Assalamualaikum! Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan beserta gambarnya. Pada dasarnya, sel hewan dan sel tumbuhan memiliki beberapa perbedaan yang mencolok, baik dari segi struktur maupun fungsi. Untuk lebih memahami perbedaan tersebut, mari kita bahas satu per satu.
Dinding Sel Bakteri
Dinding sel bakteri juga menjadi salah satu perhatian penting dalam studi sel. Gambar dinding sel bakteri dapat Anda temukan di bawah ini:

Sel Bakteri Sama Seperti Sel Tumbuhan Karena Memiliki Dinding Sel
Sel bakteri juga memiliki dinding sel, mirip dengan sel tumbuhan. Dinding sel berfungsi sebagai pelindung dan penyangga sel. Selain itu, dinding sel juga memberikan kekuatan dan kekakuan pada sel bakteri. Seperti yang terlihat pada gambar berikut:

Dinding Sel Bakteri | Struktur dan fungsi Sel
Dinding sel bakteri memiliki struktur yang khas dan berfungsi penting bagi sel. Adapun struktur dan fungsi dari dinding sel bakteri adalah sebagai berikut:

Apa itu dinding sel bakteri? Dinding sel bakteri adalah lapisan kaku dan kuat yang melapisi seluruh permukaan sel bakteri. Dinding sel ini terletak di luar membran sel dan memberikan bentuk serta kekuatan pada sel bakteri. Fungsinya adalah untuk melindungi sel bakteri dari tekanan luar dan menjaga integritas sel. Selain itu, dinding sel juga berperan dalam menjaga tekanan osmosis dan melindungi sel dari serangan patogen.
Ciri-ciri dinding sel bakteri:
- Kekuatan dan kekakuan: Dinding sel bakteri memberikan kekuatan dan kekakuan pada sel bakteri, sehingga sel dapat menjaga bentuknya dan tetap kokoh meski terdapat tekanan eksternal.
- Permeabilitas: Dinding sel bakteri memiliki keterbatasan dalam hal permeabilitasnya, artinya hanya molekul yang memiliki ukuran tertentu yang dapat melewati dinding sel tersebut.
- Proteksi: Dinding sel bakteri berfungsi sebagai pelindung dari serangan patogen, seperti virus dan bakteriofag.
- Kohesi sel-sel: Dinding sel bakteri juga berperan dalam menjaga kohesi antar sel, sehingga sel-sel tetap terhubung dan membentuk struktur yang kokoh.
Klasifikasi dinding sel bakteri:
Dinding sel bakteri dapat diklasifikasikan berdasarkan komposisi bahan penyusunnya, yaitu sebagai berikut:
- Dinding sel peptidoglikan: Dinding sel peptidoglikan merupakan dinding sel yang terdiri dari peptida dan glikan. Peptida terdiri dari rantai asam amino yang tersusun dalam polipeptida, sedangkan glikan adalah rantai polisakarida yang tersusun dari gula dan asam amino. Dinding sel peptidoglikan ditemukan pada jenis bakteri Gram-positif dan Gram-negatif, meskipun memiliki perbedaan struktural yang signifikan.
- Dinding sel non-peptidoglikan: Dinding sel non-peptidoglikan terdiri dari materi yang tidak mengandung peptida dan glikan. Beberapa jenis dinding sel non-peptidoglikan yang diketahui antara lain dinding sel protein dan dinding sel lipid.
Jenis-jenis dinding sel bakteri:
Dinding sel bakteri dapat dibedakan menjadi dua jenis utama, yaitu:
- Dinding sel bertingkat ganda (double-layered cell wall): Dinding sel bertingkat ganda terdiri dari dua lapisan, yaitu lapisan peptidoglikan dan lapisan luar yang terbuat dari polisakarida, protein, dan lipid. Dinding sel bertingkat ganda dapat ditemukan pada bakteri Gram-negatif, seperti E. coli dan Salmonella.
- Dinding sel tunggal (single-layered cell wall): Dinding sel tunggal terdiri dari satu lapisan peptidoglikan yang bersifat tebal dan kuat. Dinding sel tunggal umumnya ditemukan pada bakteri Gram-positif, seperti Staphylococcus dan Streptococcus.
Cara berkembang biak sel bakteri:
Sel bakteri dapat berkembang biak dengan beberapa cara, di antaranya adalah:
- Pembelahan biner: Pembelahan biner adalah cara berkembang biak yang paling umum pada bakteri. Pada pembelahan biner, sel bakteri membelah menjadi dua sel anak yang identik secara genetik.
- Konjugasi: Konjugasi adalah proses transfer materi genetik antar bakteri melalui kontak langsung. Proses ini memungkinkan pertukaran informasi genetik, seperti plasmid, antara satu sel bakteri dengan sel bakteri lain.
- Transformasi: Transformasi adalah proses pengambilan materi genetik dari lingkungan sekitar oleh sel bakteri. Materi genetik yang diambil kemudian akan dimasukkan ke dalam genom sel bakteri.
- Transduksi: Transduksi adalah proses transfer materi genetik antar bakteri melalui agen virus yang disebut bakteriofag. Bakteriofag dapat menginfeksi sel bakteri dan membawa materi genetik dari satu sel bakteri ke sel bakteri lainnya.
Contoh dinding sel bakteri:
Salah satu contoh dinding sel bakteri adalah dinding sel peptidoglikan yang ditemukan pada bakteri Gram-positif. Dinding sel peptidoglikan pada bakteri Gram-positif memiliki struktur yang lebih tebal dan dapat diwarnai dengan pewarnaan Gram. Contoh bakteri Gram-positif yang memiliki dinding sel peptidoglikan yang tebal adalah Staphylococcus aureus dan Streptococcus pyogenes.
Kesimpulan:
Dalam dunia biologi, sangat penting untuk memahami perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan serta karakteristik sel-sel tersebut. Perbedaan itu bisa dilihat mulai dari bentuk, struktur, fungsi, hingga cara berkembang biaknya. Sementara sel hewan tidak memiliki dinding sel, sel tumbuhan memiliki dinding sel yang kuat dan memberikan kekakuan serta bantuan dalam photosynthesis. Perbedaan lainnya adalah sel hewan biasanya mengandung banyak mitokondria, sedangkan sel tumbuhan memiliki plastida.
Dengan memahami perbedaan ini, kita dapat lebih memahami kehidupan organisme sekitar kita. Selain itu, pengetahuan mengenai perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan juga berguna dalam berbagai bidang, seperti bidang medis, pertanian, dan lingkungan hidup. Semoga tulisan ini dapat memberikan wawasan baru tentang perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan. Terima kasih atas perhatiannya!
