Kekurangan Deposito

Kekurangan Deposito

Deposito bank adalah salah satu jenis produk investasi yang cukup populer di Indonesia. Deposito bank memiliki cara kerja yang berbeda dengan tabungan, yaitu dengan memblokir dana untuk jangka waktu tertentu dengan imbal hasil yang ditawarkan lebih tinggi daripada tabungan biasa. Namun, sebelum mengambil keputusan untuk menempatkan dana di deposito bank, ada baiknya untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari produk ini.

Kelebihan Deposito Bank

Deposito bank memiliki beberapa kelebihan yang membuat produk ini menarik bagi beberapa investor, diantaranya:

  1. Bunga yang tetap

    Salah satu kelebihan dari deposito bank adalah bunga yang tetap selama jangka waktu tertentu. Hal ini membuat penghasilan yang diperoleh dari deposito dapat diprediksi dengan jelas.

  2. Aman

    Deposito bank dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), sehingga dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi investor. Jika terjadi kebangkrutan bank, dana yang diinvestasikan akan digantikan oleh LPS.

  3. Mudah

    Proses pembukaan deposito bank cukup mudah dan tidak membutuhkan persyaratan yang sulit. Investor hanya perlu memiliki akun tabungan di bank yang dituju serta melakukan setoran awal yang sesuai dengan ketentuan bank tersebut.

  4. Menjadikan Tabungan Lebih Produktif

    Dengan menempatkan dananya di deposito bank, investor dapat menjadikan tabungan yang dimiliki lebih produktif dengan tingkat penghasilan yang lebih tinggi daripada tabungan biasa.

Kekurangan Deposito Bank

Namun, selain kelebihan, deposito bank juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan sebelum melakukan investasi, diantaranya:

  1. Penalty Fee

    Jika investor ingin menarik dana sebelum masa jatuh tempo, maka investor harus membayar penalty fee atau biaya penalti. Hal ini akan mengurangi penghasilan yang diperoleh dari deposito.

  2. Rendahnya Pasar Sekunder

    Deposito bank dianggap kurang likuid karena tidak memiliki pasar sekunder atau yang dikenal dengan istilah jual beli. Artinya, jika ingin mencairkan deposito sebelum jatuh tempo, investor hanya bisa mencairkannya ke bank yang sama dan tidak bisa menjualnya ke pihak lain.

  3. Tidak Dapat Dapat Ditingkatkan

    Setelah ditetapkan jangka waktu dan suku bunga, investasi deposito tidak dapat diubah. Hal ini berarti investor tidak dapat menyesuaikan deposito dengan kondisi ekonomi maupun kebutuhan finansial yang berubah.

Apa Itu Deposito Bank?

Deposito bank adalah investasi yang ditempatkan pada bank. Investor menyetorkan sejumlah dana yang kemudian diblokir untuk jangka waktu tertentu dengan tingkat bunga yang telah ditentukan. Dana yang dimasukkan ke dalam deposito tidak bisa ditarik sebelum masa investasi berakhir, kecuali mendapatkan penalty fee.

Mengapa Harus Investasi di Deposito Bank?

Investasi di deposito bank memiliki beberapa kelebihan, yaitu bunga yang tetap, aman, dan mudah. Selain itu, investasi di deposito bank juga dapat menjadikan tabungan lebih produktif dengan tingkat penghasilan yang lebih tinggi daripada tabungan biasa.

Dimana Memiliki Deposito Bank?

Deposito bank dapat dibuka di bank yang menawarkan produk ini. Setiap bank biasanya memiliki ketentuan masing-masing terkait suku bunga dan jangka waktunya.

Kelebihan Deposito Bank yang Perlu Diketahui

  1. Bunga yang tetap selama jangka waktu tertentu
  2. Tingkat penghasilan yang lebih tinggi daripada tabungan biasa
  3. Aman karena dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)
  4. Proses pembukaan deposito mudah dan tidak membutuhkan persyaratan yang sulit

Kekurangan Deposito Bank yang Perlu Diketahui

  1. Jika investor ingin menarik dana sebelum masa jatuh tempo, maka investor harus membayar penalty fee atau biaya penalti
  2. Deposito bank dianggap kurang likuid karena tidak memiliki pasar sekunder atau yang dikenal dengan istilah jual beli
  3. Investasi deposito tidak dapat diubah setelah ditetapkan jangka waktu dan suku bunga

Cara Investasi Deposito Bank

Investasi deposito bank cukup mudah. Investor hanya perlu mengikuti beberapa langkah berikut:

  1. Pilih bank yang menawarkan deposito bank
  2. Memiliki akun tabungan di bank tersebut
  3. Memilih jenis deposito yang diinginkan
  4. Menentukan jangka waktu deposito dan nilai yang ingin diinvestasikan
  5. Menyetujui ketentuan suku bunga yang berlaku
  6. Menyetorkan dana yang akan diinvestasikan
  7. Setelah jatuh tempo, dana yang diinvestasikan akan dikembalikan dengan bunga yang telah ditentukan sebelumnya

Contoh Perhitungan Deposito Bank

Sebagai contoh, jika investor menempatkan dana sebesar Rp 10.000.000 dengan jangka waktu deposito selama 6 bulan dan suku bunga 5%, maka perhitungannya sebagai berikut:

  1. Setoran awal : Rp 10.000.000
  2. Bunga yang diperoleh : 10.000.000 x 5% x 6/12 = Rp 250.000
  3. Total dana yang akan diterima setelah jatuh tempo : Rp 10.000.000 + Rp 250.000 = Rp 10.250.000

Dari contoh perhitungan tersebut, dapat diketahui bahwa investor akan mendapatkan penghasilan sebesar Rp 250.000 selama jangka waktu 6 bulan dengan investasi deposito sebesar Rp 10.000.000.