Capung: Hewan Amfibi Bernapas dengan

Capung adalah salah satu hewan amfibi yang ditemukan hampir di seluruh dunia. Hewan ini memiliki keunikan dalam sistem pernapasannya. Capung bernapas menggunakan metode yang berbeda dengan hewan lainnya. Bagaimana cara capung bernapas?
Apa Itu Capung?
Capung (orde Odonata) adalah serangga kecil yang memiliki gaya terbang yang lincah dan elegan. Capung biasanya ditemukan di sekitar perairan, seperti sungai, danau, dan rawa-rawa. Tubuh capung terdiri dari kepala, thorax, dan abdomen yang cukup panjang. Capung juga memiliki sepasang sayap transparan yang memudahkan mereka bergerak dan terbang dengan cepat.
Ciri-Ciri Capung
Capung memiliki ciri-ciri khas yang membedakannya dengan hewan lain. Beberapa ciri-ciri capung antara lain:
- Tubuh capung terdiri dari tiga bagian, yakni kepala, thorax, dan abdomen.
- Capung memiliki empat sayap yang transparan dan berbentuk seperti daun.
- Capung memiliki mata yang besar dan berbentuk seperti bola.
- Capung memiliki antena pendek dan runcing.
- Capung memiliki kemampuan terbang yang lincah dan cepat.
Ciri-ciri tersebut membuat capung terlihat unik dan menarik bagi pengamat nya.
Klasifikasi Capung
Capung termasuk ke dalam ordo Odonata yang terdiri dari dua subordo, yaitu subordo Anisoptera dan Zygoptera. Subordo Anisoptera terdiri dari capung dewasa yang memiliki sayap belakang lebih lebar dibandingkan sayap depan. Sedangkan subordo Zygoptera terdiri dari capung yang memiliki sayap depan dan belakang yang sama lebar.
Subordo Anisoptera
Subordo Anisoptera merupakan capung dewasa yang dikenal dengan sebutan capung tumbuh atau capung besar. Capung dewasa jenis ini memiliki sayap belakang yang lebar dan dapat digunakan untuk terbang dengan cepat. Beberapa contoh capung dewasa yang termasuk dalam subordo ini antara lain capung kepik, capung darah, dan capung raksasa.
Subordo Zygoptera
Subordo Zygoptera merupakan capung dewasa yang dikenal dengan sebutan capung kecil atau capung jelaga. Capung dewasa jenis ini memiliki sayap depan dan belakang yang sama lebar. Beberapa contoh capung dewasa yang termasuk dalam subordo ini antara lain capung air, capung kumbang, dan capung kawin.
Jenis-Jenis Capung
Terdapat banyak jenis capung yang ditemukan di berbagai belahan dunia. Beberapa jenis capung yang sering ditemui antara lain:
1. Capung Tumbuh (Anisoptera)
Capung tumbuh (Anisoptera) adalah capung dewasa yang memiliki sayap belakang lebih lebar dibandingkan sayap depan. Beberapa jenis capung tumbuh yang terkenal antara lain capung kepik, capung darah, dan capung raksasa. Capung tumbuh umumnya memiliki warna tubuh yang cerah dan sering dijumpai di sekitar perairan.
2. Capung Kecil (Zygoptera)
Capung kecil (Zygoptera) adalah capung dewasa yang memiliki sayap depan dan belakang yang sama lebar. Beberapa jenis capung kecil yang sering ditemui antara lain capung air, capung kumbang, dan capung kawin. Capung kecil umumnya memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dan terlihat lebih ramping.
Cara Berkembang Biak Capung
Capung berkembang biak dengan cara yang unik dan menarik. Proses reproduksi capung melibatkan beberapa tahapan, di antaranya adalah:
1. Pemilihan Pasangan
Capung jantan akan melakukan ritual kawin dengan menjatuhkan cahaya biru pada calon pasangan betina. Cahaya biru tersebut biasa disebut sebagai Hara atau Holos. Setelah pasangan capung ditemukan, mereka akan terbang dan melakukan aksi pendaratan yang berdekatan.
2. Kopulasi
Setelah pasangan capung ditemukan, mereka akan melakukan kopulasi yang berlangsung sekitar 5-25 menit. Pada saat kopulasi, capung jantan akan mengalirkan sperma ke dalam sistem reproduksi betina melalui organ gonopodi.
3. Pengerajaan Telur
Setelah kopulasi, betina akan meletakkan telurnya pada permukaan air. Telur capung biasanya diletakkan di daun-daun air atau tanaman air lainnya. Telur capung berbentuk seperti bola kecil dan berwarna putih transparan.
4. Perkembangan Telur
Setelah diletakkan, telur capung akan mengalami perkembangan selama beberapa minggu. Pada tahap ini, embrio capung mulai tumbuh dan berkembang di dalam telur.
5. Penetasan
Setelah masa inkubasi yang cukup lama, telur capung akhirnya menetas. Larva capung yang baru menetas akan keluar dari dalam telur dan memulai kehidupannya di air.
Contoh Capung
Terdapat banyak contoh capung yang unik dan menarik untuk dipelajari. Beberapa contoh capung yang sering ditemui di berbagai belahan dunia antara lain:
1. Capung Kepik
Capung kepik (Rhyothemis variegata) adalah jenis capung tumbuh yang memiliki warna tubuh yang mencolok. Capung ini memiliki sayap berwarna merah keunguan dengan bintik-bintik hitam pada bagian ujungnya. Capung kepik umumnya ditemui di daerah Asia Tenggara.
2. Capung Air
Capung air (Enallagma cyathigerum) adalah jenis capung kecil yang sering ditemui di sekitar perairan. Capung ini memiliki warna tubuh yang cerah, dengan kombinasi biru, hitam, dan hijau. Capung air umumnya ditemui di daerah Eropa dan Asia.
3. Capung Kawin
Capung kawin (Coenagrion puella) adalah jenis capung kecil yang memiliki warna tubuh yang cerah. Capung ini memiliki kombinasi warna biru, hijau, dan hitam yang menarik. Capung kawin umumnya ditemui di daerah Eropa.
Kesimpulan
Capung adalah salah satu hewan amfibi yang bernapas menggunakan metode yang unik. Capung memiliki ciri-ciri khas seperti sayap transparan, mata besar, dan kemampuan terbang yang lincah. Capung juga memiliki berbagai jenis, seperti capung tumbuh dan capung kecil, yang memiliki bentuk dan warna tubuh yang berbeda. Proses berkembang biak capung melibatkan pemilihan pasangan, kopulasi, pengerajaan telur, perkembangan telur, dan penetasan. Contoh capung yang sering ditemukan di berbagai belahan dunia antara lain capung kepik, capung air, dan capung kawin. Dengan segala keunikan dan keindahannya, capung merupakan salah satu hewan yang menarik untuk dipelajari dan diamati.
