Pasangan Garam Yang Bersifat Netral

Persamaan Reaksi Hidrolisis Yang Tepat Untuk Garam Yang Bersifat Basa

Garam yang bersifat basa

Apa Itu Garam yang Bersifat Basa?

Garam yang bersifat basa merupakan senyawa yang terbentuk dari hasil reaksi antara asam dengan basa. Dalam konteks kimia, garam terbentuk melalui proses netralisasi, di mana ion hidrogen (dari asam) bereaksi dengan ion hidroksida (dari basa) membentuk molekul air (H2O) dan ion garam.

Cara dan Definisi Hidrolisis Garam yang Bersifat Basa

Hidrolisis merupakan reaksi kimia di mana garam bereaksi dengan molekul air. Dalam konteks garam yang bersifat basa, hidrolisis terjadi ketika ion anion garam berperilaku seperti basa dan menerima proton (H+) dari air. Dalam hal ini, reaksi hidrolisis akan menghasilkan ion hidrogen (H+) dalam larutan dengan meningkatkan keasaman pH larutan. Persamaan reaksi hidrolisis yang tepat untuk garam yang bersifat basa adalah sebagai berikut:

Persamaan reaksi hidrolisis untuk garam yang bersifat basa

Pada persamaan reaksi di atas, X+ menunjukkan ion dari garam yang bersifat basa, OH- merupakan ion hidroksida dari air, serta XOH menunjukkan ion garam yang terhidrolisis. Reaksi hidrolisis ini menghasilkan OH- sebagai basa konjugasi.

Proses Hidrolisis Garam yang Bersifat Basa

Proses hidrolisis garam yang bersifat basa terjadi ketika ion garam bereaksi dengan molekul air. Pada umumnya, garam yang bersifat basa memiliki anion yang berasal dari basa kuat dan kation yang berasal dari asam lemah. Dalam hal ini, reaksi hidrolisis akan menghasilkan basa kuat dan asam lemah dalam larutan. Proses ini dapat dijelaskan dengan lebih rinci melalui contoh reaksi hidrolisis garam yang bersifat basa berikut ini:

Proses hidrolisis garam yang bersifat basa

Pada contoh reaksi di atas, garam yang terhidrolisis adalah garam NH4NO3 (ammonium nitrat). Garam ini terbentuk dari hasil reaksi antara asam nitrat (HNO3) dan basa amonia (NH3). Ketika garam NH4NO3 dipisahkan dalam air, terjadi reaksi hidrolisis sebagai berikut:

NH4NO3(aq) + H2O(l) → NH4OH(aq) + HNO3(aq)

Dalam reaksi ini, ion ammonium (NH4+) menerima proton (H+) dari molekul air (H2O), sehingga terbentuk basa amonium (NH4OH) dan asam nitrat (HNO3). Basa amonium yang terbentuk dalam reaksi hidrolisis akan menambahkan ion hidroksida (OH-) ke dalam larutan, sehingga meningkatkan keasaman pH larutan tersebut.

Hasil dari Hidrolisis Garam yang Bersifat Basa

Hasil dari hidrolisis garam yang bersifat basa adalah terbentuknya basa dan asam dalam larutan. Namun, pergeseran keasaman atau kebasaan larutan tergantung pada konsentrasi masing-masing basa dan asam yang terbentuk. Jika basa yang terbentuk lebih kuat daripada asam, maka larutan akan bersifat basa. Sebaliknya, jika asam yang terbentuk lebih kuat daripada basa, maka larutan akan bersifat asam.

Dalam contoh reaksi hidrolisis garam NH4NO3 di atas, basa amonium (NH4OH) dan asam nitrat (HNO3) terbentuk dalam larutan. Basa amonium yang terbentuk menghasilkan ion hidroksida (OH-), sehingga larutan akan bersifat basa. Meskipun demikian, konsentrasi basa amonium yang terbentuk bergantung pada tingkat disosiasi basa amonium dalam larutan, yang dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti suhu, konsentrasi garam, dan pH awal larutan.

Contoh Hidrolisis Garam yang Bersifat Basa

Di bawah ini terdapat beberapa contoh hidrolisis garam yang bersifat basa beserta persamaan reaksinya:

  1. Garam Natrium Karbonat (Na2CO3)

    Na2CO3(aq) + 2H2O(l) → 2NaOH(aq) + H2CO3(aq)

  2. Garam Kalium Fosfat (K3PO4)

    K3PO4(aq) + 3H2O(l) → 3KOH(aq) + H3PO4(aq)

  3. Garam Kalsium Nitrat (Ca(NO3)2)

    Ca(NO3)2(aq) + 2H2O(l) → Ca(OH)2(aq) + 2HNO3(aq)

Kesimpulan

Hidrolisis garam yang bersifat basa terjadi ketika ion anion garam bersifat basa dan menerima proton dari molekul air. Hasil dari hidrolisis ini dapat berupa ion hidroksida (OH-) yang meningkatkan keasaman pH larutan, membuat larutan bersifat basa. Dalam contoh reaksi hidrolisis garam NH4NO3, basa amonium (NH4OH) dan asam nitrat (HNO3) terbentuk dalam larutan, menjadikan larutan basa. Namun, pergeseran keasaman atau kebasaan larutan tergantung pada konsentrasi masing-masing basa dan asam yang terbentuk.