Berinvestasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh banyak orang untuk meningkatkan penghasilan mereka dengan cara membeli saham atau instrumen keuangan lainnya. Dalam berinvestasi, tidak hanya diperlukan pengetahuan tentang keuangan, tetapi juga pengetahuan tentang perilaku manusia.
Behavioral finance adalah studi tentang cara manusia membuat keputusan keuangan dan bagaimana emosi, perilaku, dan preferensi dapat mempengaruhi keputusan tersebut. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang behavioral finance, termasuk apa itu, mengapa hal tersebut penting, di mana sebaiknya dilakukan, kelebihan dan kekurangan dari pendekatan ini, serta cara menerapkannya dalam investasi kita.
Apa itu Behavioral Finance?
Behavioral finance adalah studi tentang perilaku manusia dalam pengambilan keputusan keuangan. Studi ini mencari jawaban tentang cara manusia membuat keputusan keuangan, mengapa mereka membuat keputusan tersebut, dan bagaimana emosi dan perilaku mempengaruhi keputusan tersebut. Tujuannya adalah agar para investor dapat memahami keputusan keuangan mereka dan meningkatkan efektivitas investasi mereka.
Mengapa Penting untuk Memahami Behavioral Finance?
Memahami behavioral finance dapat membantu investor untuk memahami mengapa mereka membuat keputusan keuangan tertentu. Dalam beberapa kasus, keputusan yang diambil karena emosi atau perilaku yang tidak sesuai dapat mengakibatkan kerugian dalam jangka panjang. Dengan memahami bagaimana manusia membuat keputusan keuangan, investor dapat membuat keputusan yang lebih rasional dan mendapatkan profit yang lebih besar.
Di mana Sebaiknya Dilakukan?
Studi behavioral finance dapat dilakukan di mana saja, baik itu di universitas atau di pasar keuangan. Sebelum melakukan investasi, penting untuk memahami perilaku manusia dalam pengambilan keputusan keuangan. Hal ini dapat membantu investor dalam memilih aset investasi yang tepat dan menghindari keputusan yang berisiko.
Kelebihan Pendekatan Behavioral Finance
Beberapa kelebihan dari pendekatan behavioral finance adalah sebagai berikut:
1. Membantu investor menghindari kesalahan yang sering dilakukan dalam pengambilan keputusan keuangan.
2. Memperkuat karakteristik investasi jangka panjang dengan strategi investasi yang lebih konservatif dan nilai-nilai yang lebih stabil.
3. Meminimalkan dampak emosi terhadap keputusan investasi.
4. Mempertajam analisis fundamental dan membantu mengidentifikasi nilai riil dari suatu aset investasi.
Kekurangan Pendekatan Behavioral Finance
Beberapa kekurangan dari pendekatan behavioral finance adalah sebagai berikut:
1. Sulit untuk memperhitungkan semua faktor yang dapat mempengaruhi keputusan keuangan.
2. Cenderung mengabaikan aspek fundamental dari saham dan instrumen keuangan lainnya.
3. Tidak semua perilaku keuangan dapat dijelaskan melalui studi behavioral finance.
4. Pendekatan ini dapat mengabaikan keuntungan jangka panjang karena fokus pada keuntungan jangka pendek.
Cara Menerapkannya dalam Investasi
Berikut adalah cara menerapkannya dalam investasi:
1. Menghindari kesalahan investasi: Berfokus pada aspek fundamental dari investasi dan menghindari jangka pendek yang berisiko dan tidak stabil.
2. Mempertahankan fokus jangka panjang: Menjaga investasi untuk periode jangka panjang dengan mempertimbangkan nilai-nilai fundamental perusahaan yang diperdagangkan serta performanya secara konsisten.
3. Menjaga sistem pengawasan: Menerapkan sistem pengawasan yang efektif untuk mencegah kesalahan atau pencurian yang terkait dengan investasi.
4. Memilih strategi yang tepat: Menentukan strategi investasi yang tepat berdasarkan karakteristik pasar dan investasi yang saat ini tersedia.
Contoh Aplikasi Behavioral Finance dalam Investasi
Berikut adalah contoh aplikasi behavioral finance dalam investasi:
1. Investor yang melakukan investasi dalam pasar yang berisiko secara umum dapat mempertimbangkan karakteristik pasar dan ancaman risiko yang mungkin terjadi.
2. Investor dapat mempertimbangkan jenis perusahaan yang diperdagangkan dan nilai-nilai fundamental perusahaan tersebut.
3. Investor dapat mempertimbangkan tekanan ekonomi atau tidak stabil yang mungkin mempengaruhi pasar atau investasi yang rencananya akan diperdagangkan.
4. Investor dapat menghindari investasi jangka pendek yang tidak stabil dan terlalu berisiko.
Kesimpulan
Behavioral finance adalah studi tentang perilaku manusia dalam pengambilan keputusan keuangan. Memahami behavioral finance memungkinkan investor untuk memahami mengapa mereka membuat keputusan keuangan tertentu, dan memungkinkan mereka untuk membuat keputusan yang lebih rasional dan mendapatkan profit yang lebih besar. Meskipun pendekatannya memiliki kelebihan dan kekurangan, cara terbaik untuk menerapkannya dalam investasi adalah dengan menghindari kesalahan dalam pengambilan keputusan, mempertahankan fokus jangka panjang, menjaga sistem pengawasan, memilih strategi yang tepat, dan menggunakan contoh aplikasi dalam investasi. Dengan demikian, pendekatan behavioral finance dapat memberi keuntungan kepada investor untuk mencapai tujuan investasi mereka.

