Pertama-tama, ada nih contoh surat perjanjian hutang yang bikin kamu enggak ngerti gimana harus bayarnya. Ada gambar hutang di sana, dan di bawahnya ada tulisan “4 Contoh Surat Perjanjian Hutang Disertai Cara Membuatnya, Lengkap”. Jangan-jangan ini maksudnya kita harus buat hutang dulu baru bisa ngerti gimana harus bayarnya ya?
Nah, kalau kamu sudah sukses nge-hutang, next step adalah membuat surat perjanjian hutang. Ada 2 contoh surat perjanjian hutang dalam gambar lainnya. Satu di antaranya contoh surat pengakuan hutang, yang sepertinya cocok banget buat teman-teman yang merasa hutangnya sudah menggunung sampai ke langit-langit.
Apa itu surat perjanjian hutang?
Surat perjanjian hutang adalah perjanjian tertulis antara peminjam dan pemberi hutang yang berisi tentang jumlah utang, jangka waktu pembayaran, bunga, dan sanksi apabila tidak dilunasi. Jadi, saat kamu membuat surat perjanjian hutang, jangan sampai ada yang ditambah-tambahin atau dikurang-kurangin ya.
Mengapa harus bikin surat perjanjian hutang?
Mungkin sebagian dari kita bertanya-tanya, kenapa sih harus bikin surat perjanjian hutang? Apa enggak cukup percaya diri saja dengan omongan lisan? Nah, hal ini disarankan agar kedua belah pihak memiliki bukti tertulis tentang kesepakatan yang sudah dilakukan. Jadi, jika ada masalah di kemudian hari, kita bisa santai aja karena sudah punya surat perjanjian hutang yang sah.
Cara membuat surat perjanjian hutang
Nah, sekarang kita sampai ke bagian yang paling ditunggu-tunggu: cara membuat surat perjanjian hutang. Oh iya, jangan lupa siapin kertas dan pulpen dulu ya.
1. Tentukan jumlah hutang
Pertama-tama, tentukan dulu berapa jumlah hutang yang harus dibayar. Ingat, jangan melebih-lebihkan atau mengurangi jumlah hutang, ya.
2. Tentukan jangka waktu pembayaran
Setelah menentukan jumlah hutang, tentukan juga jangka waktu pembayaran hutang. Jangan sampai mengatur waktu pembayaran yang tidak masuk akal atau tidak realistis. Sesuaikan dengan kemampuan masing-masing pihak.
3. Tentukan bunga
Kalau ada bunga yang diputuskan untuk ditambahkan, tentunya hal ini juga harus dicantumkan di surat perjanjian hutang.
4. Sanksi apabila tidak dilunasi
Untuk menghindari masalah di kemudian hari, sanksi apabila tidak dilunasi juga penting untuk ditentukan. Sanksi ini bisa berupa denda atau berbagai macam konsekuensi lainnya.
5. Tanda tangan
Setelah semua hal di atas ditulis, tentunya kita harus menandatangani surat perjanjian hutang tersebut. Pastikan juga bahwa tanda tangan tersebut sah dan telah dipersiapkan materai.
Contoh surat perjanjian hutang
Nah, kalau masih bingung gimana ngisi surat perjanjian hutang, ada beberapa contoh surat perjanjian hutang yang bisa kamu gunakan sebagai referensi. Ingat, jangan lupa menyesuaikan dengan kebutuhan masing-masing ya.
1. Contoh surat perjanjian hutang sederhana
Halo, Kang. Daripada antar kita ribut-ribut terus, mending kita bikin perjanjian aja ya. Aku, si A, menyetujui untuk meminjamkan uang sebesar Rp 5.000.000,- kepada B, dengan jangka waktu pembayaran dalam waktu 3 bulan. Bunga yang harus dibayar sebesar 5%. Apabila uang tersebut tidak dibayarkan tepat waktu, maka peminjam harus membayar denda sebesar 1% per hari dari jumlah hutang.
2. Contoh surat perjanjian hutang dengan jaminan
Halo, Mbak. Aku, si A, setuju untuk meminjamkan uang sebesar Rp 10.000.000,- kepada kamu dengan jangka waktu pembayaran dalam waktu 6 bulan. Bunga yang harus dibayar adalah 7%. Uang ini akan dijamin dengan jaminan berupa tanah di atas nama Bapak X. Selama hutang belum dilunasi, jaminan tersebut akan ditahan oleh pemberi hutang.
Nah, itu dia beberapa contoh surat perjanjian hutang dan cara membuatnya. Jangan lupa untuk selalu teliti dan hati-hati saat membuat surat perjanjian hutang, ya. Bayar hutang tepat waktu, biar nggak tambah stress menjelang akhir bulan 😀


