Nilai intrinsik saham merupakan faktor penting dalam dunia investasi saham. Nilai ini menjadi acuan untuk menentukan apakah sebuah saham layak untuk dibeli atau tidak. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diketahui mengenai nilai intrinsik saham.
Apa itu Nilai Intrinsik Saham?
Nilai intrinsik saham adalah nilai sebenarnya dari saham suatu perusahaan. Nilai ini mencerminkan nilai perusahaan tersebut dalam bisnis sehari-hari dan merupakan nilai riil dari saham tersebut. Nilai intrinsik saham juga dapat diartikan sebagai harga yang seharusnya sebuah saham itu miliki berdasarkan kinerja dan potensi bisnis perusahaan yang menjadi objeknya.
Mengapa Nilai Intrinsik Saham Penting?
Negosiasi saham sangat mempengaruhi harga saham yang diperdagangkan di pasar. Hal ini terjadi ketika permintaan atau penawaran saham meningkat atau menurun. Jika nilai intrinsik saham perusahaan meningkat, maka harga saham di pasar akan cenderung meningkat pula. Sebaliknya, jika nilai intrinsik saham menurun, maka harga saham yang diperdagangkan di pasar akan cenderung turun pula.
Dimana Nilai Intrinsik Saham Dapat Ditemukan?
Nilai intrinsik saham dapat ditemukan dengan menghitung nilai aktual dari semua aset dan kewajiban perusahaan. Dalam perhitungan ini, diperlukan juga analisis terhadap pendapatan dan arus kas dari bisnis perusahaan tersebut. Selain itu, perlu juga mempertimbangkan pesaing dari perusahaan tersebut serta kondisi ekonomi dan politik global.
Kelebihan Mengetahui Nilai Intrinsik Saham
Dengan mengetahui nilai intrinsik saham sebuah perusahaan, investor dapat memprediksi apakah harga saham tersebut akan naik atau turun di masa depan. Investor juga dapat mengetahui apakah sebuah saham itu undervalued atau overvalued di pasar. Dalam jangka panjang, strategi investasi saham berdasarkan nilai intrinsik saham perusahaan dapat menghasilkan keuntungan yang signifikan.
Kekurangan Mengetahui Nilai Intrinsik Saham
Mengetahui nilai intrinsik saham hanya memberikan gambaran tentang keadaan perusahaan di masa lalu dan sekarang. Perkiraan nilai intrinsik saham ke depan dengan menggunakan data masa lalu adalah bersifat spekulatif. Selain itu, faktor eksternal seperti resesi atau perubahan kebijakan pemerintah dapat mempengaruhi nilai intrinsik saham yang telah dihitung sebelumnya. Oleh karena itu, penting bagi investor untuk terus memantau perusahaan yang menjadi objek investasinya.
Cara Mencari Nilai Intrinsik Saham
Langkah pertama dalam mencari nilai intrinsik saham adalah melakukan analisis fundamental terhadap perusahaan yang menjadi objek investasi. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan:
- Rekam jejak manajemen perusahaan
- Pendapatan bersih dan arus kas dari operasi bisnis perusahaan
- Keuntungan dan laba bersih perusahaan
- Kewajiban dan aset yang dimiliki oleh perusahaan
- Pertumbuhan perusahaan
- Posisi pasar perusahaan
- Analisis SWOT perusahaan
Setelah melakukan analisis fundamental, investor dapat menggunakan beberapa metode untuk menghitung nilai intrinsik saham. Beberapa metode yang digunakan antara lain:
- Metode Earning Per Share (EPS)
- Metode Price to Earning Ratio (P/E Ratio)
- Metode Price to Book Value Ratio (P/BV Ratio)
- Metode Dividend Discount Model (DDM)
Contoh Perhitungan Nilai Intrinsik Saham
Contoh perhitungan nilai intrinsik saham dapat dilakukan dengan menggunakan metode P/E Ratio. Metode ini menggunakan perbandingan antara harga pasar saham dengan laba bersih perusahaan per saham. Berikut adalah cara menghitung nilai intrinsik saham dengan metode P/E Ratio:
- Mencari nilai EPS perusahaan dengan menggunakan rumus EPS = laba bersih perusahaan / jumlah saham yang beredar.
- Mencari nilai P/E ratio dengan menggunakan rumus P/E Ratio = harga pasar saham perusahaan / EPS perusahaan.
- Mencari nilai intrinsik saham dengan menggunakan rumus Nilai intrinsik saham = P/E Ratio * EPS perusahaan.
Kesimpulan
Nilai intrinsik saham merupakan faktor penting dalam menentukan nilai saham yang layak dibeli. Dalam melakukan investasi saham, investor perlu memperhatikan nilai intrinsik saham sebuah perusahaan sebagai dasar pengambilan keputusan investasi. Meskipun nilai intrinsik saham sangat penting, investor juga perlu memperhatikan kondisi eksternal yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan tersebut.


