Organisme Hasil Rekayasa Genetika Disebut

Organisme Hasil Rekayasa Genetika – Meteor

Organisme Hasil Rekayasa Genetika – Meteor

Apa itu Organisme Hasil Rekayasa Genetika?

Organisme hasil rekayasa genetika (RJ) atau organisme transgenik adalah organisme yang mempunyai materi genetik dari organisme lain yang telah dimasukkan ke dalam genomnya. Prosedur ini dilakukan secara sengaja dan dikontrol dalam rangka pemindahan sifat-sifat yang diinginkan ke dalam organisme tersebut. Rekayasa genetika merupakan suatu teknik yang memanipulasi gen-gen dalam suatu organisme guna menghasilkan organisme baru yang mempunyai sifat-sifat yang diinginkan. Organisme hasil rekayasa genetika kerap disebut juga organisme transgenik atau organisme genetik. Penyisipan gen genetik yang dimaksud dapat berasal dari organisme sejenis atau organisme yang berbeda jenis.

Ciri-ciri Organisme Hasil Rekayasa Genetika

Organisme hasil rekayasa genetika memiliki beberapa ciri-ciri sebagai berikut:

a. Kemampuan Menyerap Gen Ekstragen

Organisme hasil rekayasa genetika mampu menyerap gen ekstragen ke dalam genomnya. Dalam hal ini, gen-gen yang berasal dari organisme lain dapat dimasukkan ke dalam materi genetik organisme tersebut. Hal ini memungkinkan organisme hasil rekayasa genetika memiliki sifat-sifat baru yang berasal dari organisme lain.

b. Beragam Sifat yang Diinginkan

Organisme hasil rekayasa genetika memiliki beragam sifat yang diinginkan. Sifat-sifat ini bisa berasal dari organisme sejenis atau organisme yang berbeda jenis. Rekayasa genetika memungkinkan penggabungan sifat-sifat tersebut sehingga organisme baru yang dihasilkan memiliki kombinasi sifat-sifat yang diinginkan.

c. Peningkatan Produktivitas

Organisme hasil rekayasa genetika memiliki potensi peningkatan produktivitas. Manipulasi genetik yang dilakukan dapat menghasilkan organisme yang lebih produktif dalam hal pertumbuhan, reproduksi, atau produksi bahan-bahan tertentu.

d. Ketahanan terhadap Hama dan Penyakit

Organisme hasil rekayasa genetika juga dapat memiliki ketahanan terhadap hama dan penyakit tertentu. Dengan memasukkan gen-gen yang bertanggung jawab atas ketahanan terhadap hama atau penyakit ke dalam genom organisme, maka organisme hasil rekayasa genetika dapat menjadi lebih tahan terhadap serangan hama atau penyakit tersebut.

e. Peningkatan Kualitas Nutrisi

Pada beberapa kasus, organisme hasil rekayasa genetika juga dapat menghasilkan produk dengan kualitas nutrisi yang lebih baik. Dengan memanipulasi genetik, organisme dapat menghasilkan produk yang mengandung lebih banyak nutrisi atau nutrisi yang lebih mudah diserap oleh tubuh manusia.

f. Potensi Pengembangan obat

Organisme hasil rekayasa genetika juga memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai sumber obat-obatan. Dengan memasukkan gen-gen yang bertanggung jawab atas sintesis bahan-bahan obat ke dalam genom organisme, maka organisme hasil rekayasa genetika dapat digunakan untuk produksi obat-obatan.

g. Resiko Lingkungan

Organisme hasil rekayasa genetika juga memiliki beberapa risiko terhadap lingkungan. Risiko ini terkait dengan kemungkinan organisme tersebut dapat menyebar ke lingkungan sekitar dan berinteraksi dengan organisme alami lainnya. Risiko ini harus dikelola dengan baik agar tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.

Klasifikasi Organisme Hasil Rekayasa Genetika

Organisme hasil rekayasa genetika dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa aspek sebagai berikut:

a. Berdasarkan Sumber Gen

Organisme hasil rekayasa genetika dapat diklasifikasikan berdasarkan sumber gen yang digunakan. Dalam hal ini, organisme dapat dikategorikan sebagai organisme hasil rekayasa genetika dengan sumber gen sejenis atau organisme hasil rekayasa genetika dengan sumber gen berbeda jenis.

b. Berdasarkan Sifat yang Diinginkan

Organisme hasil rekayasa genetika juga dapat diklasifikasikan berdasarkan sifat yang diinginkan. Dalam hal ini, organisme dapat dikategorikan berdasarkan sifat-sifat yang dimiliki, seperti ketahanan terhadap hama, peningkatan produktivitas, atau peningkatan kualitas nutrisi.

c. Berdasarkan Jenis Organisme

Organisme hasil rekayasa genetika juga dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis organisme yang dihasilkan. Dalam hal ini, organisme dapat dikategorikan sebagai organisme hasil rekayasa genetika tumbuhan, organisme hasil rekayasa genetika hewan, atau organisme hasil rekayasa genetika mikroba.

Jenis-jenis Organisme Hasil Rekayasa Genetika

Organisme hasil rekayasa genetika dapat beragam jenisnya tergantung pada sumber gen dan jenis organisme yang digunakan. Beberapa jenis organisme hasil rekayasa genetika yang umum ditemui adalah sebagai berikut:

a. Tumbuhan Hasil Rekayasa Genetika

Tumbuhan hasil rekayasa genetika adalah tumbuhan yang telah dimanipulasi secara genetik untuk menghasilkan sifat-sifat yang diinginkan. Tumbuhan hasil rekayasa genetika ini dapat memiliki sifat-sifat seperti ketahanan terhadap hama atau penyakit, peningkatan produktivitas, atau peningkatan kualitas nutrisi.

b. Hewan Hasil Rekayasa Genetika

Hewan hasil rekayasa genetika adalah hewan yang telah dimanipulasi secara genetik untuk menghasilkan sifat-sifat yang diinginkan. Hewan hasil rekayasa genetika ini dapat memiliki sifat-sifat seperti ketahanan terhadap penyakit, peningkatan produktivitas, atau peningkatan kualitas produk yang dihasilkan.

c. Mikroba Hasil Rekayasa Genetika

Mikroba hasil rekayasa genetika adalah mikroorganisme seperti bakteri atau fungi yang telah dimanipulasi secara genetik untuk menghasilkan sifat-sifat yang diinginkan. Mikroba hasil rekayasa genetika ini dapat digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti produksi bahan-bahan obat atau enzim yang berguna dalam industri.

d. Virus Hasil Rekayasa Genetika

Virus hasil rekayasa genetika adalah virus yang telah dimanipulasi secara genetik untuk menghasilkan sifat-sifat yang diinginkan. Virus hasil rekayasa genetika ini dapat digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti dalam terapi gen atau vaksinasi.

Cara Berkembang Biak Organisme Hasil Rekayasa Genetika

Organisme hasil rekayasa genetika berkembang biak dengan cara yang sama seperti organisme biasa. Namun, organisme hasil rekayasa genetika memiliki materi genetik yang telah dimanipulasi sehingga dapat menghasilkan keturunan dengan sifat-sifat yang telah diinginkan. Beberapa metode berkembang biak yang dapat diterapkan pada organisme hasil rekayasa genetika adalah sebagai berikut:

a. Persilangan

Persilangan merupakan metode berkembang biak yang dilakukan dengan menggabungkan materi genetik dari kedua induk organisme. Dalam hal ini, organisme hasil rekayasa genetika dapat dipersilangkan dengan organisme sejenis atau organisme yang berbeda jenis untuk menghasilkan keturunan dengan sifat-sifat yang diinginkan.

b. Pembelahan Sel

Pembelahan sel merupakan metode berkembang biak yang dilakukan dengan membagi sel organisme menjadi dua sel anak yang memiliki materi genetik yang identik. Dalam hal ini, organisme hasil rekayasa genetika dapat berkembang biak secara aseksual melalui pembelahan sel.

c. Rekombinasi Genetik

Rekombinasi genetik merupakan metode berkembang biak yang dilakukan dengan memanipulasi materi genetik dalam suatu organisme untuk menghasilkan keturunan dengan sifat-sifat yang diinginkan. Dalam hal ini, organisme hasil rekayasa genetika dapat menghasilkan keturunan dengan mempertahankan atau memodifikasi sifat-sifat yang telah diinginkan melalui rekombinasi genetik.

d. Pembelahan Vegetatif

Pembelahan vegetatif merupakan metode berkembang biak yang dilakukan dengan menggunakan bagian tanaman tertentu untuk menghasilkan individu baru yang memiliki sifat-sifat yang sama dengan tanaman induk. Dalam hal ini, organisme hasil rekayasa genetika dapat berkembang biak secara vegetatif dengan menggunakan teknik seperti stek atau setek.

Contoh Organisme Hasil Rekayasa Genetika

Contoh-contoh organisme hasil rekayasa genetika yang telah banyak dikembangkan adalah sebagai berikut:

a. Tumbuhan Hasil Rekayasa Genetika

Contoh tumbuhan hasil rekayasa genetika yang umum ditemui adalah tumbuhan jagung BT atau BT corn. Tumbuhan ini memiliki gen-gen dari bakteri Bacillus thuringiensis yang memberikan kekebalan terhadap serangan hama jagung seperti ulat grayak. Selain itu, tumbuhan ini juga memiliki sifat tahan terhadap herbisida tertentu.

b. Hewan Hasil Rekayasa Genetika

Contoh hewan hasil rekayasa genetika yang telah banyak dikembangkan adalah ikan salmon rekayasa genetika. Ikan ini memiliki gen MAFO (Growth Hormone) dari ikan kepala besar yang membuat ikan salmon tumbuh lebih cepat dari ikan salmon alami. Selain itu, ikan salmon rekayasa genetika juga memiliki resistensi terhadap suhu air yang rendah.

c. Mikroba Hasil Rekayasa Genetika

Contoh mikroba hasil rekayasa genetika yang telah banyak dikembangkan adalah bakteri rekayasa genetika atau bakteri transgenik. Bakteri ini dapat digunakan untuk produksi bahan obat seperti insulin, hormon pertumbuhan, atau enzim-enzim tertentu yang digunakan dalam industri.

Kesimpulan

Organisme hasil rekayasa genetika adalah organisme yang telah dimanipulasi secara genetik untuk menghasilkan sifat-sifat yang diinginkan. Manipulasi genetik dilakukan dengan memasukkan gen-gen yang berasal dari organisme lain ke dalam genom organisme hasil rekayasa genetika. Organisme ini memiliki beragam sifat diantaranya adalah kemampuan menyerap gen ekstragen, beragam sifat yang diinginkan, peningkatan produktivitas, ketahanan terhadap hama dan penyakit, peningkatan kualitas nutrisi, potensi pengembangan obat, dan risiko terhadap lingkungan. Organisme hasil rekayasa genetika dapat diklasifikasikan berdasarkan sumber gen, sifat yang diinginkan, dan jenis organisme yang dihasilkan. Organisme ini dapat berkembang biak dengan cara persilangan, pembelahan sel, rekombinasi genetik, dan pembelahan vegetatif. Beberapa contoh organisme hasil rekayasa genetika yang telah dikembangkan adalah tumbuhan jagung BT, ikan salmon rekayasa genetika, dan bakteri rekayasa genetika.