Hukum Makan Biawak Nu Online

Apakah Anda pernah mendengar mengenai hukum makan daging biawak atau dhab? Ternyata, permasalahan ini seringkali menjadi topik pembahasan di kalangan umat Muslim. Ada yang berpendapat bahwa memakan daging biawak atau dhab diperbolehkan, namun ada pula yang meyakini bahwa hal tersebut haram.

Hukum Makan Daging Dhab dengan Biawak, Samakah?

Untuk menjawab pertanyaan ini, mari kita lihat beberapa pandangan yang berbeda mengenai hukum memakan daging biawak atau dhab dalam Islam.

Beda Hukum Mengonsumsi Kadal Gurun dan Biawak

Sebagai umat Islam, kita perlu memahami perbedaan antara kadal gurun dan biawak. Menurut NU Online, ada perbedaan yang jelas dalam hukum mengonsumsi kedua binatang tersebut.

Apakah Hukumnya Memakan Daging Biawak?

Muhammadiyah Lamongan menyoroti hukum memakan daging biawak. Mereka menyampaikan beberapa pandangan yang dipegang oleh ulama dalam mengenai masalah ini.

Daging Biawak

Menurut Muhammadiyah Lamongan, mayoritas ulama menyatakan bahwa memakan daging biawak hukumnya diperbolehkan atau mubah. Pendapat ini didasarkan pada beberapa dalil dan kaedah dalam agama Islam.

Apa Itu Biawak?

Biawak atau dalam bahasa ilmiah disebut dengan Varanus sp. adalah sejenis reptil yang berasal dari famili Varanidae. Binatang ini banyak ditemukan di berbagai daerah di dunia, termasuk Indonesia.

Biawak

Biawak memiliki ciri khas tubuh yang panjang, berkepala besar, dan memiliki kaki yang kuat. Mereka juga memiliki lidah yang panjang dan tajam, serta gigi yang tajam. Biasanya, biawak hidup di daerah yang beriklim tropis, seperti hutan dan perairan.

Siapa yang Berpendapat Memakan Daging Biawak Haram?

Meskipun mayoritas ulama menyatakan bahwa memakan daging biawak diperbolehkan, ada beberapa ulama yang berpendapat sebaliknya. Mereka berargumen bahwa memakan daging biawak hukumnya haram berdasarkan beberapa alasan.

Kapan Memakan Daging Biawak Diharamkan?

Selain itu, perlu juga diketahui kapan memakan daging biawak diharamkan menurut pandangan beberapa ulama. Biasanya, memakan daging biawak diharamkan jika kita memperolehnya dari cara yang haram atau berniat untuk bertindak sewenang-wenang.

Dimana Daging Biawak Dapat Ditemui?

Seiring dengan perdebatan mengenai hukum memakan daging biawak, muncul pertanyaan mengenai dimana kita dapat menemukan daging biawak. Menurut beberapa ulama, daging biawak bisa didapatkan di pasar-pasar tradisional yang menjual daging hewan tidak halal.

Daging Biawak

Bagaimana Cara Memasak Daging Biawak?

Bagi mereka yang ingin mencoba memasak daging biawak, berikut adalah langkah-langkah yang dapat diikuti:

  1. Bersihkan daging biawak terlebih dahulu dengan menggosoknya menggunakan air dan garam.
  2. Siapkan bumbu-bumbu yang diperlukan, seperti bawang merah, bawang putih, cabai, daun jeruk, jahe, dan serai.
  3. Panaskan minyak goreng di dalam wajan, kemudian tumis bumbu-bumbu hingga harum.
  4. Masukkan potongan daging biawak ke dalam wajan, lalu aduk hingga daging tercampur rata dengan bumbu.
  5. Tambahkan air secukupnya, kemudian masak hingga daging menjadi empuk.
  6. Angkat daging biawak dan sajikan dalam piring saji.

Demikianlah cara untuk memasak daging biawak. Pastikan daging yang digunakan segar dan bersih sebelum dimasak.

Kesimpulan

Dari berbagai pendapat dan pandangan yang telah dikemukakan, dapat disimpulkan bahwa hukum memakan daging biawak atau dhab masih menjadi perdebatan di kalangan umat Muslim. Mayoritas ulama berpendapat bahwa memakan daging biawak diperbolehkan atau mubah, namun ada juga yang berpendapat bahwa hukumnya haram.

Perbedaan pendapat ini didasarkan pada penafsiran berbagai dalil dan kaedah dalam agama Islam. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk memahami konteks dan argumentasi yang mendasari pendapat masing-masing ulama.

Semoga artikel ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai hukum makan daging biawak atau dhab dalam Islam. Tetaplah mencari pengetahuan dan bertanya kepada ulama yang kompeten untuk mendapatkan pandangan yang lebih jelas mengenai masalah ini.