Investor dan Pemegang Saham: Perbedaan dan Tujuan yang Berbeda!
Siapa yang tidak kenal dengan istilah Investor dan Pemegang Saham? Kedua kata ini tentunya sudah sangat familiar di telinga kita sebagai orang yang berkecimpung di dunia bisnis atau ekonomi. Namun, seringkali banyak yang masih bingung dengan perbedaan keduanya yang sebenarnya cukup signifikan.
Perbedaan antara Investor dan Pemegang Saham (Shareholder) sebenarnya terletak pada tujuan dan tugas mereka dalam berinvestasi. Berikut beberapa perbedaan antara keduanya yang bisa kita pelajari:
1. Tujuan Utama
Investor berinvestasi dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan dalam waktu yang singkat maupun panjang. Sementara, Pemegang Saham memiliki tujuan lebih spesifik yaitu memperoleh dividen dan capital gain (keuntungan dari kenaikan harga saham).
2. Tugas yang Harus Dilakukan
Investor dalam melakukan investasi bisa melakukan pembelian dan penjualan saham kapan saja sesuai dengan keputusan pribadi. Investor juga bertanggung jawab dalam melakukan riset dan analisis terhadap perusahaan. Sementara, Pemegang Saham lebih memiliki tugas dalam melakukan pengawasan terhadap perusahaan yang dituju dan juga membuat keputusan strategis bersama manajemen perusahaan.
3. Jenis Investasi
Investor memiliki pilihan investasi yang bervariasi, mulai dari investasi saham, obligasi, reksadana, hingga investasi properti. Sementara, Pemegang Saham hanya berinvestasi dalam saham saja.
4. Waktu Investasi
Investor biasanya melakukan investasi dalam waktu pendek maupun panjang yang berbeda-beda sesuai dengan keperluan dan kebutuhan. Sementara, Pemegang Saham memiliki investasi dalam jangka waktu yang relatif panjang, dengan harapan memperoleh keuntungan dalam jangka waktu yang lebih lama.
5. Risiko
Investor biasanya berani mengambil risiko yang lebih tinggi dalam melakukan investasi mereka, bahkan hingga ke tingkat spekulatif. Sementara, Pemegang Saham biasanya hanya mengambil risiko yang wajar dan sesuai dengan profil risiko investasi.
6. Hak Suara
Pemegang Saham memiliki hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham dan bisa mempengaruhi keputusan-keputusan penting dalam perusahaan, seperti mengangkat atau memecat pejabat perusahaan. Sementara, Investor tidak memiliki hak suara yang sama seperti Pemegang Saham.
7. Sumber Dana
Investor biasanya menggunakan dana dari pinjaman maupun tabungan pribadi dalam melakukan investasi mereka. Sementara, Pemegang Saham menggunakan dana yang diperoleh dari pembelian saham, baik melalui initial public offering atau pun secondary market.
Dalam memutuskan apakah akan menjadi Investor atau Pemegang Saham, diperlukan pemahaman yang baik tentang perbedaan keduanya. Jika anda berinvestasi dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dalam jangka waktu singkat, maka menjadi seorang Investor bisa menjadi pilihan yang tepat untuk anda. Sementara itu, jika anda memiliki tujuan dan keinginan untuk memperoleh keuntungan dalam jangka waktu yang lebih panjang, menjadi seorang Pemegang Saham bisa menjadi pilihan optimal.
Namun, ada juga beberapa kelebihan dan kekurangan yang harus dipertimbangkan dalam menjadi Investor atau Pemegang Saham. Berikut adalah hal-hal yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan menjadi Investor atau Pemegang Saham:
Kelebihan Menjadi Investor:
1. Potensi Keuntungan Cepat
Sebagai Investor, kita bisa mendapatkan keuntungan yang relatif cepat dari investasi saham. Potensi keuntungan bisa diperoleh dalam waktu singkat, bahkan hanya dalam hitungan hari.
2. Kemudahan dalam Berinvestasi
Investor bisa melakukan investasi baru maupun pengalihan investasi kapan saja tanpa harus memeriksa laporan keuangan perusahaan. Ini akan mempermudah bagi mereka yang tidak memiliki waktu untuk melakukan riset sendiri.
3. Investasi Tidak Terlalu Besar
Investor bisa melakukan investasi dengan jumlah yang relatif kecil, sehingga bisa mengurangi risiko kerugian jika terjadi hal yang tidak diinginkan.
Kekurangan Menjadi Investor:
1. Tingkat Risiko yang Tinggi
Investor sering mengambil risiko yang tinggi dalam melakukan investasi mereka. Hal ini tentunya menghasilkan potensi keuntungan yang tinggi, tetapi juga berisiko merugi jika investasi yang dipilih tidak sesuai dengan harapan.
2. Pengaruh Terhadap Kinerja Perusahaan yang Rendah
Investor tidak memiliki hak suara yang sama dengan Pemegang Saham. Hal ini menyebabkan pengaruh mereka terhadap kinerja perusahaan menjadi terbatas, sehingga belum tentu bisa mempengaruhi keputusan strategis dalam perusahaan.
3. Tidak Bisa Mendapatkan Dividen
Investor tidak memiliki hak untuk menerima dividen dari perusahaan yang mereka investasikan, seperti halnya dengan Pemegang Saham. Dividen adalah keuntungan yang diperoleh dari pendapatan bersih perusahaan.
Kelebihan Menjadi Pemegang Saham:
1. Hak Suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham
Sebagai Pemegang Saham, kita memiliki hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham, yang dibutuhkan untuk membuat keputusan strategis dalam perusahaan.
2. Mendapatkan Dividen
Pemegang Saham bisa mendapatkan dividen dari perusahaan yang mereka investasikan. Ini adalah keuntungan dalam bentuk pembagian pendapatan bersih perusahaan.
3. Memiliki Pengaruh dalam Kinerja Perusahaan
Pemegang Saham mempunyai pengaruh besar dalam kinerja perusahaan, karena mereka dapat memengaruhi keputusan-keputusan penting dalam perusahaan melalui hak suara mereka.
Kekurangan Menjadi Pemegang Saham:
1. Investasi yang Memerlukan Waktu yang Relatif Lama
Pemegang Saham biasanya memiliki investasi dalam jangka waktu yang relatif lama, yang memerlukan kesabaran dan kesediaan untuk menahan saham dalam waktu yang cukup panjang.
2. Resiko dapat Saling Tumpang Tindih
Lingkungan bisnis yang tidak stabil atau adanya risiko finansial dalam perusahaan dapat berdampak negatif pada nilai saham investasi. Keputusan perusahaan yang buruk bisa menyebabkan penurunan harga saham dan kerugian bagi Pemegang Saham.
3. Kurang Fleksibel dalam Pengambilan Keputusan
Sebagai Pemegang Saham, kita juga harus bekerja sama dengan manajemen perusahaan dalam mengambil keputusan strategis, karena tugas pengawasan perusahaan tidak selalu berjalan mulus.
Dalam memutuskan menjadi Investor atau Pemegang Saham, kita harus mempertimbangkan tujuan dan risiko yang kita tanggung sebagai pengambil keputusan investasi. Kita harus belajar dari pengalaman orang lain dan riset terhadap perusahaan yang ingin kita investasikan, misalnya dengan membaca laporan keuangan perusahaan dan mempelajari riwayat pergerakan harga saham.
Demikianlah beberapa perbedaan, kelebihan, dan kekurangan antara Investor dan Pemegang Saham yang perlu kita ketahui. Pemilihan menjadi Investor atau Pemegang Saham tergantung pada profil risiko investasi dan tujuan investasi yang ingin dicapai oleh individu. Ingat, pastikan selalu melakukan riset sebelum melakukan investasi, dan jangan lupa untuk selalu memperhatikan pergerakan pasar yang berubah-ubah agar tetap dapat mengambil keputusan yang tepat.
