Reksadana adalah jenis investasi yang semakin diminati oleh masyarakat Indonesia. Namun, harga reksadana yang turun membuat beberapa orang merasa khawatir dan bingung bagaimana mengatasinya. Berikut adalah langkah-langkah tepat yang bisa dilakukan jika harga reksadana turun:
Apa itu Reksadana?
Reksadana adalah wadah investasi yang dikelola oleh manajer investasi. Dana yang dihimpun dari investor kemudian diinvestasikan ke berbagai jenis instrumen, seperti saham, obligasi, atau pasar uang. Investasi ini dapat memberikan keuntungan yang lebih besar dibandingkan dengan menyimpan uang secara konvensional.
Mengapa Harga Reksadana Turun?
Harga reksadana dapat turun karena beberapa faktor, seperti turunnya nilai instrumen investasi, naiknya suku bunga, atau adanya kerugian dalam pengelolaan investasi oleh manajer investasi. Selain itu, kondisi pasar yang tidak stabil atau situasi politik di negara dapat mempengaruhi harga reksadana.
Dimana Membeli Reksadana?
Reksadana dapat dibeli melalui bank, perusahaan sekuritas, atau platfrom online seperti Bibit atau Bareksa. Ada banyak pilihan reksadana yang dapat dipilih sesuai dengan tujuan investasi dan profil risiko masing-masing investor.
Kelebihan dan Kekurangan Investasi Reksadana
Kelebihan:
- Mudah dilakukan oleh investor pemula
- Banyak pilihan jenis reksadana yang dapat dipilih
- Dapat memberikan keuntungan yang lebih besar dibandingkan investasi konvensional
- Manajemen investasi dilakukan oleh ahli
Kekurangan:
- Nilai investasi dapat turun jika kondisi pasar tidak stabil
- Biaya manajemen reksadana dapat cukup tinggi
- Jangka waktu investasi relatif panjang
Cara Mengatasi Harga Reksadana yang Turun
Jika harga reksadana turun, hal pertama yang perlu dilakukan adalah jangan panik dan tetap tenang. Selanjutnya, ada beberapa langkah yang dapat diambil:
- Periksa nilai portofolio reksadana
- Beli lebih banyak saham reksadana yang sama
- Periksa kembali tujuan investasi dan profil risiko
Mengecek nilai portofolio reksadana akan memberikan gambaran mengenai seberapa besar pengaruh harga turun terhadap investasi secara keseluruhan. Jika nilai portofolio masih cukup stabil, ada kemungkinan harga reksadana dapat naik kembali dalam waktu dekat.
Turunnya harga reksadana sebenarnya dapat dimanfaatkan sebagai kesempatan untuk membeli lebih banyak saham reksadana yang sama dengan harga yang lebih murah. Namun, investor harus memastikan bahwa kondisi pasar sudah stabil sebelum membeli lebih banyak.
Investor harus memastikan bahwa tujuan investasi dan profil risiko mereka masih sesuai dengan jenis reksadana yang dipilih. Jika diperlukan, investor dapat mempertimbangkan untuk melakukan diversifikasi investasi ke instrumen lain.
Contoh Investasi Reksadana Bank DBS
Reksadana Bank DBS adalah salah satu pilihan investasi reksadana yang dapat dipilih oleh investor. Berikut adalah acuan angka pada harga reksadana Bank DBS:

Harga reksadana Bank DBS dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti kinerja dari instrumen investasi yang dipilih oleh manajer investasi, kondisi pasar, dan suku bunga. Namun, meskipun harga reksadana Bank DBS mengalami penurunan, hal tersebut tidak selalu menandakan kerugian bagi investor seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
Dalam berinvestasi reksadana, investor harus selalu waspada dan mengambil keputusan investasi yang bijak. Jangan terburu-buru untuk membeli atau menjual reksadana ketika harga naik atau turun dengan drastis. Selalu lakukan riset terlebih dahulu sebelum melakukan investasi.


