Begitu Besarnya Dampak Pandemi pada Pekerjaan di Sektor Informal
Pandemi COVID-19 telah menyebabkan banyak perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam dunia pekerjaan. Salah satu sektor yang terdampak cukup besar adalah sektor informal. Sebagai sektor yang biasanya terdiri dari pekerjaan tanpa perlindungan sosial atau hak-hak pekerja yang jelas, sektor ini kini semakin terpuruk akibat pandemi.
Pekerja Informal: Siapa Mereka?
Pekerja di sektor informal adalah mereka yang bekerja di sektor ekonomi non-formal atau tidak terstruktur. Mereka sering kali tidak memiliki kepastian pekerjaan yang stabil, tanpa kontrak kerja, dan jam kerja yang tidak teratur. Pekerja informal dapat ditemui di berbagai sektor, seperti pedagang kaki lima, buruh harian, tukang ojek, dan pekerja rumah tangga.

Apa yang membuat pekerjaan di sektor informal menarik bagi sebagian orang? Salah satu alasannya adalah fleksibilitas waktu kerja. Pekerja informal dapat menentukan sendiri waktu dan tempat kerja mereka. Namun, di balik fleksibilitas ini, ada juga risiko yang harus mereka hadapi, terutama ketidakpastian penghasilan dan perlindungan sosial yang minim.
Berbagai Dampak Pandemi terhadap Pekerjaan di Sektor Informal
Dalam situasi normal, sektor informal memang sudah menghadapi berbagai kendala. Namun, pandemi COVID-19 membuat segala masalah semakin bertambah rumit. Berikut adalah beberapa dampak yang terjadi:
Kehilangan Pekerjaan dan Penghasilan
Saat pandemi menghantam, banyak pekerja informal yang kehilangan pekerjaan mereka. Sejumlah sektor usaha, seperti perdagangan, pariwisata, dan jasa pengiriman, menghadapi penurunan permintaan yang drastis. Hal ini mengakibatkan pemutusan hubungan kerja, pengurangan jam kerja, atau penutupan usaha secara permanen. Dampaknya, banyak pekerja informal yang sehari-hari menggantungkan hidup mereka dari penghasilan harian, merasakan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dasar mereka dan keluarga.

Berkurangnya Peluang Kerja
Di tengah pandemi, banyak perusahaan yang mengalami kesulitan finansial dan terpaksa melakukan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) demi menjaga keberlangsungan operasional mereka. Hal ini tentu saja mengurangi peluang bagi pekerja informal yang mencari pekerjaan baru. Ketika lapangan pekerjaan semakin sempit, persaingan untuk mendapatkan penghasilan menjadi semakin ketat. Bagi pekerja informal yang tidak memiliki keterampilan khusus atau akses ke pendidikan formal, ini menjadi hambatan besar dalam mencari sumber penghasilan yang stabil.
Ketidakamanan Pekerjaan dan Kesehatan
Selain kehilangan pekerjaan, pekerja informal juga menghadapi ketidakamanan dalam bekerja. Banyak dari mereka yang tidak dilindungi oleh jaminan sosial atau asuransi kesehatan. Mereka terpaksa bekerja tanpa pengamanan yang memadai, berisiko terkena penyakit, dan tidak memiliki akses ke layanan kesehatan yang memadai. Mereka juga tidak memiliki jaminan cuti sakit atau izin untuk merawat diri sendiri atau keluarga ketika sakit atau mengalami masalah kesehatan.
Persoalan Akses ke Bantuan Sosial
Selama pandemi, banyak pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat yang memberikan bantuan sosial kepada mereka yang membutuhkan. Namun, bagi pekerja informal, akses ke bantuan sosial tersebut sering kali sulit. Proses pendaftaran dan persyaratan yang rumit, serta kekurangan informasi, membuat banyak pekerja informal kesulitan untuk mendapatkan bantuan yang seharusnya mereka dapatkan. Akibatnya, mereka masih tetap berjuang untuk bertahan hidup di tengah situasi sulit ini.
Bagaimana Pekerja Informal Menghadapi Pandemi COVID-19?
Pekerja informal terpaksa mencari cara untuk bertahan hidup di tengah pandemi yang merajalela. Meskipun sulit, mereka tetap berjuang untuk menyambung hidup dan memenuhi kebutuhan diri sendiri serta keluarga. Berikut adalah beberapa cara yang mereka lakukan:
1. Mencari Sumber Penghasilan Alternatif
Ketika pekerjaan utama mereka hilang atau terhalang akibat pandemi, pekerja informal mencoba mencari sumber penghasilan lain sebagai pengganti. Mereka mungkin berpindah sektor usaha atau mencoba berdagang secara online. Meskipun tidak mudah, mereka tetap berusaha agar mereka dan keluarga mereka dapat bertahan dalam situasi sulit ini.
2. Menggabungkan Usaha dengan Pelaku Usaha Lain
Salah satu cara yang dilakukan oleh pekerja informal adalah dengan menggabungkan usahanya dengan pelaku usaha lain yang masih bisa bertahan di tengah pandemi. Misalnya, pedagang kaki lima dapat bekerja sama dengan toko kelontong atau restoran untuk menjual produk mereka secara bersama-sama. Dengan menggabungkan usaha, mereka dapat saling membantu dan berbagi risiko.
3. Mencari Pendampingan atau Pelatihan
Bagi pekerja informal yang memiliki akses terbatas terhadap peluang pekerjaan atau pendidikan, mencari pendampingan atau pelatihan dapat menjadi pilihan yang baik. Dengan melibatkan lembaga atau organisasi yang peduli terhadap nasib pekerja informal, mereka dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dalam mencari pekerjaan baru atau meningkatkan usaha yang sudah ada.
Cara Pemerintah dan Masyarakat Membantu Pekerja Informal
Ketika pandemi melanda, pemerintah dan masyarakat juga berperan penting dalam membantu pekerja informal.
1. Bantuan Sosial dan Bansos
Pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat memberikan bantuan sosial dan Bansos (Bantuan Sosial) kepada mereka yang membutuhkan. Program-program ini dirancang untuk membantu pekerja informal yang terdampak pandemi, seperti memberikan paket sembako, bantuan uang tunai, atau bantuan modal usaha. Meskipun tidak mencakup semua pekerja informal, setidaknya mereka dapat merasakan sedikit bantuan dalam memenuhi kebutuhan dasar mereka.
2. Pembinaan dan Pelatihan
Pemerintah juga dapat memberikan pembinaan dan pelatihan kepada pekerja informal. Dengan memperbaiki keterampilan dan pengetahuan mereka, pekerja informal dapat meningkatkan peluang mereka dalam mencari pekerjaan atau meningkatkan usaha yang sudah ada. Program-program pelatihan ini dapat diberikan dalam berbagai bentuk, seperti kursus kewirausahaan, pelatihan teknis, atau bimbingan untuk memperoleh akses ke pasar atau pembiayaan yang lebih baik.
3. Menggalakkan Solidaritas dan Kerjasama
Guna membantu pekerja informal, langkah yang dapat dilakukan adalah melibatkan masyarakat dalam memberikan dukungan. Misalnya, masyarakat dapat membeli produk atau jasa yang ditawarkan oleh pekerja informal. Memperkenalkan dan mempromosikan pekerja informal melalui media sosial atau platform online juga dapat membantu meningkatkan visibilitas mereka di tengah pandemi ini. Selain itu, bekerja sama dengan lembaga atau organisasi yang peduli terhadap nasib pekerja informal juga dapat membantu memperjuangkan hak-hak mereka.
Contoh Inisiatif yang Membantu Pekerja Informal
Tidak sedikit inisiatif dan program yang digagas oleh masyarakat atau organisasi untuk membantu pekerja informal selama pandemi. Berikut adalah beberapa contoh inisiatif yang patut diberikan apresiasi:
1. Aksi Cepat Tanggap (ACT)
ACT merupakan organisasi kemanusiaan yang telah banyak berperan dalam memberikan bantuan kepada pekerja informal. Selama pandemi, ACT mendistribusikan paket sembako, masker, dan bantuan lainnya kepada pekerja informal yang membutuhkan. Mereka juga memberikan pelatihan dan pendampingan bagi mereka yang ingin meningkatkan keterampilan dan memulai usaha baru.
2. Gerakan Wirausaha Pekerja Informal
Inisiatif ini diluncurkan oleh beberapa komunitas, organisasi, dan individu yang peduli terhadap nasib pekerja informal. Gerakan ini memberikan pelatihan dan pendampingan bagi pekerja informal yang ingin menjadi wirausaha mandiri. Mereka diberikan modal usaha, pelatihan kewirausahaan, serta pendampingan untuk memasarkan produk atau jasa mereka.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, pandemi COVID-19 telah memberikan dampak yang cukup besar pada pekerjaan di sektor informal. Pekerja informal menghadapi banyak tantangan, termasuk kehilangan pekerjaan, penghasilan yang berkurang, kurangnya akses ke jaminan sosial, dan kesulitan dalam mendapatkan bantuan sosial. Namun, mereka tetap berjuang untuk bertahan hidup dan mencari cara untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka. Dukungan dari pemerintah dan masyarakat sangat penting dalam membantu pekerja informal menghadapi situasi sulit ini. Melalui inisiatif dan program yang tepat, pekerja informal dapat memiliki kesempatan yang lebih baik dalam memperbaiki kondisi kerja mereka dan meningkatkan kesejahteraan hidup mereka.
