Seperti yang kita ketahui, dunia perbankan memiliki banyak variasi produk untuk memenuhi kebutuhan finansial kita. Salah satunya adalah kredit aktif dan kredit pasif. Keduanya memiliki perbedaan yang cukup mencolok, sehingga kita harus memahaminya dengan tepat sebelum memutuskan untuk mengambil salah satu jenis kredit. Berikut ini adalah penjelasan lengkap mengenai perbedaan, kelebihan, dan kekurangan dari kredit aktif dan kredit pasif.
Perbedaan Kredit Aktif dan Kredit Pasif
Kredit aktif adalah jenis pinjaman produktif dari perbankan yang diberikan untuk meningkatkan kemampuan bisnis atau investasi, seperti membeli peralatan usaha atau modal pembukaan usaha baru. Sedangkan kredit pasif adalah jenis kredit yang diberikan oleh bank untuk memenuhi kebutuhan konsumtif seperti membeli mobil atau rumah.
Kredit Aktif

Apa itu kredit aktif? Kredit aktif adalah pinjaman produktif yang diberikan oleh bank kepada nasabah untuk meningkatkan kemampuan bisnis atau investasi. Kredit aktif biasanya diberikan kepada pebisnis atau pengusaha untuk melakukan ekspansi atau pembukaan usaha baru, seperti pembelian peralatan, investasi modal, atau pengembangan bisnis.
Mengapa harus mengambil kredit aktif? Kredit aktif sangat berguna bagi pengusaha yang ingin mengembangkan bisnis dan memperluas jangkauan pasar. Dalam beberapa kasus, kredit aktif juga dapat membantu bisnis menghindari risiko gagal bayar atau kebangkrutan. Dengan kredit aktif, pengusaha dapat memiliki modal yang cukup untuk melakukan pengeluaran yang dibutuhkan dalam bisnis.
Dimana bisa mengambil kredit aktif? Peminjaman kredit aktif bisa dilakukan di bank atau lembaga keuangan. Sebelum mengajukan kredit aktif, pastikan Anda telah menyiapkan rencana usaha yang matang dan mempertimbangkan tingkat suku bunga yang akan dikenakan.
Kelebihan kredit aktif adalah bahwa Anda akan mendapatkan pinjaman dengan suku bunga yang relatif lebih rendah karena ini adalah jenis kredit produktif yang membantu meningkatkan bisnis. Selain itu, Anda juga dapat memperoleh nilai pelunasan kredit yang lebih tinggi jika memiliki pengelolaan keuangan bisnis yang baik.
Kekurangan dari kredit aktif adalah bahwa belum ada jaminan bahwa bisnis yang Anda kembangkan akan stabil dan menguntungkan. Jika dalam jangka waktu tertentu bisnis Anda tidak terlalu produktif, maka Anda kemungkinan akan kesulitan dalam menyelesaikan kredit aktif yang telah diambil.
Cara mengambil kredit aktif adalah dengan membuat rencana usaha terlebih dahulu dan kemudian mengajukan kredit ke bank atau lembaga keuangan. Pastikan jumlah kredit yang Anda ajukan sesuai dengan kebutuhan yang sebenarnya agar Anda tidak terbebani dengan cicilan yang tinggi.
Contoh kredit aktif adalah Pinjaman Modal Kerja (PMK) yang diberikan kepada pengusaha kecil atau menengah untuk meningkatkan kemampuan bisnis.
Kredit Pasif

Apa itu kredit pasif? Kredit pasif adalah jenis kredit yang diberikan oleh bank untuk memenuhi kebutuhan konsumtif, seperti membeli mobil, rumah, atau membayar pendidikan anak. Kredit pasif bersifat non-produktif karena tidak bisa meningkatkan kemampuan bisnis atau investasi.
Mengapa harus mengambil kredit pasif? Kredit pasif sangat dibutuhkan ketika Anda ingin membeli rumah atau mobil, membiayai pendidikan anak, atau kebutuhan konsumtif lainnya yang memerlukan biaya besar. Pada umumnya, kredit pasif memiliki cicilan lebih lama, sehingga Anda tidak perlu membayar cicilan yang terlalu besar setiap bulannya.
Dimana bisa mengambil kredit pasif? Peminjaman kredit pasif bisa dilakukan di bank atau lembaga keuangan. Sebelum mengajukan kredit pasif, pastikan Anda telah menyiapkan jaminan atau agunan yang diperlukan dan mempertimbangkan tingkat suku bunga yang akan dikenakan.
Kelebihan kredit pasif adalah Anda bisa memenuhi kebutuhan konsumtif seperti membeli rumah atau mobil. Selain itu, kredit pasif juga biasanya memiliki cicilan yang relatif lebih rendah dan jangka waktu yang lama sehingga Anda tidak perlu khawatir dengan cicilan yang terlalu besar setiap bulannya.
Kekurangan kredit pasif adalah Anda tetap perlu membayar cicilan meskipun tidak memperoleh keuntungan apa pun dari kredit tersebut. Selain itu, suku bunga kredit pasif biasanya lebih tinggi dari kredit aktif karena risiko gagal bayar yang lebih tinggi.
Cara mengambil kredit pasif adalah dengan mengajukan permohonan ke bank atau lembaga keuangan. Pastikan jumlah kredit yang Anda ajukan sesuai dengan kemampuan finansial Anda agar tidak terbebani dengan cicilan yang terlalu besar.
Contoh kredit pasif adalah Kredit Pemilikan Rumah (KPR) atau Kredit Mobil yang diberikan oleh bank untuk membeli rumah atau mobil.
Demikianlah penjelasan lengkap mengenai kredit aktif dan kredit pasif, perbedaan, kelebihan, dan kekurangannya. Pastikan Anda mempertimbangkan dengan matang sebelum mengambil salah satu jenis kredit di atas dan pastikan kondisi finansial Anda memungkinkan untuk membayar cicilan yang besar setiap bulannya.


