Mengapa Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah sangat penting menjelang perayaan Idul Adha? Apa makna dari puasa-puasa ini? Bagaimana cara melaksanakan puasa Tarwiyah dan puasa Arafah? Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam mengenai kedua puasa tersebut dan pentingnya pelaksanaannya menjelang Hari Raya Idul Adha.
Puasa Tarwiyah: Menyambut Wukuf di Arafah
Puasa Tarwiyah dilaksanakan pada tanggal 8 Dzulhijjah. Nama Tarwiyah sendiri berasal dari kata Arab yang artinya “memperbanyak air”. Puasa ini dilakukan sebagai persiapan untuk melangsungkan ibadah wukuf di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah.

Puasa Tarwiyah juga dikenal dengan sebutan “Puasa Mabit”. Mabit sendiri berarti bermalam. Jadi, puasa Tarwiyah adalah puasa yang dilakukan pada malam hari sebelum Hari Arafah, yaitu tanggal 8 Dzulhijjah. Menurut tradisi Rasulullah SAW, puasa Tarwiyah adalah puasa sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan.
Apa itu puasa Tarwiyah, selain sebagai persiapan untuk ibadah wukuf di Arafah? Puasa Tarwiyah adalah bentuk ibadah yang dilakukan dengan menahan diri dari makan dan minum sejak tergelincirnya matahari pada tanggal 8 Dzulhijjah hingga terbenamnya matahari pada tanggal tersebut.
Niat Puasa Tarwiyah
Berikut ini adalah bacaan niat puasa Tarwiyah dalam bahasa Arab dan terjemahannya:
نَوَيْتُ صَوْمَ طَرْوِيَةِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Artinya: “Aku niat berpuasa Tarwiyah sunnah karena Allah Ta’ala.”
Puasa Tarwiyah memiliki keutamaan dan makna tersendiri yang perlu kita pahami. Puasa ini mengajarkan kepada kita untuk mempersiapkan diri dalam menjalani ibadah utama di Hari Arafah. Selain itu, puasa Tarwiyah juga menjadi momentum yang berharga untuk memperbanyak amal ibadah dan dzikir kepada Allah SWT.
Puasa Arafah: Mencapai Maqam Kesempurnaan
Puasa Arafah dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah, yaitu hari wukuf di Arafah. Puasa ini merupakan ibadah yang sangat dianjurkan dan memiliki keutamaan besar. Rasulullah SAW bersabda, “Puasa Arafah dapat menghapus dosa-dosa setahun sebelumnya dan setahun ke depan” (HR. Muslim).
Puasa Arafah juga dikenal dengan sebutan “Puasa Wukuf”. Ibadah ini dilakukan dengan menahan diri dari makan dan minum sejak tergelincirnya matahari pada tanggal 9 Dzulhijjah hingga terbenamnya matahari pada tanggal tersebut.
Niat Puasa Arafah
Berikut ini adalah bacaan niat puasa Arafah dalam bahasa Arab dan terjemahannya:
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Artinya: “Aku niat berpuasa Arafah sunnah karena Allah Ta’ala.”
Puasa Arafah memiliki makna yang mendalam dalam ibadah Islam. Ketika kita menjalankan puasa Arafah, kita memperoleh banyak keutamaan. Puasa ini adalah bentuk pengurbanan diri dan kesabaran, sebagai bentuk syukur kita kepada Allah atas segala nikmat yang telah diberikan. Dengan berpuasa Arafah, kita berusaha mendekatkan diri kepada-Nya dan mencapai maqam kesucian.
Keutamaan Puasa Tarwiyah dan Arafah
Puasa Tarwiyah dan puasa Arafah memiliki keutamaan yang sangat besar. Berikut ini beberapa keutamaan puasa-puasa tersebut:
- Puasa Tarwiyah
- Diampuni dosa-dosa setahun sebelumnya dan setahun ke depan.
- Amal ibadah yang dilakukan akan dilipatgandakan pahalanya.
- Dibukakan pintu rahmat dan ampunan.
- Puasa Arafah
- Diampuni dosa-dosa setahun sebelumnya dan setahun ke depan.
- Amal ibadah yang dilakukan akan dilipatgandakan pahalanya.
- Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada hari di mana Allah membebaskan hamba-hambanya dari neraka sebanyak Hari Arafah” (HR. Muslim).
Pelaksanaan Puasa Tarwiyah dan Arafah
Puasa Tarwiyah dan puasa Arafah dilaksanakan dengan cara yang sama seperti puasa sunnah pada umumnya. Namun, ada beberapa poin yang perlu diperhatikan dalam menjalankan kedua puasa tersebut.
Puasa Tarwiyah
- Harus berniat sebelum masuk waktu Maghrib pada tanggal 8 Dzulhijjah.
- Menahan diri dari makan dan minum sejak tergelincirnya matahari hingga terbenamnya matahari pada tanggal tersebut.
- Disunnahkan untuk memperbanyak ibadah, seperti melakukan shalat sunnah, membaca Al-Qur’an, dan berdzikir kepada Allah.
Puasa Arafah
- Harus berniat sebelum masuk waktu Maghrib pada tanggal 9 Dzulhijjah.
- Menahan diri dari makan dan minum sejak tergelincirnya matahari hingga terbenamnya matahari pada tanggal tersebut.
- Disunnahkan untuk memperbanyak ibadah, seperti melakukan shalat sunnah, membaca Al-Qur’an, berdoa, bersedekah, dan berzikir kepada Allah.
Kesimpulan
Puasa Tarwiyah dan puasa Arafah adalah ibadah yang sangat dianjurkan dalam agama Islam. Puasa Tarwiyah dilaksanakan pada tanggal 8 Dzulhijjah, sebagai persiapan untuk ibadah wukuf di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah. Puasa Arafah dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah sebagai momentum untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mencapai maqam kesucian.
Dengan melaksanakan kedua puasa ini, kita akan mendapatkan banyak keutamaan dan pahala yang besar. Puasa Tarwiyah dan puasa Arafah juga mengajarkan kita untuk mempersiapkan diri dalam menjalankan ibadah utama di Hari Raya Idul Adha.
Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua dalam memahami makna dan pentingnya puasa Tarwiyah dan puasa Arafah. Mari kita tingkatkan kualitas ibadah kita dan mendekatkan diri kepada Allah SWT menjelang perayaan Idul Adha. Selamat menjalankan ibadah puasa Tarwiyah dan puasa Arafah!
