Sakit kepala terus-menerus dapat menjadi masalah yang sangat mengganggu. Terkadang, sakit kepala bisa mereda dengan sendirinya setelah beristirahat. Namun, ada kalanya sakit kepala tersebut tidak kunjung mereda bahkan setelah mengonsumsi obat sakit kepala. Kondisi ini menjadi perhatian serius karena dapat mempengaruhi produktivitas dan kualitas hidup seseorang. Berikut ini delapan jenis sakit kepala yang perlu diperhatikan.
Sakit Kepala Tension
Sakit kepala tension adalah jenis sakit kepala yang paling sering dialami dan biasanya tidak begitu parah. Tension headaches dapat membuat kepala terasa seperti ditarik ke arah depan atau diikat oleh tali yang sangat ketat. Penyebabnya bisa bervariasi, mulai dari stres, kelelahan, hingga otot-otot yang terlalu tegang. Untuk mengatasi sakit kepala jenis ini, disarankan untuk istirahat cukup, minum air yang cukup, melakukan teknik relaksasi, dan menghindari trigger seperti alkohol dan makanan yang mengandung MSG atau caffeine.
:strip_icc():format(webp)/article/AjsKsjlWV4mkApgajFCzx/original/075532100_1483461810-Jangan-Abaikan-Sakit-Kepala-Terus-menerus.jpg)
Sakit Kepala Sinus
Sakit kepala sinus adalah jenis sakit kepala yang disebabkan oleh infeksi sinus atau alergi. Gejalanya meliputi sakit kepala yang terlokalisasi di area wajah, serta lendir yang berlebihan dan hidung tersumbat. Sakit kepala sinus dapat diobati dengan cara mengonsumsi obat pereda nyeri, penghilang lendir, serta obat alergi jika disebabkan oleh alergi. Bagi yang memiliki kebiasaan merokok, pastikan untuk menghentikan kebiasaan tersebut karena berpotensi memperburuk kondisi sinus.

Cluster Headaches
Cluster headaches adalah jenis sakit kepala yang sangat parah dan jarang terjadi. Gejalanya meliputi sakit kepala yang terlokalisasi di satu sisi kepala, mata yang berair, hidung tersumbat, dan kemerahan pada area mata yang terkena sakit kepala. Cluster headaches biasanya lebih sering dialami oleh pria dibandingkan wanita dan obat-obatan untuk sakit kepala biasa tidak akan membantu mengurangi rasa sakit ini. Ada beberapa obat-obatan khusus yang dapat digunakan untuk mengobati cluster headaches, namun sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.
Migrain
Migrain adalah jenis sakit kepala yang sangat parah dan biasanya disertai oleh gejala lain seperti mual, muntah, dan sensasi cahaya atau suara yang sangat mengganggu. Migrain dapat berlangsung selama beberapa jam hingga beberapa hari. Penyebabnya yang belum diketahui secara pasti, namun banyak faktor yang dapat berkontribusi seperti stres, perubahan hormon, kerja lembur, ketidakseimbangan gula darah, dan asupan makanan yang tidak sehat. Menghindari trigger dan obat-obatan migrain seperti triptans dan ergotamine adalah cara untuk mengatasi migrain.
:strip_icc():format(webp)/article/AjsKsjlWV4mkApgajFCzx/original/075532100_1483461810-Jangan-Abaikan-Sakit-Kepala-Terus-menerus.jpg)
Sakit Kepala Nyeri Rebound
Sakit kepala nyeri rebound atau seringkali disebut juga dengan sakit kepala akibat efek samping obat. Sakit kepala jenis ini terjadi ketika seseorang mengonsumsi terlalu banyak obat sakit kepala dalam jangka waktu yang lama. Gejalanya kurang lebih mirip dengan sakit kepala tension dan hampir tidak mungkin disembuhkan secara permanen meskipun dengan menghindari penggunaan obat sakit kepala secara terus-menerus dan memilih obat yang lebih aman.
Sakit Kepala Vertigo
Sakit kepala vertigo dapat berlangsung selama beberapa menit bahkan jam. Gejalanya meliputi sensasi pusing dan berputar-putar, menggunakan teknik balancing seperti fokus pada suatu titik dan menarik napas dalam-dalam dapat membantu meredakan sakit kepala jenis ini. Jika sulit ditangani, dokter dapat meresepkan obat-obatan tertentu seperti betahistine untuk membantu mengurangi sakit kepala.

Sakit Kepala Hormon
Sakit kepala hormon biasanya terjadi pada wanita karena perubahan hormon yang terjadi selama siklus menstruasi. Gejalanya meliputi sakit kepala yang parah dan dapat terjadi selama beberapa hari. Wanita yang mengalami sakit kepala hormon dapat mencoba mengonsumsi pil KB atau pengaturan hormon untuk mengatasi sakit kepala.
Sakit Kepala Traumatic
Sakit kepala traumatic adalah jenis sakit kepala yang disebabkan oleh cedera kepala atau trauma. Gejala yang dirasakan bisa bervariasi tergantung tingkat keparahan cedera, namun gejalanya meliputi sakit kepala, mual, muntah, pusing, dan sulit berkonsentrasi. Jika mengalami sakit kepala jenis ini, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat dan hindari aktivitas fisik yang terlalu berat.
Konsumsi Pantang
Ada beberapa makanan yang sebaiknya dihindari jika ingin mengurangi kemunculan sakit kepala. Makanan dan minuman yang mengandung MSG, wine merah, makanan manis berlebihan, dan food preservatives dapat memicu sakit kepala. Disarankan untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan magnesium seperti kacang-kacangan, buah-buahan, dan sayuran hijau sebagai alternatifnya.
Kegunaan Obat Sakit Kepala
Obat sakit kepala banyak digunakan untuk mengurangi rasa sakit yang disebabkan oleh sakit kepala. Mengurangi rasa sakit kepala memungkinkan seseorang untuk kembali beraktivitas dan produktif dengan normal. Beberapa obat sakit kepala yang umum digunakan adalah paracetamol, aspirin, dan ibuprofen. Ada beberapa jenis obat yang dapat membantu mengatasi jenis sakit kepala tertentu seperti triptans dan ergotamine.
Apa itu Obat Pereda Nyeri?
Obat pereda nyeri adalah obat yang dirancang untuk membantu mengurangi rasa sakit dengan mengurangi aktivitas sel-sel yang bertanggung jawab atas timbulnya peradangan. Obat pereda nyeri umumnya dibagi menjadi dua kategori, yaitu non-steroid anti-inflammatory drugs (NSAIDs) dan opioid.
Apa Dampak dari Penggunaan Obat Sakit Kepala?
Penggunaan obat sakit kepala dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan sakit kepala akibat efek samping yang lain. Sakit kepala akibat efek samping ini dikenal sebagai sakit kepala rebound atau nyeri kepala yang berulang. Penggunaan obat yang sering dan dalam jangka waktu yang lama juga dapat merusak hati dan ginjal dan menjadikan seseorang menjadi lebih rentan terhadap infeksi.
Dimana Membeli Obat Sakit Kepala?
Obat sakit kepala dapat dibeli di apotek terdekat atau toko obat yang terpercaya. Namun, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter untuk mengetahui dosis yang tepat dan jenis obat yang sesuai dengan jenis sakit kepala yang dialami. Anda juga dapat membeli obat sakit kepala secara online melalui website toko obat atau e-commerce yang terpercaya.
Apa Kelebihan dan Kekurangan Obat Sakit Kepala?
Kelebihan obat sakit kepala adalah dapat dengan cepat mengurangi rasa sakit kepala dan memungkinkan seseorang untuk kembali beraktivitas dan produktif dengan normal. Namun kekurangan dari penggunaan obat sakit kepala adalah penggunaan dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan sakit kepala akibat efek samping dan membuat seseorang menjadi lebih rentan terhadap infeksi. Jika tidak digunakan sesuai dengan dosis yang tepat, obat sakit kepala juga dapat membahayakan organ dalam tubuh seperti hati dan ginjal.
Cara Menggunakan Obat Sakit Kepala dengan Aman
Sebelum mengonsumsi obat sakit kepala, pastikan untuk membaca petunjuk penggunaan dengan seksama dan mengikuti dosis yang disarankan. Perhatikan juga apakah ada kontraindikasi antara obat yang digunakan dengan kondisi kesehatan seseorang. Jangan mengonsumsi obat sakit kepala dalam jangka waktu yang lama dan hanya menggunakan obat jika sakit kepala tidak kunjung mereda setelah beristirahat dan melakukan teknik relaksasi. Jangan mengonsumsi obat sakit kepala sebelum berkonsultasi dengan dokter jika sedang hamil atau menyusui.
Merk dan Harga Obat Sakit Kepala
Berikut ini adalah beberapa merk obat sakit kepala yang umum digunakan dan harganya:
- Paracetamol (Cendo, Bodrex, Panadol): mulai dari Rp 5.000,-
- Aspirin (Ascardia, Bayer, Polopiryna): mulai dari Rp 20.000,-
- Ibuprofen (Ibuprofen, Adadis, Brufen): mulai dari Rp 16.500,-
- Triptans (Imigran, Axotriptan, Sumatriptan): mulai dari Rp 70.000,-
- Ergotamine (Coffecap, Migergot, Avamigran): mulai dari Rp 30.000,-
Demikianlah delapan jenis sakit kepala yang perlu diperhatikan dan beberapa hal terkait obat sakit kepala. Selalu perhatikan kondisi kesehatan dan konsultasikan dengan dokter apabila sakit kepala sangat mengganggu dan tidak mereda meskipun sudah mengonsumsi obat sakit kepala.
