Merumuskan ide atau konsep bisnis merupakan langkah awal yang sangat penting untuk memulai sebuah usaha. Terdapat beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam merumuskan ide atau konsep bisnis yang baik dan benar. Berikut ini adalah beberapa pendekatan dalam merumuskan ide atau konsep bisnis:
Gambar 1

Pendekatan SMART
Apa itu pendekatan SMART? SMART adalah singkatan dari Specific, Measurable, Attainable, Relevant, dan Timely. Pendekatan ini digunakan untuk mempertimbangkan tujuan tentang suatu bisnis dengan masuk akal, terperinci, serta layak dicapai. Dalam pengembangan ide bisnis, pendekatan SMART sangat membantu untuk memperjelas tujuan bisnis serta menentukan kebijakan dalam mencapai tujuan tersebut. Mengapa pendekatan SMART menjadi penting dalam merumuskan ide atau konsep bisnis? Karena pendekatan SMART membantu pengusaha dalam merencanakan strategi bisnis dengan cermat, sehingga mereka dapat menentukan tindakan yang tepat dan akurat dalam mencapai tujuan bisnis yang sudah ditentukan.
Dalam menggunakan pendekatan SMART, pengusaha harus menentukan tujuan yang spesifik dan jelas, sehingga mudah untuk diukur kemajuannya. Tujuan harus terukur, karena dengan begitu pengusaha dapat mengetahui apakah mereka telah mencapai target yang ditetapkan atau belum. Tujuan juga harus layak dicapai, karena jika tujuannya tidak dapat dicapai secara realistis, maka bisnis tersebut akan sulit berkembang. Selain itu, tujuan juga harus relevan dengan bisnis tersebut, karena tujuan yang relevan akan lebih mudah dicapai. Terakhir, pengusaha harus menentukan jangka waktu untuk pencapaian tujuan tersebut. Salah satu contoh pendekatan SMART adalah membuka sebuah toko online dengan target menjual produk ke seluruh Indonesia dalam waktu enam bulan ke depan.
Gambar 2

Pendekatan Analisis SWOT
Apa itu analisis SWOT? SWOT adalah singkatan dari Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats. Analisis SWOT digunakan untuk mengevaluasi sisi positif dan negatif dalam suatu bisnis. Pendekatan ini membantu pengusaha dalam mengetahui kekuatan dan kelemahan bisnisnya, sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada dan mencegah ancaman yang bisa muncul di kemudian hari.
Dalam melakukan analisis SWOT, pengusaha harus mengetahui kekuatan dan kelemahan bisnisnya. Kekuatan suatu bisnis dapat berasal dari produk maupun layanannya yang unik dan berkualitas, serta dari jaringan yang baik dengan pelanggan. Kelemahan suatu bisnis dapat berasal dari kualitas produk atau layanan yang rendah, kurangnya modal serta sumber daya manusia yang kurang berkualitas. Selain itu, pengusaha harus mengetahui peluang dan ancaman yang ada di sekitar bisnisnya. Peluang bisnis dapat terbuka dari adanya trend baru dalam pasar, meningkatnya daya beli masyarakat, serta kelebihan dalam teknologi yang dapat digunakan untuk meningkatkan bisnis. Ancaman bisnis dapat berasal dari persaingan bisnis yang ketat, peraturan pemerintah yang berubah-ubah, atau adanya gangguan alam seperti gempa bumi atau banjir.
Contoh pendekatan analisis SWOT dalam merumuskan ide bisnis adalah membuat produk olahan dari bahan organik. Kekuatan bisnis adalah produk yang sehat dan berkualitas, serta jaringan promosi dan distribusi yang baik. Kelemahan bisnis adalah harga jual yang lebih tinggi dibanding produk lainnya. Peluang bisnis adalah meningkatnya trend hidup sehat dan kurangnya produk olahan sehat di pasaran. Ancaman bisnis adalah persaingan bisnis yang ketat dari produk-produk yang sejenis.
Gambar 3
![]()
Pendekatan Value Proposition
Apa itu nilai proposisi? Nilai proposisi adalah sebuah pernyataan yang memberitahu konsumen mengapa produk atau layanan yang ditawarkan lebih baik daripada produk atau layanan sejenis yang ada di pasaran. Pendekatan value proposition membantu pengusaha untuk mengetahui unik dan keajaiban bisnisnya, serta membantu pengusaha dalam membedakan produknya dari produk sejenis lainnya yang sudah ada di pasaran.
Dalam menggunakan pendekatan value proposition, pengusaha harus menentukan apa yang membuat produk atau layanannya unik dan berbeda dari produk atau layanan yang sudah ada di pasaran. Kemudian, pengusaha harus menentukan kenapa produk atau layanannya lebih baik dan bagaimana cara mengembangkan produk atau layanannya agar tetap unik dan berkualitas. Salah satu contoh pendekatan value proposition adalah menyediakan produk dengan kualitas terbaik dan ditawarkan dengan harga yang terjangkau, sehingga konsumen akan lebih memilih untuk membeli produk tersebut daripada produk sejenis lainnya yang harganya lebih tinggi.
Gambar 4

Pendekatan Stakeholder
Apa itu stakeholder? Stakeholder adalah pihak-pihak yang terkait atau berkepentingan dengan suatu bisnis. Pendekatan stakeholder digunakan untuk mempertimbangkan kepentingan dari pihak-pihak yang terkait atau berkepentingan dengan bisnis tersebut. Pendekatan ini membantu pengusaha dalam menentukan strategi bisnis yang lebih baik dan berkualitas.
Dalam menggunakan pendekatan stakeholder, pengusaha harus mempertimbangkan kepentingan dari pihak-pihak yang berkepentingan dengan bisnisnya. Pihak-pihak yang terkait atau berkepentingan dengan bisnis bisa berasal dari pihak internal maupun eksternal seperti pemegang saham, karyawan, pelanggan, pemerintah, dan masyarakat sekitar. Pengusaha harus mempertimbangkan kepentingan dari masing-masing pihak dan melakukan negosiasi untuk mencapai kesepakatan bersama. Salah satu contoh pendekatan stakeholder adalah membuat produk yang ramah lingkungan dan mempunyai manfaat sosial, sehingga dapat memperbaiki citra perusahaan dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.
Gambar 5

Pendekatan Lean Startup
Apa itu lean startup? Lean startup adalah sebuah metodologi yang digunakan untuk mengembangkan produk baru maupun usaha baru dengan cara yang lebih hemat dan efektif. Pendekatan ini membantu pengusaha untuk merumuskan ide atau konsep bisnis yang tepat, sehingga bisnis tersebut dapat beroperasi dengan biaya yang seminim mungkin.
Dalam menggunakan pendekatan lean startup, pengusaha harus melakukan evaluasi secara terus menerus dengan menggunakan teknologi dan data yang valid. Pengusaha harus memperhatikan bagaimana bisnisnya dapat beroperasi secara cepat dan efektif dengan menggunakan sumber daya yang minimal. Salah satu contoh pendekatan lean startup adalah membuat aplikasi yang dapat memudahkan konsumen dalam melakukan transaksi, sehingga bisnis dapat beroperasi secara cepat dan efektif dengan biaya yang rendah.
Dari semua pendekatan yang ada dalam merumuskan ide atau konsep bisnis, tidak ada satupun yang bisa dianggap mutlak benar. Setiap pendekatan dalam merumuskan ide atau konsep bisnis memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Namun, dengan menggabungkan beberapa pendekatan yang ada, pengusaha dapat membuat solusi yang tepat untuk meningkatkan bisnisnya.
Demikianlah beberapa pendekatan dalam merumuskan ide atau konsep bisnis yang dapat digunakan oleh pengusaha. Jangan ragu untuk mencoba pendekatan-pendekatan ini agar bisnis yang dijalankan semakin berkembang dan berjaya. Semoga informasi ini bermanfaat bagi para pengusaha yang ingin merintis bisnisnya!

