Mungkin banyak orang yang masih belum tahu tentang apa itu studi kelayakan bisnis. Namun, sebenarnya ini adalah suatu hal yang sangat penting untuk dilakukan dalam suatu usaha. Melalui studi kelayakan bisnis, kita dapat mengetahui apakah suatu usaha layak untuk dilakukan atau tidak. Nah, pada kesempatan kali ini saya akan membahas lebih lanjut tentang studi kelayakan bisnis, mengapa hal ini perlu dilakukan, serta kelebihan dan kekurangan dari studi kelayakan bisnis ini.
Apa Itu Studi Kelayakan Bisnis?
Studi kelayakan bisnis merupakan suatu proses evaluasi yang bertujuan untuk menilai apakah suatu usaha layak atau tidak. Dalam studi kelayakan bisnis ini, kita akan mengevaluasi berbagai aspek penting seperti pasar, pemasaran, keuangan, operasional, teknis, dan manajerial. Semua hal tersebut akan dinilai untuk mengetahui apakah suatu usaha akan menguntungkan atau tidak.
Mengapa Studi Kelayakan Bisnis Perlu Dilakukan?
Mungkin sebagian orang masih bertanya-tanya mengapa studi kelayakan bisnis ini perlu dilakukan. Nah, pada dasarnya studi kelayakan bisnis dilakukan untuk membantu kita dalam mengambil keputusan apakah suatu usaha layak untuk dilakukan atau tidak. Selain itu, berikut adalah beberapa alasan mengapa studi kelayakan bisnis perlu dilakukan:
1. Mengetahui Potensi Pasar
Dalam studi kelayakan bisnis, kita akan mengevaluasi pasar untuk mengetahui seberapa besar potensi pasar dari suatu usaha. Dengan mengetahui potensi pasar ini, kita dapat mengetahui apakah usaha yang akan dilakukan memang memiliki prospek yang cerah atau tidak.
2. Mengukur Kemampuan Keuangan
Studi kelayakan bisnis juga akan membantu kita dalam mengevaluasi kemampuan finansial suatu usaha. Dalam hal ini, kita akan mengevaluasi berbagai faktor seperti jumlah modal yang dibutuhkan, estimasi pendapatan dan biaya, serta estimasi waktu pengembalian modal. Dengan mengevaluasi semua faktor ini, kita dapat menentukan seberapa besar besaran modal yang diperlukan untuk memulai suatu usaha.
3. Menilai Kelayakan Teknis
Dalam studi kelayakan bisnis juga akan mengevaluasi kelayakan teknis dari suatu usaha. Dalam hal ini, kita akan mengevaluasi segala hal yang berkaitan dengan teknis suatu usaha seperti lokasi, sumber daya, infrastruktur, dan peralatan yang dibutuhkan. Dengan mengevaluasi hal-hal tersebut, kita dapat menentukan apakah suatu usaha dapat dijalankan dengan lancar atau tidak.
4. Menghindari Risiko Kerugian
Dengan melakukan studi kelayakan bisnis, kita akan mengetahui segala macam risiko yang mungkin terjadi dalam menjalankan suatu usaha. Dengan mengetahui risiko-risiko tersebut, kita dapat mengambil tindakan yang tepat untuk menghindari kerugian yang tidak diinginkan.
Kelebihan Studi Kelayakan Bisnis
Di atas sudah dijelaskan beberapa alasan mengapa studi kelayakan bisnis perlu dilakukan. Selain itu, berikut adalah beberapa kelebihan dari studi kelayakan bisnis:
1. Menghemat Waktu dan Uang
Dengan melakukan studi kelayakan bisnis, kita dapat menghemat waktu dan uang dalam menjalankan suatu usaha. Hal ini karena kita sudah mengetahui segala hal yang diperlukan untuk menjalankan usaha dengan sukses dan menghindari kerugian.
2. Meminimalisir Risiko Kerugian
Dalam studi kelayakan bisnis, kita akan mengetahui segala macam risiko yang mungkin terjadi dalam menjalankan suatu usaha. Dengan mengetahui risiko tersebut, kita dapat mengambil tindakan yang tepat untuk menghindari kerugian yang tidak diinginkan.
3. Memperbesar Peluang Keberhasilan Usaha
Dengan melakukan studi kelayakan bisnis, kita dapat meningkatkan peluang keberhasilan suatu usaha. Hal ini karena kita sudah mengetahui segala hal yang diperlukan untuk menjalankan suatu usaha dengan sukses.
Kekurangan Studi Kelayakan Bisnis
Selain kelebihan, tentu saja ada beberapa kekurangan yang perlu diketahui dari studi kelayakan bisnis. Berikut adalah beberapa kekurangan dari studi kelayakan bisnis:
1. Memerlukan Waktu yang Cukup Lama
Proses studi kelayakan bisnis memerlukan waktu yang cukup lama. Hal ini dikarenakan kita perlu mengevaluasi berbagai aspek penting dalam usaha seperti pasar, pemasaran, keuangan, operasional, teknis, dan manajerial.
2. Memerlukan Tenaga Ahli
Proses studi kelayakan bisnis juga memerlukan tenaga ahli dalam bidang-bidang tertentu. Hal ini karena evaluasi yang dilakukan harus sesuai dengan standar yang berlaku.
3. Memerlukan Biaya yang Tidak Sedikit
Studi kelayakan bisnis juga memerlukan biaya yang tidak sedikit. Hal ini dikarenakan kita perlu mengeluarkan biaya untuk memperoleh data dan melakukan evaluasi.
Cara Melakukan Studi Kelayakan Bisnis
Bagi Anda yang ingin melakukan studi kelayakan bisnis, berikut adalah cara-cara yang dapat dilakukan:
1. Menjelajahi Potensi Pasar
Langkah pertama yang dapat dilakukan adalah menjelajahi potensi pasar. Dalam langkah ini, kita dapat melakukan survei untuk mengetahui seberapa besar potensi pasar dari suatu produk atau jasa.
2. Menilai Kemampuan Finansial
Langkah selanjutnya adalah menilai kemampuan finansial suatu usaha. Dalam hal ini, kita perlu mengevaluasi besaran modal yang dibutuhkan, estimasi pendapatan dan biaya, serta estimasi waktu pengembalian modal.
3. Mengevaluasi Kelayakan Teknis
Selanjutnya adalah mengevaluasi kelayakan teknis dari suatu usaha. Dalam hal ini, kita perlu mengevaluasi segala hal yang berkaitan dengan teknis suatu usaha seperti lokasi, sumber daya, infrastruktur, dan peralatan yang dibutuhkan.
4. Mengetahui Segala Macam Risiko
Dalam langkah ini, kita perlu mengetahui segala macam risiko yang mungkin terjadi dalam menjalankan suatu usaha. Dengan mengetahui risiko-risiko tersebut, kita dapat mengambil tindakan yang tepat untuk menghindari kerugian yang tidak diinginkan.
Modal yang Dibutuhkan Untuk Melakukan Studi Kelayakan Bisnis
Untuk melakukan studi kelayakan bisnis, modal yang dibutuhkan adalah perangkat komputer, printer, serta biaya untuk memperoleh data dan melakukan evaluasi. Biaya yang dikeluarkan untuk melakukan studi kelayakan bisnis bervariasi tergantung pada kompleksitas dan skala usaha yang akan dilakukan.
Contoh Studi Kelayakan Bisnis
Berikut adalah contoh studi kelayakan bisnis yang dapat menjadi referensi:
Usaha: Restoran
1. Potensi Pasar
Dalam langkah ini, dilakukan survei untuk mengetahui seberapa besar potensi pasar dari restoran yang akan dibuka.
Hasil: Potensi pasar restoran cukup besar karena masyarakat Indonesia sangat senang dengan kuliner.
2. Kemampuan Finansial
Dalam langkah ini, dilakukan evaluasi untuk mengetahui besaran modal yang dibutuhkan, estimasi pendapatan dan biaya, serta estimasi waktu pengembalian modal.
Hasil: Modal yang dibutuhkan untuk membuka restoran sebesar 500 juta. Estimasi pendapatan setiap bulan sebesar 100 juta dengan biaya operasional sebesar 60 juta. Waktu pengembalian modal sekitar 5 tahun.
3. Kelayakan Teknis
Dalam langkah ini, dilakukan evaluasi terhadap lokasi, sumber daya, infrastruktur, dan peralatan yang dibutuhkan.
Hasil: Lokasi yang tepat untuk membuka restoran adalah di pusat kota. Sumber daya yang diperlukan adalah tenaga kerja yang ahli dalam bidang kuliner. Infrastruktur yang dibutuhkan adalah dapur dan peralatan memasak yang memadai.
4. Risiko
Dalam langkah ini, dilakukan penilaian segala macam risiko yang mungkin terjadi dalam menjalankan suatu usaha.
Hasil: Risiko yang mungkin terjadi adalah kurangnya pelanggan dan biaya operasional yang lebih besar dari estimasi.
Dari studi kelayakan bisnis di atas, dapat disimpulkan bahwa membuka restoran layak dan memiliki prospek yang cerah.
Kesimpulan
Setelah membaca artikel di atas, sudah jelas mengapa studi kelayakan bisnis perlu dilakukan dalam suatu usaha. Dengan melakukan studi kelayakan bisnis, kita dapat mengetahui apakah suatu usaha layak untuk dilakukan atau tidak. Selain itu, studi kelayakan bisnis juga dapat membantu kita dalam menghindari risiko kerugian yang tidak diinginkan serta memperbesar peluang keberhasilan usaha. Namun, tentu saja ada beberapa kekurangan seperti memerlukan waktu yang cukup lama, memerlukan tenaga ahli, dan memerlukan biaya yang tidak sedikit. Oleh karena itu, sebelum memulai usaha, pastikan untuk melakukan studi kelayakan bisnis terlebih dahulu.
