Kenapa Saham Wika Turun Terus

Kenapa Saham Wika Turun Terus

Mungkin beberapa dari kamu bertanya-tanya mengenai mengapa saham naik-turun seperti yang terjadi saat ini. Nah, kali ini saya ingin sedikit berbagi informasi mengenai beberapa alasan mengapa saham turun dan apa yang menyebabkannya. Yuk simak bersama-sama!

Kenapa Saham Bisa Turun

Saham adalah salah satu instrumen investasi yang banyak diminati oleh masyarakat. Saham sendiri merupakan surat berharga yang diterbitkan oleh sebuah perusahaan. Dalam dunia investasi, turunnya harga saham bisa terjadi karena beberapa faktor, seperti:

Faktor Internal

Faktor internal ini terkait dengan perusahaan yang menerbitkan saham tersebut. Beberapa faktor internal yang dapat mempengaruhi harga saham, di antaranya:

1. Kinerja Keuangan Perusahaan

Kinerja keuangan perusahaan merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi harga saham. Jika kinerja keuangan perusahaan buruk, maka harga saham cenderung turun. Sebaliknya, jika kinerja keuangan perusahaan baik, maka harga saham cenderung naik.

2. Perusahaan Masuk dalam Skandal

Untuk perusahaan besar, skandal bisa mempengaruhi harga saham. Hal ini terutama terjadi jika skandal tersebut berhubungan dengan fakta-fakta yang mencolok seperti adanya penggelapan dana, pemalsuan dokumen, atau tindakan korupsi. Sehingga, banyak investor yang kehilangan kepercayaan pada perusahaan tersebut.

3. Perubahan Struktur Organisasi

Perubahan struktur organisasi perusahaan, seperti merger atau aksi korporasi lainnya, dapat memengaruhi harga saham. Jika perubahan tersebut dianggap merugikan oleh investor atau analisis pasar, maka harga saham dapat turun.

Faktor Eksternal

Faktor eksternal merupakan faktor di luar perusahaan yang melekat pada perekonomian suatu negara atau global. Beberapa faktor eksternal yang dapat mempengaruhi harga saham, di antaranya:

1. Kondisi Politik Stabil

Kondisi politik yang stabil dapat memberikan rasa aman dan nyaman pada investor sehingga harga saham cenderung naik. Sebaliknya, jika kondisi politik tidak stabil, seperti terjadi perang atau konflik sosial, maka harga saham cenderung turun.

2. Kondisi Ekonomi yang Lesu

Kondisi ekonomi yang lesu juga dapat mempengaruhi harga saham. Hal ini biasanya terjadi ketika terjadi resesi atau krisis ekonomi. Sehingga banyak investor yang memilih untuk menarik investasi mereka, atau bahkan menjual saham yang mereka miliki, yang pada akhirnya membuat harga saham turun.

3. Pergerakan Mata Uang

Pergerakan mata uang juga dapat mempengaruhi harga saham di suatu negara. Jika mata uang melemah, maka saham cenderung turun. Sebaliknya, jika mata uang menguat, maka saham dapat naik.

Apa Itu Saham?

Saham adalah surat berharga yang menunjukkan seberapa besar kepemilikan kita terhadap suatu perusahaan. Jadi, jika kita membeli saham suatu perusahaan, maka secara otomatis kita memiliki bagian dari perusahaan tersebut sesuai dengan besar kepemilikan yang kita miliki. Dalam investasi saham, investor akan memperoleh keuntungan berupa capital gain atau dividen yang dihasilkan oleh perusahaan.

Dimana Saham Dapat Diperdagangkan?

Di Indonesia, saham dapat diperdagangkan di pasar modal melalui bursa efek Indonesia atau lebih dikenal dengan nama Bursa Efek Indonesia (BEI). Ada dua jenis pasar yang terdapat di BEI, yaitu pasar primer dan pasar sekunder. Pasar primer adalah pasar di mana perusahaan melakukan penawaran saham untuk pertama kalinya kepada masyarakat dengan tujuan untuk melakukan penambahan modal. Sedangkan pasar sekunder adalah pasar di mana investor membeli dan menjual saham yang telah diterbitkan secara resmi oleh perusahaan di pasar primer.

Kelebihan Investasi Saham

Investasi saham memiliki beberapa kelebihan, di antaranya:

1. Potensi Keuntungan yang Tinggi

Potensi keuntungan yang tinggi menjadi kelebihan investasi saham. Saat menginvestasikan uang di saham, investor memiliki kesempatan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar dibanding deposito atau tabungan biasa. Meskipun keuntungan yang didapat juga sedikit lebih tinggi, risiko investasi saham juga meningkat, sehingga investor harus pandai dalam mengelola risiko.

2. Liquidity

Saham memiliki liquidity yang baik, artinya kita dapat dengan mudah menjual atau membeli saham kapan saja tanpa takut kehabisan pembeli atau penjual. Karena pasar saham merupakan pasar terbuka yang beroperasi setiap hari kerja, kecuali hari libur nasional.

Kekurangan Investasi Saham

Investasi saham memiliki beberapa kekurangan, di antaranya:

1. Risiko yang Tinggi

Sebagaimana dijelaskan di atas, investasi saham memiliki risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis investasi lainnya. Harga saham dapat turun dan naik, dan kadang-kadang fluktuasinya bisa sangat besar dan tidak dapat diprediksi.

2. Perlu Analisis yang Mendalam

Dalam investasi saham, investor tidak cukup hanya mengetahui jenis saham yang akan dibeli, melainkan juga harus tahu bagaimana analisis fundamental dan analisis teknikal. Hal ini penting untuk memahami faktor apa saja yang dapat memengaruhi harga saham, sehingga investor dapat membuat keputusan yang tepat dan mengelola risiko dengan baik.

Cara Berinvestasi di Saham

Untuk melakukan investasi saham, kita harus melakukan beberapa langkah berikut:

1. Membuka Rekening Efek

Langkah pertama adalah membuka rekening efek pada perusahaan sekuritas yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Kita bisa memilih perusahaan sekuritas yang menawarkan fasilitas dan biaya transaksi yang sesuai dengan kebutuhan kita. Setelah membuka rekening efek, kita akan mendapatkan Kode Akses Investor (KAI) yang digunakan untuk melakukan transaksi jual-beli saham di pasar modal.

2. Memilih Saham

Langkah kedua adalah memilih saham yang ingin dibeli. Saat memilih saham, kita harus melihat kinerja keuangan perusahaan tersebut, seperti total nilai aktiva, pendapatan, dan laba bersih yang dihasilkan. Selain itu, kita juga harus memahami tentang industri atau sektor yang menjadi fokus perusahaan tersebut, untuk memastikan bahwa perusahaan tersebut mampu bersaing di pasar tersebut.

3. Melakukan Transaksi

Setelah memilih saham yang ingin dibeli, langkah berikutnya adalah melakukan transaksi. Ada dua jenis transaksi yang dapat dilakukan, yaitu transaksi beli atau transaksi jual. Dalam melakukan transaksi, kita perlu mengetahui berapa harga saham di pasar modal pada saat itu, dan melakukan pembelian atau penjualan pada harga tersebut.

Contoh Investasi Saham

Salah satu contoh investasi saham adalah saham perusahaan multinasional asal Belanda, yaitu Unilever. Unilever adalah perusahaan yang bergerak di bidang produk konsumen yang terkenal di seluruh dunia. Saat ini, Unilever telah memiliki banyak merek terkenal, seperti Dove, Lipton, dan Hellmann’s.

Pada beberapa waktu lalu, saham Unilever mengalami penurunan yang cukup signifikan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah pandemi COVID-19 yang mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Namun, perusahaan ini tetap dianggap sebagai saham yang menjanjikan di masa depan, sehingga masih banyak investor yang ingin melakukan investasi di saham ini.

Dalam melakukan investasi saham, kita perlu memahami baik kelebihan, kekurangan, serta risiko yang ada. Dengan cara yang tepat dan biasa disebut dengan analisis fundamental dan analisis teknikal, kita dapat memilih saham yang tepat untuk dibeli dan melakukan investasi dengan aman dalam jangka panjang. Semoga artikel ini dapat memberikan gambaran dasar mengenai investasi saham kepada kamu semua. Investasi yang baik adalah investasi yang dilakukan dengan hati-hati dan cermat.