Selamat pagi, teman-teman investasi! Hari ini saya ingin membahas tentang sebuah instrumen investasi yang seringkali menjadi pilihan para investor, yaitu reksadana. Dalam beberapa hari terakhir, banyak informasi mengenai harga reksadana yang turun. Lalu, apa sebenarnya reksadana? Apa kelebihan dan kekurangannya? Bagaimana cara membeli reksadana? Yuk kita cari tahu lebih dalam!
Apa Itu Reksadana?
Reksadana merupakan salah satu jenis investasi kolektif yang dikelola oleh perusahaan yang disebut dengan Manajer Investasi (MI). MI akan mengumpulkan dana dari para investor dan menginvestasikan dana tersebut ke dalam berbagai instrumen investasi, seperti saham, obligasi, atau pasar uang. Hasil dari investasi tersebut akan diterima oleh para investor sesuai dengan besarnya jumlah investasi mereka di reksadana tersebut.
Mengapa Harus Investasi di Reksadana?
Ada beberapa alasan mengapa banyak orang memilih untuk berinvestasi di reksadana. Pertama, reksadana merupakan investasi yang terjangkau. Kita bisa memulai investasi di reksadana dengan modal yang relatif kecil. Kedua, reksadana merupakan investasi yang mudah dilakukan. Kita tidak perlu repot-repot mencari instrumen investasi sendiri, karena MI akan mengelola investasi kita. Selain itu, kita juga tidak perlu khawatir dengan perihal administrasi investasi, karena hal tersebut akan diurus oleh MI. Ketiga, reksadana merupakan investasi yang diversifikasi. Investasi kita akan diinvestasikan ke dalam berbagai instrumen investasi, sehingga risiko kerugian bisa dikurangi. Terakhir, reksadana merupakan investasi yang terbuka. Kita bisa membeli atau menjual reksadana kapan saja sesuai dengan kebutuhan kita.
Dimana Membeli Reksadana?
Kita bisa membeli reksadana di berbagai tempat. Pertama, kita bisa membeli reksadana di bank, baik itu bank konvensional maupun bank syariah. Kedua, kita bisa membeli reksadana di perusahaan sekuritas. Ketiga, kita bisa membeli reksadana melalui platform fintech, seperti Bibit atau Ajaib. Keempat, kita bisa membeli reksadana langsung di situs MI yang mengelola reksadana tersebut.
Kelebihan dan Kekurangan Investasi di Reksadana
Kelebihan
Kelebihan investasi di reksadana antara lain:
- Investasi yang terjangkau
- Investasi yang mudah dilakukan
- Investasi yang diversifikasi
- Investasi yang fleksibel
Kekurangan
Kekurangan investasi di reksadana antara lain:
- Risiko kerugian tergantung pada kebijakan MI
- Tidak bisa langsung mengatur instrumen investasi yang diinginkan
- Terbatas pada instrumen investasi yang dikelola
Cara Membeli Reksadana
Berikut adalah langkah-langkah dalam membeli reksadana:
- Pilih MI yang mengelola reksadana yang ingin dibeli
- Pilih jenis reksadana yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan investasi kita
- Buka rekening efek di bank atau perusahaan sekuritas
- Masukkan dana investasi ke dalam rekening efek
- Pilih reksadana yang ingin dibeli dan tentukan jumlah investasi
- Tunggu konfirmasi pembelian dari MI atau perusahaan sekuritas
Contoh Harga Reksadana
Berikut adalah contoh harga reksadana dari beberapa MI:
- Reksadana Bank DBS: Dimulai dari Rp 10.000,- per unit
- Mandau Investa: Rp 125,- per unit
- Manulife Investa Link: Rp 1.000,- per unit
Nah, itulah tadi penjelasan mengenai reksadana. Dengan investasi di reksadana, kita bisa mendapatkan hasil investasi yang lebih baik dengan risiko yang lebih rendah. Jangan lupa untuk selalu berhati-hati dalam memilih MI dan jenis reksadana yang tepat. Happy investing, teman-teman!

