Pernahkah kamu mendengar istilah harga saham? Harga saham adalah harga yang ditetapkan bagi sebuah perusahaan di bursa efek. Harga saham ini menunjukkan nilai dari perusahaan tersebut di pasar saham. Dalam menentukan harga saham, ada beberapa faktor yang mempengaruhi, yaitu ROA, ROE, CR, TATO, NPM, dan DER.
ROA (return on assets) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa efisien penggunaan aset oleh sebuah perusahaan dalam menghasilkan laba. Sedangkan ROE (return on equity) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat keuntungan yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan atas modal pemegang sahamnya.
CR (current ratio) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Ratios yang baik adalah 2:1. Jika current ratio kurang dari 2:1, empresa akan berisiko mengalami kesulitan finansial dalam pendekatan waktu.
TATO (total asset turnover) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa efisien penggunaan aset oleh sebuah perusahaan dalam menghasilkan penjualan. NPM (net profit margin) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat laba yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan dari setiap penjualan.
DER (debt to equity ratio) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat penggunaan dana pinjaman untuk pembiayaan sebuah perusahaan. Rasio ini menunjukkan seberapa besar bagian dari dana perusahaan yang dipinjam dari pihak luar.
Maka dari itu, penting bagi perusahaan untuk mengamati ROA, ROE, CR, TATO, NPM, dan DER agar harga saham mereka stabil dan tidak fluktuatif. Namun, apa itu ROA, ROE, CR, TATO, NPM, dan DER? Mengapa faktor-faktor ini penting? Dan di mana perusahaan dapat memperoleh informasi tentang ROA, ROE, CR, TATO, NPM, dan DER?
Apa itu ROA dan ROE?
ROA dan ROE adalah dua rasio penting dalam mengukur kinerja keuangan sebuah perusahaan. ROA menunjukkan besarnya penghasilan yang diperoleh perusahaan dibandingkan dengan aset yang dimilikinya, sedangkan ROE menunjukkan besarnya penghasilan yang diperoleh perusahaan dibandingkan dengan modal yang dimilikinya.
Mengapa ROA dan ROE penting?
ROA dan ROE penting karena dapat memberikan gambaran tentang seberapa efisien perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Dalam mengambil keputusan investasi, investor akan melihat ROA dan ROE sebagai salah satu indikator kinerja keuangan perusahaan. Semakin tinggi rasio ROA dan ROE perusahaan, semakin baik kinerja keuangan perusahaan tersebut.
Di mana informasi tentang ROA dan ROE dapat diperoleh?
Informasi tentang ROA dan ROE dapat diperoleh dari laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan perusahaan dapat ditemukan di website perusahaan, website bursa efek, atau website Badan Pengawas Pasar Modal dan Keuangan (Bapepam).
Berikut adalah contoh grafik ROA dan ROE dari beberapa perusahaan:
![]()
Apa itu CR?
CR (current ratio) adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. CR dihitung dengan membagi aktiva lancar dengan kewajiban lancar.
Mengapa CR penting?
CR penting karena dapat memberikan gambaran tentang kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Dalam mengambil keputusan investasi, investor akan melihat CR sebagai salah satu indikator kinerja keuangan perusahaan. Semakin tinggi rasio CR perusahaan, semakin baik kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek.
Di mana informasi tentang CR dapat diperoleh?
Informasi tentang CR dapat diperoleh dari laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan perusahaan dapat ditemukan di website perusahaan, website bursa efek, atau website Badan Pengawas Pasar Modal dan Keuangan (Bapepam).
Berikut adalah contoh grafik CR dari beberapa perusahaan:
Grafik CR

Apa itu TATO dan NPM?
TATO (total asset turnover) adalah rasio yang mengukur efisiensi perusahaan dalam menggunakan aset yang dimilikinya untuk menghasilkan pendapatan. NPM (net profit margin) adalah rasio yang mengukur tingkat laba bersih yang dihasilkan oleh perusahaan dari total pendapatan.
Mengapa TATO dan NPM penting?
TATO dan NPM penting karena dapat memberikan gambaran tentang seberapa efisien perusahaan dalam menghasilkan laba. Dalam mengambil keputusan investasi, investor akan melihat TATO dan NPM sebagai salah satu indikator kinerja keuangan perusahaan. Semakin tinggi rasio TATO dan NPM perusahaan, semakin baik kinerja keuangan perusahaan tersebut.
Di mana informasi tentang TATO dan NPM dapat diperoleh?
Informasi tentang TATO dan NPM dapat diperoleh dari laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan perusahaan dapat ditemukan di website perusahaan, website bursa efek, atau website Badan Pengawas Pasar Modal dan Keuangan (Bapepam).
Berikut adalah contoh grafik TATO dan NPM dari beberapa perusahaan:
Grafik TATO dan NPM
![]()
Apa itu DER?
DER (debt to equity ratio) adalah rasio yang mengukur tingkat penggunaan dana pinjaman untuk pembiayaan sebuah perusahaan. Rasio ini menunjukkan seberapa besar bagian dari dana perusahaan yang dipinjam dari pihak luar.
Mengapa DER penting?
DER penting karena dapat memberikan gambaran tentang kemampuan perusahaan dalam mengelola utang-utangnya. Dalam mengambil keputusan investasi, investor akan melihat DER sebagai salah satu indikator kinerja keuangan perusahaan. Semakin rendah rasio DER perusahaan, semakin baik kemampuan perusahaan dalam mengelola utang-utangnya.
Di mana informasi tentang DER dapat diperoleh?
Informasi tentang DER dapat diperoleh dari laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan perusahaan dapat ditemukan di website perusahaan, website bursa efek, atau website Badan Pengawas Pasar Modal dan Keuangan (Bapepam).
Berikut adalah contoh grafik DER dari beberapa perusahaan:
Grafik DER

Kelebihan dan kekurangan faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham
Setiap faktor dalam mempengaruhi harga saham memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut adalah kelebihan dan kekurangan faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham:
ROA:
Kelebihan: ROA dapat memberikan informasi tentang seberapa efisien perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Semakin tinggi rasio ROA, semakin baik kinerja keuangan perusahaan tersebut.
Kekurangan: ROA tidak memberikan informasi tentang penggunaan modal perusahaan. Perusahaan dengan modal kecil dapat memiliki rasio ROA yang tinggi, tetapi tidak dapat menghasilkan laba yang besar.
ROE:
Kelebihan: ROE dapat memberikan informasi tentang seberapa besar keuntungan yang dihasilkan perusahaan per dollar modal pemegang saham. Semakin tinggi rasio ROE, semakin baik kinerja keuangan perusahaan tersebut.
Kekurangan: ROE tidak memberikan informasi tentang efisiensi penggunaan aset perusahaan. Perusahaan dengan ROE yang tinggi dapat memiliki aset yang tidak efisien dalam menghasilkan laba.
CR:
Kelebihan: CR dapat memberikan informasi tentang kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Semakin tinggi rasio CR, semakin baik kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek.
Kekurangan: CR tidak memberikan informasi tentang tingkat utang perusahaan. Perusahaan dengan rasio CR yang tinggi dapat memiliki tingkat utang yang tinggi pula.
TATO:
Kelebihan: TATO dapat memberikan informasi tentang seberapa efisien penggunaan aset perusahaan dalam menghasilkan pendapatan. Semakin tinggi rasio TATO, semakin efisien aset perusahaan dalam menghasilkan pendapatan.
Kekurangan: TATO tidak memberikan informasi tentang tingkat laba perusahaan. Perusahaan dengan rasio TATO yang tinggi dapat memiliki margin laba yang kecil.
NPM:
Kelebihan: NPM dapat memberikan informasi tentang seberapa besar laba yang dihasilkan perusahaan dari total pendapatan. Semakin tinggi rasio NPM, semakin besar laba yang dihasilkan perusahaan.
Kekurangan: NPM tidak memberikan informasi tentang efisiensi perusahaan dalam penggunaan aset. Perusahaan dengan rasio NPM yang tinggi dapat memiliki penggunaan aset yang tidak efisien.
DER:
Kelebihan: DER dapat memberikan informasi tentang kemampuan perusahaan dalam mengelola utang-utangnya. Semakin rendah rasio DER, semakin baik kemampuan perusahaan dalam mengelola utang-utangnya.
Kekurangan: DER tidak memberikan informasi tentang penggunaan modal perusahaan. Perusahaan dengan rasio DER yang rendah dapat memiliki modal yang kecil, sehingga tidak dapat menghasilkan laba yang besar.
Cara meningkatkan harga saham
Untuk meningkatkan harga saham, perusahaan dapat melakukan beberapa strategi, antara lain:
1. Meningkatkan profitabilitas. Dengan meningkatkan profitabilitas, perusahaan dapat meningkatkan laba bersih yang dihasilkan dari penjualan produk atau jasa.
2. Meningkatkan efisiensi penggunaan aset. Dengan meningkatkan efisiensi penggunaan aset, perusahaan dapat menghasilkan laba yang lebih besar dari setiap aset yang dimilikinya.
3. Meningkatkan kepercayaan investor. Dengan meningkatkan kepercayaan investor, perusahaan dapat menarik investor untuk membeli saham perusahaan, sehingga harga saham dapat meningkat.
4. Memperbaiki laporan keuangan. Dengan memperbaiki laporan keuangan, perusahaan dapat menunjukkan kinerja keuangan yang lebih baik, sehingga investor dapat merasa lebih percaya dan tertarik untuk membeli saham perusahaan.
Contoh perusahaan yang berhasil meningkatkan harga saham
Berikut adalah contoh perusahaan yang berhasil meningkatkan harga saham melalui strategi yang efektif:
1. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Bank Mandiri berhasil meningkatkan harga saham melalui peningkatan profitabilitas dan efisiensi penggunaan aset.
2. PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. Telkom berhasil meningkatkan harga saham melalui peningkatan profitabilitas dan peningkatan kepercayaan investor.
3. PT Unilever Indonesia Tbk. Unilever berhasil meningkatkan harga saham melalui peningkatan profitabilitas dan perbaikan laporan keuangan.
Kesimpulan
Harga saham merupakan harga yang ditetapkan bagi sebuah perusahaan di bursa efek. Harga saham ini menunjukkan nilai dari perusahaan tersebut di pasar saham. Dalam menentukan harga saham, ada beberapa faktor yang mempengaruhi, yaitu ROA, ROE, CR, TATO, NPM, dan DER. Penting bagi perusahaan untuk mengamati faktor-faktor ini agar harga saham mereka stabil dan tidak fluktuatif. Perusahaan dapat meningkatkan harga saham melalui strategi yang efektif, antara lain meningkatkan profitabilitas, meningkatkan efisiensi penggunaan aset, meningkatkan kepercayaan investor, dan memperbaiki laporan keuangan.

