Gojek Targetkan Armadanya 100 Persen Kendaraan Listrik Di Tahun

Gojek Targetkan Armadanya 100 Persen Kendaraan Listrik Di Tahun

Gojek, salah satu platform ride-hailing terbesar di Indonesia, mengumumkan target transisi kendaraannya ke listrik pada tahun 2030. Ini merupakan langkah besar yang diambil oleh perusahaan yang berkomitmen untuk berkontribusi pada pengurangan emisi gas rumah kaca dan perlindungan lingkungan. Di bawah ini adalah ulasan mengenai kendaraan listrik dan keputusan Gojek.

Apa Itu Kendaraan Listrik?

Kendaraan listrik adalah kendaraan yang menggunakan motor listrik sebagai sumber tenaga utama untuk menggerakkan roda. Baterai digunakan sebagai sumber daya untuk menggerakkan motor listrik. Kendaraan listrik umumnya tidak memiliki komponen mesin pembakaran seperti mesin bensin atau diesel dan menghasilkan emisi nol, karena mereka tidak memerlukan bahan bakar fosil sebagai sumber tenaga. Kendaraan listrik memungkinkan pemiliknya untuk mengurangi biaya bahan bakar, mengurangi emisi, dan meminimalkan dampak negatif pada lingkungan.

Mengapa Gojek Bertransisi ke Kendaraan Listrik?

Gojek adalah perusahaan yang berkomitmen untuk berkontribusi pada pengurangan emisi gas rumah kaca dan perlindungan lingkungan. Transisi ke kendaraan listrik adalah salah satu langkah besar yang diambil oleh Gojek untuk mencapai tujuan tersebut. Kendaraan listrik memiliki beberapa keuntungan signifikan dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar fosil, termasuk efisiensi energi yang lebih baik, biaya bahan bakar yang lebih rendah, dan pengurangan emisi yang signifikan.

Kelebihan Kendaraan Listrik

Kendaraan listrik memiliki beberapa keuntungan dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar fosil, termasuk:

  • Emisi nol: Kendaraan listrik tidak mengeluarkan emisi gas buang yang berpotensi merusak lingkungan. Hal ini mengurangi dampak pada kualitas udara dan lingkungan hidup.
  • Efisiensi energi: Kendaraan listrik lebih efisien secara energi dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar fosil. Ini akan membantu pemilik kendaraan menghemat biaya bahan bakar dan konsumsi energi yang diperlukan untuk menghidupkan mesin.
  • Biaya operasional yang lebih rendah: Kendaraan listrik memerlukan biaya operasional yang lebih rendah dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar fosil. Ini termasuk biaya perawatan dan bahan bakar yang lebih murah.
  • Dapat diisi dengan mudah: Kendaraan listrik bisa diisi ulang di rumah, kantor, atau stasiun pengisian daya umum. Ini membuatnya lebih nyaman dan mudah digunakan.
  • Kinerja yang lebih baik: Kendaraan listrik memiliki torsi yang lebih tinggi dan respons yang lebih cepat dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar fosil.

Kekurangan Kendaraan Listrik

Kendaraan listrik juga memiliki beberapa kekurangan, di antaranya:

  • Jarak jangkauan yang terbatas: Kendaraan listrik memiliki jarak tempuh yang lebih pendek dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar fosil, sehingga perlu diisi daya lebih sering.
  • Waktu pengisian daya yang lebih lama: Mengisi ulang baterai kendaraan listrik bisa memakan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan pengisian bahan bakar kendaraan berbahan bakar fosil.
  • Biaya pembelian yang lebih mahal: Kendaraan listrik memiliki harga pembelian yang lebih mahal dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar fosil.
  • Infrastruktur pengisian daya yang terbatas: Saat ini, infrastruktur pengisian daya untuk kendaraan listrik masih terbatas di Indonesia dan memerlukan investasi yang besar untuk pengembangan.

Cara Kerja Kendaraan Listrik

Kendaraan listrik menggunakan motor listrik sebagai sumber utama tenaga untuk menggerakkan roda. Motor listrik memerlukan sumber daya listrik untuk beroperasi, yang diperoleh dari baterai kendaraan. Baterai kendaraan dirancang untuk menyimpan energi listrik, yang digunakan untuk menggerakkan motor. Kendaraan listrik juga dilengkapi dengan pengatur daya listrik, yang mengontrol jumlah energi listrik yang diperlukan untuk menggerakkan motor listrik. Saat kendaraan dioperasikan, daya listrik disuplai dari baterai ke motor listrik, yang kemudian menggerakkan roda kendaraan. Setelah energi listrik habis, baterai harus diisi ulang di stasiun pengisian daya kendaraan listrik.

Modal Kendaraan Listrik

Untuk mencapai transisi ke kendaraan listrik pada tahun 2030, Gojek akan menyiapkan sejumlah modal untuk mengganti armadanya menjadi kendaraan listrik. Modal tersebut diharapkan dapat menyediakan kendaraan listrik yang berkualitas dengan harga yang terjangkau. Selain itu, Gojek juga akan bekerja sama dengan pemerintah dan perusahaan lain untuk mempercepat pengembangan infrastruktur pengisian daya kendaraan listrik di Indonesia.

Contoh Kendaraan Listrik

Beberapa contoh kendaraan listrik yang mungkin digunakan di armada Gojek di masa depan adalah:

  • Tesla Model S: Mobil listrik mewah yang memiliki jarak tempuh sekitar 647 km dan dapat mencapai kecepatan 0-100 km/jam dalam waktu 2,4 detik.
  • Nissan Leaf: Mobil listrik dengan jarak tempuh sekitar 400 km untuk satu pengisian daya.
  • Chevrolet Bolt: Kendaraan listrik yang memiliki jarak tempuh sekitar 383 km untuk satu pengisian daya.
  • BMW i3: Mobil listrik mewah dengan jarak tempuh sekitar 180 km untuk satu pengisian daya.

Dengan memindahkan armada Gojek ke kendaraan listrik, Gojek berharap dapat mempercepat transisi ke kendaraan ramah lingkungan di Indonesia. Pemerintah, perusahaan, dan masyarakat harus bekerja sama untuk membuat kendaraan listrik lebih mudah diakses dan terjangkau, dan mempercepat infrastruktur pengisian daya kendaraan listrik di seluruh negeri. Hal ini akan membantu mencapai target pengurangan emisi gas rumah kaca dan menjaga lingkungan hidup kita untuk generasi mendatang.