Sebutkan Dua Bagian Dari Hukum Mendel

Pada posting ini, kita akan membahas tentang Hukum Mendel dalam pewarisan sifat pada makhluk hidup. Hukum Mendel merupakan salah satu konsep penting dalam genetika yang dikemukakan oleh seorang ahli botani bernama Gregor Mendel. Ia melakukan penelitian pada tanaman ercis (Pisum sativum) dan menyimpulkan bahwa sifat-sifat tertentu dapat diturunkan dari generasi ke generasi dengan cara yang dapat diprediksi.

1. Hukum Mendel

Hukum Mendel terbagi menjadi tiga, yaitu Hukum Mendel I (Hukum Purity of Gametes), Hukum Mendel II (Hukum Independent Assortment), dan Hukum Mendel III (Hukum Dominance).

Hukum Mendel I (Hukum Purity of Gametes)

Hukum Mendel I

Apa itu Hukum Mendel I?

Hukum Mendel I, juga dikenal sebagai Hukum Purity of Gametes, menjelaskan bahwa setiap organisme memiliki dua faktor pewarisan untuk setiap sifat yang diamati, tetapi hanya menghasilkan satu faktor ketika membentuk sel reproduksi (gamet). Selain itu, faktor-faktor tersebut dipisahkan secara acak dan hanya satu faktor yang diturunkan ke progeni pada saat pembuahan.

Apa itu siapa Hukum Mendel I?

Hukum Mendel I dikemukakan oleh ilmuwan botani bernama Gregor Mendel. Ia melakukan penelitian pada tanaman ercis dan menyimpulkan bahwa sifat-sifat tertentu pada tanaman tersebut dapat diturunkan melalui faktor pewarisan yang dikenal sebagai gen.

Apa itu kapan Hukum Mendel I?

Hukum Mendel I ditemukan oleh Gregor Mendel pada awal tahun 1860-an. Namun, penemuan ini tidak langsung mendapatkan pengakuan dari komunitas ilmiah pada saat itu.

Apa itu dimana Hukum Mendel I?

Hukum Mendel I ditemukan dan diterapkan pada penelitian Gregor Mendel yang dilakukan di kebun biara di Brno, Moravia (sekarang termasuk wilayah Republik Ceko).

Apa itu bagaimana Hukum Mendel I?

Dalam penelitiannya, Mendel menggunakan metode persilangan silang mandiri (self-fertilization) pada tanaman ercis untuk mempelajari pewarisan sifat. Ia mencatat hasil persilangan dan memperhatikan pola penurunan sifat tertentu. Gregor Mendel juga melakukan percobaan persilangan antara tanaman ercis dengan sifat dominan dan tanaman ercis dengan sifat resesif untuk menunjukkan pengaruh genetik pada pewarisan sifat.

Apa itu cara Hukum Mendel I?

Untuk mengamati pengaruh genetik pada pewarisan sifat, Mendel melakukan persilangan antara tanaman ercis dengan sifat dominan dengan tanaman ercis dengan sifat resesif. Ia mengumpulkan biji hasil persilangan dan mengamati rasio kemunculan sifat dominan dan resesif pada generasi-generasi berikutnya.

Apa itu kesimpulan Hukum Mendel I?

Dari penelitiannya, Mendel menyimpulkan bahwa terdapat dua “faktor pewarisan” yang ada dalam setiap individu, namun hanya satu “faktor” yang disumbangkan ke sel reproduksi. Selain itu, faktor-faktor tersebut dipisahkan secara acak, dan hanya satu faktor yang diturunkan ke generasi berikutnya saat pembuahan terjadi.

Hukum Mendel II (Hukum Independent Assortment)

Hukum Mendel II

Apa itu Hukum Mendel II?

Hukum Mendel II, juga dikenal sebagai Hukum Independent Assortment, menjelaskan bahwa pewarisan sifat pada organisme heterozigot tidak saling bergantung satu sama lain saat gamet dihasilkan. Artinya, pewarisan satu sifat tidak mempengaruhi pewarisan sifat lainnya dan proses pemisahan faktor-faktor pewarisan ini terjadi secara acak.

Apa itu siapa Hukum Mendel II?

Hukum Mendel II merupakan salah satu bagian dari penelitian dan teori yang diajukan oleh ilmuwan botani Gregor Mendel.

Apa itu kapan Hukum Mendel II?

Penelitian Mendel terhadap pewarisan sifat pada tanaman ercis dilakukan pada tahun 1860-an, namun teorinya baru diakui oleh dunia ilmiah pada tahun 1900 setelah publikasi penelitiannya.

Apa itu dimana Hukum Mendel II?

Hukum Mendel II dihasilkan berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Mendel pada tanaman ercis di kebun biara di Brno, Moravia (sekarang Republik Ceko).

Apa itu bagaimana Hukum Mendel II?

Untuk membuktikan Hukum Mendel II, Mendel melakukan percobaan persilangan antara tanaman ercis yang memiliki dua pasang sifat yang berbeda, misalnya warna biji kuning (dominan) dengan warna biji hijau (resesif). Hasil percobaannya membuktikan bahwa setiap pasang sifat tersebut dipisahkan secara acak saat pembentukan sel kelamin (gamet) dan diwariskan secara mandiri ke generasi berikutnya.

Apa itu cara Hukum Mendel II?

Mendel menggunakan metode persilangan silang mandiri (self-fertilization) pada tanaman ercis dan mengumpulkan biji hasil persilangan. Ia kemudian mempelajari rasio kemunculan sifat-sifat tersebut pada generasi-generasi berikutnya untuk membuktikan bahwa pewarisan sifat terjadi secara bebas dan independent.

Apa itu kesimpulan Hukum Mendel II?

Berdasarkan penelitiannya, Mendel menyimpulkan bahwa pewarisan sifat pada organisme heterozigot terjadi secara mandiri (independent) dan tidak saling bergantung satu sama lain saat gamet dihasilkan. Proses pemisahan faktor-faktor pewarisan ini terjadi secara acak, sehingga pewarisan satu sifat tidak mempengaruhi pewarisan sifat lainnya.

Hukum Mendel III (Hukum Dominance)

Hukum Mendel III

Apa itu Hukum Mendel III?

Hukum Mendel III, juga dikenal sebagai Hukum Dominance, menjelaskan bahwa untuk pasangan faktor pewarisan tertentu, satu faktor (alel) akan mendominasi faktor yang lain. Faktor yang mendominasi atau menampilkan sifatnya secara nyata disebut sebagai alel dominan, sedangkan yang tidak menampilkan sifatnya disebut sebagai alel resesif.

Apa itu siapa Hukum Mendel III?

Hukum Mendel III dikemukakan oleh Gregor Mendel berdasarkan penelitiannya terhadap tanaman ercis.

Apa itu kapan Hukum Mendel III?

Gregor Mendel menemukan Hukum Mendel III pada awal tahun 1860-an melalui penelitiannya terhadap pewarisan sifat pada tanaman ercis. Namun, penemuannya tidak langsung mendapatkan pengakuan dari komunitas ilmiah pada saat itu.

Apa itu dimana Hukum Mendel III?

Hukum Mendel III ditemukan dan diterapkan pada penelitian Mendel di kebun biara di Brno, Moravia (sekarang wilayah Republik Ceko).

Apa itu bagaimana Hukum Mendel III?

Untuk membuktikan Hukum Mendel III, Mendel melakukan persilangan antara tanaman ercis dengan sifat dominan dan tanaman ercis dengan sifat resesif. Ia mengumpulkan biji hasil persilangan dan mempelajari rasio kemunculan sifat dominan dan resesif pada generasi-generasi berikutnya. Hasil percobaannya membuktikan bahwa alel dominan akan mendominasi alel resesif dan menampilkan sifatnya dengan jelas.

Apa itu cara Hukum Mendel III?

Gregor Mendel menggunakan metode persilangan silang mandiri pada tanaman ercis untuk mempelajari pewarisan sifat. Ia mengamati rasio kemunculan sifat dominan dan resesif pada generasi-generasi berikutnya untuk membuktikan Hukum Mendel III.

Apa itu kesimpulan Hukum Mendel III?

Berdasarkan penelitiannya, Mendel menyimpulkan bahwa untuk pasangan faktor pewarisan tertentu, alel dominan akan mendominasi alel resesif dan menampilkan sifatnya secara nyata. Alel yang mendominasi disebut sebagai alel dominan, sedangkan yang tidak menampilkan sifatnya disebut sebagai alel resesif.

Demikianlah pembahasan tentang Hukum Mendel dalam pewarisan sifat pada makhluk hidup. Hukum Mendel terdiri dari tiga hukum, yaitu Hukum Mendel I (Hukum Purity of Gametes), Hukum Mendel II (Hukum Independent Assortment), dan Hukum Mendel III (Hukum Dominance).