Deposito adalah salah satu jenis investasi yang menguntungkan. Meskipun begitu, masih banyak orang yang belum mengenal betul apa itu deposito, bagaimana cara menghitung bunganya, dan apa saja kelebihan dan kekurangan investasi ini. Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai deposito.
Simpanan Deposito

Apa itu simpanan deposito? Simpanan deposito adalah produk keuangan yang dijamin oleh bank. Dalam hal ini, nasabah menyetorkan sejumlah uang kepada bank selama jangka waktu tertentu. Setelah jangka waktu tersebut berakhir, uang tersebut akan kembali ke nasabah bersama dengan bunga atau keuntungan yang telah dihitung dari awal.
Setiap bank memiliki aturan dan karakteristik masing-masing untuk simpanan deposito. Ada yang menentukan minimal setoran, jangka waktu, bunga, dan aturan lainnya yang harus dipahami lebih dulu sebelum melakukan investasi.
Cara Menghitung Bunga Deposito

Cara menghitung bunga deposito sendiri tidak terlalu rumit. Pada dasarnya, bunga dihitung berdasarkan dari jumlah setoran dan jangka waktu yang dipilih. Kalkulasi dapat dilakukan menggunakan rumus berikut:
[(Jumlah Setoran x Tingkat Bunga Deposito x Jangka Waktu)/12 Bulan] x Persen Pajak Deposito = Total Bunga Bersih yang Diterima
Untuk lebih jelasnya, berikut contoh perhitungan bunga deposito. Misalnya, nasabah ingin menyetor 10 juta rupiah dalam deposito dengan tingkat bunga 5% per tahun dan jangka waktu 6 bulan. Maka perhitungan bunga deposito adalah:
[(Rp 10.000.000 x 5 x 6/12)/12] x 20% = Rp 208.333
Dari perhitungan tersebut, nasabah akan mendapatkan bunga bersih sebesar Rp 208.333 setelah dipotong pajak 20%.
Dimana Membuka Deposito?

Deposito bisa dibuka di bank-bank atau lembaga keuangun lainnya. Beberapa bank yang menyediakan produk deposito adalah Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri, Bank Central Asia (BCA), dan lain sebagainya. Memilih bank yang tepat sebelum melakukan investasi deposito juga sangat penting agar investasi dapat menguntungkan. Pastikan bank terpercaya dan dapat dipercaya.
Kelebihan Deposito
Investasi deposito memiliki beberapa kelebihan, salah satunya adalah keuntungan yang tetap. Karena bunga dihitung berdasarkan persentase yang telah disepakati, sehingga nasabah tidak perlu khawatir akan fluktuasi pasar atau naik turunnya suku bunga. Selain itu, deposito juga dijamin oleh negara melalui Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sehingga nasabah tidak perlu khawatir atau cemas jika terjadi sesuatu pada bank.
Kekurangan Deposito
Walau begitu, investasi deposito juga memiliki kekurangan. Salah satunya adalah tidak ada kemungkinan keuntungan besar. Bunga deposito tidak akan terlalu tinggi dibandingkan dengan investasi yang lebih spekulatif. Selain itu, jika nasabah memutuskan untuk menarik uang sebelum jangka waktu habis, maka nasabah akan dikenakan denda.
Cara Investasi Deposito

Cara investasi deposito sangat mudah. Nasabah hanya perlu mengikuti beberapa langkah mudah:
- Pilih bank atau lembaga keuangan yang memiliki produk deposito
- Menentukan jangka waktu deposito: semakin lama jangka waktu, semakin tinggi bunga yang diperoleh.
- Menentukan jumlah uang yang akan disimpan dalam deposito.
- Mengisi formulir pembukaan deposito dan menunjukkan identitas diri seperti KTP, SIM, atau paspor.
- Menyetor uang ke rekening deposito tersebut.
Contoh Deposito

Contoh dari investasi deposito adalah berikut:
Seorang nasabah memilih untuk menyetor 20 juta rupiah dalam deposito berjangka. Deposito tersebut memiliki jangka waktu 1 tahun dan tingkat bunga tahunan sebesar 5%. Setelah jangka waktu habis, nasabah akan mendapatkan uang sebesar:
[(Rp 20.000.000 x 5 x 1)/12] x 20% = Rp 166.666
Dari perhitungan tersebut, nasabah akan mendapatkan bunga bersih sebesar Rp 166.666 setelah dipotong pajak sebesar 20%.
Itulah penjelasan mengenai deposito, termasuk apa itu deposito, cara menghitung bunga deposito, dimana membeli deposito, apa kelebihan dan kekurangan deposito, cara investasi deposito, dan contoh deposito. Dengan mengetahui hal-hal tersebut, nasabah dapat mempertimbangkan apakah investasi deposito cocok untuk kebutuhan mereka atau tidak.


