Taukah kamu, apa itu bacaan Basmalah dalam sholat?
Basmalah secara harfiah bermakna “dengan menyebut nama Allah”. Bacaan ini merupakan kalimat pembuka dalam surat-surat dalam Al-Qur’an, kecuali surat At-Taubah. Dalam sholat, bacaan Basmalah muncul di awal Al-Fatihah, yaitu doa pembuka dalam sholat. Hampir semua jama’ah muslim pasti sudah tidak asing dengan bacaan ini, tetapi apakah kamu tahu hukum dan tata cara melakukan bacaan Basmalah dalam sholat?
Apa itu Basmalah dalam sholat?
Basmalah dalam sholat adalah bacaan awal yang harus dibaca sebelum membaca Al-Fatihah dalam setiap raka’at sholat fardhu. Basmalah terdiri dari kata “Bismillahirrahmanirrahim” yang memiliki arti, “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang”. Basmalah sering dianggap sebagai bagian dari Al-Fatihah secara keseluruhan, meskipun ada perbedaan pendapat mengenai keharusan membaca Basmalah di awal setiap raka’at sholat.
Hukum Basmalah dalam sholat
Hukum membaca Basmalah di awal setiap raka’at sholat merupakan permasalahan yang cukup kompleks dalam fiqih. Terdapat perbedaan pendapat di antara para ulama mengenai keharusan membaca Basmalah ini. Pertama, mayoritas ulama madzhab Syafi’i dan juga sebagian ulama dari madzhab Maliki, Hanbali, dan Hanafi berpendapat bahwa membaca Basmalah di awal setiap raka’at sholat adalah wajib. Pendapat mereka didasarkan pada hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Tirmidzi dari Abdullah bin Abbas, dia berkata:
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membaca bismillahirrahmanirrahim pada tiap-tiap raka’at pertama dan raka’at yang terakhir, padahal beliau membaca surat dalam setiap raka’atnya.”
Hadis ini dianggap sebagai dalil yang menunjukkan keharusan membaca Basmalah di awal setiap raka’at sholat fardhu.
Namun, ada juga sebagian ulama dari madzhab Maliki dan sebagian besar ulama dari madzhab Hanbali yang berpendapat bahwa membaca Basmalah itu sunnah. Mereka berpendapat bahwa Basmalah merupakan ayat terpisah di antara surat-surat dalam Al-Qur’an, dan oleh karena itu seharusnya hanya dibaca satu kali, yaitu sebelum Al-Fatihah di awal sholat saja. Pendapat ini didukung oleh riwayat yang diriwayatkan oleh Imam Malik dari Anas bin Malik, dia berkata:
“Bahwa beliau tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca bismillahirrahmanirrahim pada tertib-tartib Duha. Tidak ketika membaca dengan keras, tidak ketika membaca dengan pelan.”
