Kekebalan Tubuh yang Didapatkan dari Penyuntikan Bakteri
Apa Itu Penyuntikan Bakteri?

Penyuntikan bakteri merupakan suatu proses dimana bakteri yang telah dilemahkan atau mati disuntikkan ke dalam tubuh seseorang. Tujuan dari penyuntikan bakteri ini adalah untuk merangsang sistem kekebalan tubuh agar dapat mengenali dan melawan bakteri tersebut. Dalam proses ini, bakteri yang disuntikkan tidak menyebabkan infeksi atau penyakit pada tubuh, melainkan justru merangsang produksi antibodi yang dapat melindungi tubuh dari bakteri tersebut.
Ciri-Ciri Kekebalan Tubuh yang Didapatkan dari Penyuntikan Bakteri

Kekebalan tubuh yang didapatkan dari penyuntikan bakteri memiliki beberapa ciri-ciri yang dapat dikenali. Pertama, sistem kekebalan tubuh akan merespons dengan menghasilkan antibodi yang secara khusus bertujuan untuk melawan bakteri yang telah disuntikkan. Antibodi ini akan berinteraksi dengan bakteri yang masuk ke dalam tubuh dan membentuk kompleks antibodi-bakteri yang menghancurkan bakteri tersebut.
Ciri-ciri lainnya adalah peningkatan produksi sel-sel kekebalan tubuh, seperti limfosit. Limfosit merupakan jenis sel darah putih yang berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh. Setelah penyuntikan bakteri, jumlah dan aktivitas limfosit dapat meningkat, sehingga meningkatkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi bakteri.
Klasifikasi dan Jenis Kekebalan Tubuh yang Didapatkan dari Penyuntikan Bakteri

Kekebalan tubuh yang didapatkan dari penyuntikan bakteri dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu kekebalan aktif dan kekebalan pasif.
Kekebalan aktif adalah kekebalan tubuh yang terbentuk setelah tubuh seseorang terpapar langsung oleh bakteri atau setelah menerima suntikan bakteri yang dilemahkan atau mati. Kekebalan aktif membutuhkan waktu untuk berkembang dan dihasilkan oleh tubuh sendiri. Kekebalan aktif ini bersifat jangka panjang dan dapat memberikan perlindungan yang kuat terhadap bakteri yang disuntikkan ataupun bakteri sejenis lainnya.
Sedangkan kekebalan pasif adalah kekebalan tubuh yang diperoleh dari pemberian antibodi yang sudah jadi. Antibodi ini dapat diberikan melalui transfusi darah atau pemberian serum dari individu yang telah memiliki kekebalan terhadap bakteri tersebut. Kekebalan pasif memiliki efek yang lebih cepat namun bersifat sementara, karena antibodi yang diberikan akan hilang dari tubuh seiring berjalannya waktu.
Cara Berkembang Biak Bakteri Setelah Penyuntikan

Setelah tubuh menerima penyuntikan bakteri, bakteri yang disuntikkan tidak akan berkembang biak. Hal ini dikarenakan bakteri yang disuntikkan ke dalam tubuh telah dilemahkan atau mati sehingga tidak memiliki kemampuan untuk berkembang biak. Namun, penyuntikan bakteri dapat merangsang sistem kekebalan tubuh untuk melawan bakteri tersebut.
Proses melawan bakteri setelah penyuntikan ini melibatkan beberapa tahap. Pertama, bakteri yang disuntikkan akan diidentifikasi oleh sel-sel kekebalan tubuh, seperti makrofag. Makrofag akan menelan bakteri dan menghancurkannya. Selanjutnya, makrofag akan mempresentasikan pecahan-pecahan bakteri kepada sel-sel T dan B.
Sel-sel T dan B akan mengenali pecahan-pecahan bakteri ini dan merespons dengan mengaktifkan produksi antibodi. Antibodi ini akan berikatan dengan bakteri dan membentuk kompleks antibodi-bakteri yang kemudian akan dihancurkan oleh sel kekebalan tubuh lainnya, seperti sel NK.
Contoh Kekebalan Tubuh yang Didapatkan dari Penyuntikan Bakteri

Contoh kekebalan tubuh yang didapatkan dari penyuntikan bakteri adalah penggunaan vaksin. Vaksin adalah jenis penyuntikan bakteri yang telah dilemahkan, dimatikan, atau dibuat menjadi bagian dari bakteri tertentu. Vaksin ini akan merangsang sistem kekebalan tubuh untuk mengenali dan melawan bakteri tersebut jika terpapar kemudian.
Sebagai contoh, vaksin MMR (mumps, measles, dan rubella) mengandung virus yang dilemahkan atau mati yang dapat merangsang sistem kekebalan tubuh untuk menghasilkan kekebalan terhadap ketiga penyakit tersebut. Setelah menerima vaksin, tubuh akan merespons dengan memproduksi antibodi yang dapat melawan virus penyebab mumps, measles, dan rubella.
Contoh lainnya adalah vaksin COVID-19 yang mengandung bagian dari virus SARS-CoV-2 yang telah dilemahkan atau dimatikan. Setelah menerima vaksin, tubuh akan merespons dengan membentuk antibodi yang dapat melawan virus SARS-CoV-2 jika terpapar kemudian.
Kesimpulan
Kekebalan tubuh yang didapatkan dari penyuntikan bakteri merupakan salah satu cara untuk melindungi tubuh dari penyakit. Dalam proses ini, sistem kekebalan tubuh merespons dengan menghasilkan antibodi yang dapat melawan bakteri yang telah disuntikkan. Kekebalan tubuh yang didapatkan dari penyuntikan bakteri memiliki ciri-ciri, jenis, dan cara berkembang biak yang khas. Contoh penerapan kekebalan tubuh yang didapatkan dari penyuntikan bakteri adalah penggunaan vaksin. Vaksin merangsang sistem kekebalan tubuh untuk mengenali dan melawan bakteri jika terpapar kemudian.
Referensi:
