Pasangan Nama Organel Dan Fungsinya Yang Benar Adalah

Organel merupakan bagian terpenting dalam sel yang memiliki fungsi-fungsi khusus. Dalam artikel ini, akan dijelaskan pasangan nama organel dan fungsinya yang benar. Mari kita simak bersama!

Pasangan Nama Organel dan Fungsinya yang Benar:

Apa itu organel? Organel adalah bagian sel yang memiliki fungsi khusus dalam menjalankan proses kehidupan. Setiap organel memiliki peran yang penting untuk menjaga kelangsungan hidup sel.

Gambar 1

1. Inti Sel (Nukleus)

Gambar 2

Inti sel merupakan organel yang berfungsi sebagai pusat pengendali sel. Inti sel mengandung materi genetik, seperti DNA, yang mengendalikan sel dan mewariskan informasi genetik kepada generasi sel-sel baru.

Cara kerja inti sel terkait dengan proses transkripsi dan translasi DNA. Proses transkripsi menghasilkan molekul RNA sebagai salinan dari DNA, sedangkan translasi mengubah RNA menjadi protein.

Definisi dari inti sel adalah sebagai organel yang mengontrol aktivitas sel dan mengatur pewarisan sifat dari generasi sel-sel induk.

Proses di dalam inti sel melibatkan replikasi DNA, sintesis RNA, dan sintesis protein yang diperlukan untuk fungsi sel.

Hasil yang dihasilkan oleh inti sel adalah molekul RNA dan protein yang penting dalam membangun struktur dan menjalankan fungsi sel.

Contoh dari inti sel adalah struktur inti sel di dalam sel hewan dan tumbuhan.

Kesimpulan dari fungsi inti sel adalah sebagai pusat pengendali sel, mengatur pelepasan energi sel, mengendalikan sintesis protein, dan mewariskan informasi genetik kepada generasi sel-sel baru.

2. Mitokondria

Gambar 3

Mitokondria merupakan organel yang berfungsi sebagai “pabrik energi” sel, karena di dalamnya terjadi reaksi kimia yang menghasilkan energi yang dibutuhkan oleh sel.

Cara kerja mitokondria terkait dengan proses respirasi selular, yaitu pembakaran glukosa yang menghasilkan energi dalam bentuk ATP (adenosin trifosfat).

Definisi dari mitokondria adalah sebagai organel sel yang menghasilkan energi melalui reaksi kimia dengan memecah glukosa dan menghasilkan ATP.

Proses di dalam mitokondria meliputi siklus Krebs, rantai transport elektron, dan fosforilasi oksidatif untuk menghasilkan ATP.

Hasil yang dihasilkan oleh mitokondria adalah energi yang dibutuhkan oleh sel untuk menjalankan berbagai fungsi, seperti kontraksi otot, sintesis protein, dan kerja organel lainnya.

Contoh dari mitokondria adalah adanya mitokondria di sel otot yang berperan dalam memproduksi energi untuk kerja otot.

Kesimpulan dari fungsi mitokondria adalah sebagai “pabrik energi” sel, menghasilkan energi dalam bentuk ATP, menjaga keseimbangan sel, dan mengatur proses respirasi selular.

3. Ribosom

Gambar 4

Ribosom merupakan organel kecil yang terdapat di dalam sel dan berfungsi sebagai tempat sintesis protein. Ribosom menerima pesan dari RNA messenger (mRNA) untuk membangun rantai polipeptida yang akan membentuk protein.

Cara kerja ribosom terkait dengan proses translasi RNA menjadi protein. Ribosom membaca setiap tiga basa pada mRNA dan mengikat asam amino yang sesuai, membentuk rantai polipeptida yang akhirnya menjadi protein.

Definisi dari ribosom adalah sebagai organel kecil yang terlibat dalam sintesis protein dengan membaca pesan dari mRNA dan membentuk rantai polipeptida.

Proses di dalam ribosom meliputi pengikatan mRNA pada ribosom, penyimpanan asam amino, pembentukan ikatan polipeptida, dan pelepasan protein yang selesai dibangun.

Hasil yang dihasilkan oleh ribosom adalah protein yang merupakan molekul penting dalam struktur dan fungsi sel.

Contoh dari ribosom adalah adanya ribosom di sitoplasma sel hewan dan tumbuhan.

Kesimpulan dari fungsi ribosom adalah sebagai tempat sintesis protein, membentuk polipeptida, menghasilkan protein, dan menjalankan proses translasi dari mRNA ke protein.

4. Retikulum Endoplasma

Gambar 5

Retikulum endoplasma merupakan jaringan berbentuk saluran yang terdapat di dalam sel. Retikulum endoplasma dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu retikulum endoplasma kasar (REK) dan retikulum endoplasma halus (REH).

Cara kerja retikulum endoplasma kasar terkait dengan sintesis protein. Ribosom melekat pada permukaan REK dan sintesis protein terjadi di dalamnya.

Cara kerja retikulum endoplasma halus terkait dengan produksi lipid dan metabolisme karbohidrat. REH berperan dalam detoksifikasi, mengubah obat-obatan dan racun menjadi bentuk yang tidak berbahaya bagi sel.

Definisi dari retikulum endoplasma adalah sebagai jaringan berbentuk saluran di dalam sel yang terdiri dari REK dan REH, bertanggung jawab untuk sintesis protein dan produksi lipid.

Proses di dalam retikulum endoplasma meliputi sintesis protein di REK, produksi lipid di REH, detoksifikasi senyawa beracun, dan pengangkutan bahan melalui saluran endoplasma.

Hasil yang dihasilkan oleh retikulum endoplasma adalah protein untuk fungsi sel dan lipid untuk membran sel.

Contoh dari retikulum endoplasma adalah adanya retikulum endoplasma di sel hati yang berperan dalam detoksifikasi dan produksi protein yang akan diangkut ke membran sel.

Kesimpulan dari fungsi retikulum endoplasma adalah sebagai tempat sintesis protein, produksi lipid, detoksifikasi senyawa beracun, pengangkutan bahan melalui saluran endoplasma, dan pembentukan membran sel.

5. Aparatus Golgi

Gambar 6

Aparatus Golgi merupakan organel yang berfungsi sebagai tempat pemrosesan, pemodifikasi, dan pengemasan protein sebelum protein tersebut dikeluarkan dari sel.

Cara kerja aparatus Golgi terkait dengan modifikasi dan pengemasan protein. Protein dari retikulum endoplasma kasar (REK) masuk ke aparatus Golgi, mengalami modifikasi kimia, dan dibungkus dalam vesikel untuk dikeluarkan dari sel.

Definisi dari aparatus Golgi adalah sebagai organel yang berperan dalam pemrosesan, pemodifikasi, dan pengemasan protein sebelum protein tersebut dikeluarkan dari sel.

Proses di dalam aparatus Golgi meliputi modifikasi kimia protein, pengemasan dalam vesikel, dan pengangkutan protein yang telah diproses ke tempat tujuan.

Hasil yang dihasilkan oleh aparatus Golgi adalah protein yang telah diproses dan dikemas untuk dikeluarkan dari sel.

Contoh dari aparatus Golgi adalah adanya aparatus Golgi di sel-sel kelenjar untuk menghasilkan hormon yang akan dikeluarkan ke luar sel untuk mempengaruhi organ lain.

Kesimpulan dari fungsi aparatus Golgi adalah sebagai tempat pemrosesan, pemodifikasi, dan pengemasan protein sebelum protein tersebut dikeluarkan dari sel.

6. Lisosom

Gambar 7

Lisosom merupakan organel yang berfungsi sebagai pencerna dan pengurai bahan-bahan yang sudah tidak dibutuhkan oleh sel. Lisosom mengandung enzim hidrolitik yang dapat mencerna bahan organik dan anorganik.

Cara kerja lisosom terkait dengan proses autodigesti, yaitu lisosom mengencerkankan enzim hidrolitik ke dalam rongga lisosom dan mencerna bahan-bahan yang ada di dalamnya.

Definisi dari lisosom adalah sebagai organel yang berperan dalam pencernaan dan penguraian bahan-bahan yang sudah tidak dibutuhkan oleh sel.

Proses di dalam lisosom meliputi pencernaan bahan organik dan anorganik, autodigesti, dan pengadaan molekul yang dibutuhkan oleh sel.

Hasil yang dihasilkan oleh lisosom adalah pemecahan bahan-bahan menjadi komponen yang dapat digunakan kembali oleh sel atau dikeluarkan dari sel melalui eksositosis.

Contoh dari lisosom adalah adanya lisosom di sel-sel usus yang berperan dalam pencernaan makanan.

Kesimpulan dari fungsi lisosom adalah sebagai organel pencernaan dan penguraian bahan-bahan yang tidak dibutuhkan oleh sel.

7. Peroksisom

Gambar 8

Peroksisom merupakan organel kecil yang berfungsi dalam metabolisme oksidatif, terutama dalam proses penguraian asam lemak dan detoksifikasi senyawa beracun, seperti hydrogen peroksida.

Cara kerja peroksisom terkait dengan proses oksidasi asam lemak. Peroksisom memiliki enzim yang dapat mengoksidasi asam lemak menjadi asetil-CoA yang akan digunakan oleh mitokondria sebagai sumber energi.

Definisi dari peroksisom adalah sebagai organel kecil yang berperan dalam metabolisme oksidatif, penguraian asam lemak, dan detoksifikasi senyawa beracun.

Proses di dalam peroksisom meliputi oksidasi asam lemak, detoksifikasi senyawa beracun, dan pengaturan keseimbangan kadar senyawa beracun dalam sel.

Hasil yang dihasilkan oleh peroksisom adalah pemecahan asam lemak menjadi asetil-CoA, penguraian senyawa beracun, dan produksi senyawa yang penting bagi sel.

Contoh dari peroksisom adalah adanya peroksisom di hati yang berperan dalam penguraian asam lemak dan detoksifikasi senyawa beracun.

Kesimpulan dari fungsi peroksisom adalah sebagai organel metabolisme oksidatif, penguraian asam lemak, detoksifikasi senyawa beracun, dan produksi senyawa yang penting bagi sel.

8. Sentrosom

Gambar 9

Sentrosom merupakan organel yang terdiri dari sepasang sentriol yang berfungsi dalam pembelahan sel. Sentrosom berperan dalam mengatur pembentukan dan pemisahan benang-benang kromosom selama pembelahan sel.

Cara kerja sentrosom terkait dengan pembelahan sel. Sentrosom berperan dalam membentuk serat-spindle dan memposisikan kromosom di dalam sel saat pembelahan sel.

Definisi dari sentrosom adalah sebagai organel yang berperan dalam pembelahan sel dengan mengatur pembentukan dan pemisahan benang-benang kromosom.

Proses di dalam sentrosom meliputi pembentukan serat-spindle, pemisahan kromosom, dan pemposisian kromosom selama pembelahan sel.

Hasil yang dihasilkan oleh sentrosom adalah pemisahan kromosom ke dalam dua sel anak saat pembelahan sel.

Contoh dari sentrosom adalah adanya sentrosom di sel hewan yang terlibat dalam pembelahan sel.

Kesimpulan dari fungsi sentrosom adalah sebagai organel pembelahan sel dengan mengatur pembentukan dan pemisahan benang-benang kromosom.

9. Vakuola

Gambar 10

Vakuola merupakan organel berukuran besar yang terdapat di dalam sel tumbuhan. Vakuola berfungsi dalam penyimpanan zat-zat cadangan, seperti air, gula, dan pigmen, serta berperan dalam menjaga turgor sel.

Cara kerja vakuola terkait dengan penyimpanan dan pengaturan keseimbangan air serta zat-zat larut di dalam sel. Vakuola dapat berkontraksi dan membesar untuk mengatur konsentrasi zat-zat dan turgor sel.

Definisi dari vakuola adalah sebagai organel berukuran besar yang berfungsi dalam penyimpanan zat-zat cadangan, pengaturan keseimbangan air serta zat-zat larut, dan menjaga turgor sel.

Proses di dalam vakuola meliputi penyerapan air dan zat-zat melalui osmosis, penimbunan zat-zat cadangan, dan pengaturan turgor sel.

Hasil yang dihasilkan oleh vakuola adalah penimbunan zat-zat cadangan dan pengaturan keseimbangan air serta zat-zat larut dalam sel.

Contoh dari vakuola adalah adanya vakuola di sel-sel tumbuhan yang berperan dalam penyimpanan air, gula, pigmen, dan pengaturan turgor sel.

Kesimpulan dari fungsi vakuola adalah sebagai organel penyimpanan zat-zat cadangan, peng