Deposito berjangka adalah salah satu layanan perbankan yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menyimpan dan menginvestasikan dana mereka. Layanan ini cukup populer di Indonesia karena dinilai sebagai salah satu produk investasi yang lebih aman dibandingkan dengan jenis investasi lainnya. Namun, sebelum memutuskan untuk menggunakan layanan ini, ada baiknya Anda memahami terlebih dahulu apa itu deposito berjangka, dimana layanan ini dapat diakses, serta apa saja kelebihan dan kekurangan yang terkait dengan layanan ini.
Apa Itu Deposito Berjangka?
Deposito berjangka adalah produk perbankan yang memungkinkan nasabah untuk menyimpan uang mereka di bank dalam jangka waktu tertentu. Nasabah yang memilih untuk menggunakan layanan ini harus menentukan jangka waktu yang ingin mereka gunakan untuk menyetor dana mereka pada bank. Jangka waktu ini bisa bervariasi dari beberapa bulan hingga beberapa tahun. Setelah jangka waktu deposito berakhir, nasabah bisa menarik dana mereka beserta bunga yang terakumulasi selama jangka waktu tersebut.
Dimana Layanan Deposito Berjangka Dapat Diakses?
Layanan deposito berjangka dapat diakses di hampir semua bank yang ada di Indonesia. Setiap bank memiliki aturan dan ketentuan yang berbeda-beda dalam hal deposito berjangka mereka. Jadi, sebelum memutuskan untuk menggunakan layanan ini, pastikan bahwa Anda melakukan pengecekan terlebih dahulu mengenai ketentuan deposito berjangka yang berlaku pada bank yang Anda pilih.
Kelebihan Deposito Berjangka
Ada beberapa kelebihan yang bisa Anda dapatkan jika memilih untuk menggunakan layanan deposito berjangka. Pertama, tingkat bunga yang ditawarkan pada produk ini cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan jenis simpanan lainnya seperti tabungan atau giro. Ini membuat deposito berjangka sebagai salah satu pilihan yang menarik bagi nasabah yang ingin meningkatkan keuntungan dari investasi mereka.
Selain itu, deposito berjangka juga tergolong relatif aman. Ini karena pada umumnya bank memiliki sistem jaminan keamanan yang dapat melindungi dana nasabah di dalam bank. Jadi, meskipun terjadi hal yang tidak diinginkan seperti kebangkrutan pada bank tersebut, dana nasabah akan tetap aman dan dapat dikembalikan oleh pihak yang berwenang.
Terakhir, deposito berjangka juga memungkinkan nasabah untuk membantu mengelola keuangan mereka dengan lebih baik. Dalam waktu tertentu, nasabah diberi kesempatan untuk menarik dana mereka beserta bunga yang terkalkulasi selama masa penyimpanan. Hal itu membuat nasabah lebih disiplin dan teratur dalam mengatur keuangan mereka.
Kekurangan Deposito Berjangka
Tentunya, seperti halnya produk investasi lainnya, layanan deposito berjangka juga memiliki kekurangan yang harus diperhatikan sebelum memutuskan untuk menggunakan layanan ini. Pertama, deposito berjangka dianggap sebagai produk investasi yang kurang fleksibel. Ini karena nasabah harus menyetor dana mereka selama jangka waktu yang telah ditentukan sebelumnya tanpa adanya kemungkinan penarikan sebelum masa jatuh tempo. Hal ini bisa membuat nasabah kesulitan jika tiba-tiba ada kebutuhan mendesak yang membutuhkan dana dalam waktu yang singkat.
Kedua, meskipun tingkat bunga yang ditawarkan pada deposito berjangka lebih tinggi, nasabah harus mempertimbangkan pula adanya pajak yang dikenakan pada bunga yang diperoleh. Jumlah pajak ini bisa mencapai 20% dari bunga yang didapat, sehingga adanya pajak ini bisa mempengaruhi jumlah keuntungan yang bisa didapatkan oleh nasabah.
Cara Menghitung Bunga Deposito Berjangka
Sebelum memutuskan untuk menggunakan layanan deposito berjangka, pastikan Anda memahami cara menghitung bunga yang nantinya akan diperoleh. Meskipun cara menghitung bunga ini bervariasi dari satu bank ke bank lainnya, namun secara umum bunga deposito berjangka dihitung berdasarkan prinsip compounding. Prinsip ini berarti bahwa bunga yang diperoleh pada periode tertentu akan diakumulasikan ke dalam jumlah pokok deposito, dan pada periode selanjutnya tingkat bunga diberlakukan pada jumlah pokok yang sudah mengalami penambahan dari bunga.
Misalnya, jika Anda menyetor dana sebesar Rp 10.000.000 dengan jangka waktu 12 bulan dan tingkat bunga deposito berjangka yang ditawarkan oleh bank adalah 6% per tahun, maka bunga yang akan diperoleh adalah sebagai berikut:
Angka yang didapat nantinya adalah total bunga yang akan Anda peroleh jika Anda memilih untuk menarik dana Anda pada masa jatuh tempo deposito berjangka.
Contoh Deposito Berjangka
Sebagai contoh, seseorang ingin menyimpan uangnya dalam jenis deposito berjangka selama 6 bulan dengan besaran uang yang disimpan adalah Rp 100.000.000,-. Suku bunga deposito berjangka yang diberikan oleh bank tertentu adalah sebesar 6% setiap tahun. Setelah waktu 6 bulan berjalan, dana Anda akan digunakan oleh bank dengan cara dipinjamkan kepada nasabah lainnya dan suku bunga yang diterima juga berbeda-beda.
Seandainya pada awal bulan kelima, suku bunga harian yang diberikan oleh bank sebesar 0,015%, dan pada bulan keenam suku bunga harian yang diberikan oleh bank meningkat menjadi 0,02%. Maka perhitungan bunga deposito berjangka tersebut adalah sebagai berikut:
Kesimpulan
Deposito berjangka adalah salah satu layanan perbankan yang cukup populer di Indonesia dan digunakan oleh banyak masyarakat untuk menginvestasikan dan menyimpan dana mereka. Kelebihan dari layanan ini adalah tingkat bunga yang lebih tinggi, keamanan dana yang terjamin, dan dapat membantu nasabah dalam mengelola keuangan mereka. Namun, terdapat pula kekurangan seperti kurang fleksibel dan adanya pajak yang dapat mempengaruhi jumlah keuntungan nasabah. Sebelum memutuskan untuk menggunakan layanan deposito berjangka, pastikan Anda memahami dengan baik ketentuan dan aturan yang berlaku pada bank yang Anda pilih sehingga Anda bisa memperoleh keuntungan maksimal dari layanan ini.


