa dasar negara Indonesia haruslah Pancasila.
Maka, pada 1 Juni 1945, Soepomo menganjurkan agar ditetapkan sebuah komite untuk menyusun rancangan konstitusi Indonesia yang di dalamnya harus tercantum sila-sila dasar negara. Usulan ini kemudian diresmikan dan didukung oleh para tokoh lainnya.
Jadi, kita bisa mengatakan bahwa Prof. Dr. Soepomo adalah tokoh pertama yang secara resmi terlibat dalam perumusan Pancasila. Beliau adalah pemikir utama di balik lahirnya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia yang saat ini kita kenal.
Ir. Soekarno

Siapa lagi yang terlibat dalam perumusan Pancasila? Tentu saja, kita tidak bisa melewatkan sosok Proklamator dan Presiden Pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno! Beliau adalah tokoh yang juga sangat berjasa dalam perumusan Pancasila.
Soekarno telah berperan penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Beliau juga menjadi pemimpin Bung Karno yang karismatik dan visioner. Pidato-pidato beliau seringkali menginspirasi dan memotivasi rakyat Indonesia untuk berjuang demi kemerdekaan dan keutuhan bangsa.
Pada awalnya, Soekarno ingin agar Pancasila menjadi satu-satunya dasar negara Indonesia. Ia merasa bahwa Pancasila adalah bentuk ketuhanan yang paling disepakati oleh rakyat Indonesia. Namun, usulan tersebut masih dalam tahap diskusi dan perdebatan. Bagaimana akhirnya Pancasila menjadi dasar negara? Mari kita simak lebih lanjut!
Mohammad Yamin

Kapan Pancasila mulai dikenal dalam kehidupan kenegaraan Indonesia? Jawabannya adalah saat Mohammad Yamin memperkenalkan istilah Pancasila dalam sidang BPUPKI pada 29 Mei 1945.
Mohammad Yamin adalah tokoh perumus Pancasila yang juga berperan penting dalam proses perumusan dasar negara Indonesia. Ia lahir di Sawahlunto, Sumatera Barat pada tanggal 24 Agustus 1903.
Pada sidang BPUPKI, Mohammad Yamin menyampaikan pandangannya tentang nilai-nilai dasar yang harus menjadi dasar negara Indonesia. Ia memperkenalkan istilah Pancasila yang berasal dari bahasa Sanskerta, yang artinya “lima prinsip”. Ini menjadi terobosan penting dalam proses perumusan Pancasila.
Mulai saat itu, istilah Pancasila semakin dikenal dan diterima oleh masyarakat Indonesia. Nilai-nilai dasar tersebut terus digali dan disempurnakan oleh para tokoh perumus lainnya. Namun, perjalanan perumusan Pancasila masih panjang. Mari kita lanjutkan kisah menarik ini!
Soepomo, Soekarno, dan Ki Hadjar Dewantara
Apa saja 5 gagasan dasar negara yang diusulkan oleh Ir. Soekarno? Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu melihat peran dari seorang tokoh lainnya dalam perumusan Pancasila, yaitu Ki Hadjar Dewantara.
Ki Hadjar Dewantara, atau yang dikenal juga sebagai Raden Mas Soewardi Soerjaningrat, adalah seorang pahlawan nasional yang memiliki kontribusi besar terhadap dunia pendidikan di Indonesia. Beliau adalah pendiri Taman Siswa, sebuah lembaga pendidikan yang memberikan kesempatan pendidikan kepada masyarakat dari berbagai latar belakang.
Pada proses perumusan Pancasila, Ki Hadjar Dewantara berperan penting dalam memunculkan gagasan mengenai keadilan sosial. Beliau menyampaikan bahwa Pancasila harus mengandung nilai-nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Gagasan keadilan sosial ini kemudian diperkuat oleh Soekarno dalam pidatonya di Sidang BPUPKI pada 1 Juni 1945. Dalam pidato tersebut, Soekarno menjelaskan lima gagasan dasar negara yang diusulkan, yaitu:
- Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa
- Sila kedua, Kemanusiaan yang adil dan beradab
- Sila ketiga, Persatuan Indonesia
- Sila keempat, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
- Sila kelima, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Usulan ini menjadi dasar dalam penyusunan teks Pancasila yang kemudian diratifikasi oleh PPKI pada 18 Agustus 1945. Dengan demikian, Pancasila resmi dijadikan dasar negara Indonesia yang menjadi pedoman hidup bagi seluruh rakyat Indonesia.
Kesimpulan
Kita telah menelusuri perjalanan perumusan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia yang kuat. Dalam proses perumusan ini, kita melihat peran penting dari para tokoh seperti Prof. Dr. Soepomo, Ir. Soekarno, Mohammad Yamin, dan Ki Hadjar Dewantara.
Prof. Dr. Soepomo adalah tokoh pertama yang secara resmi terlibat dalam perumusan Pancasila. Ia adalah pemikir utama di balik lahirnya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Kemudian, Ir. Soekarno juga berperan penting dengan pidato-pidatonya yang menginspirasi rakyat Indonesia untuk memperjuangkan Pancasila sebagai dasar negara.
Mohammad Yamin memperkenalkan istilah Pancasila dalam sidang BPUPKI pada 29 Mei 1945, sementara Ki Hadjar Dewantara membawa gagasan keadilan sosial dalam perumusan Pancasila.
Terima kasih telah mengikuti cerita menarik ini! Semoga kita tetap menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dan dapat membangun negara Indonesia yang lebih baik.
