
Contoh Surat Tidak Resmi Dalam Bahasa Indonesia
Apa itu surat tidak resmi?
Surat tidak resmi adalah surat yang dikirimkan antarindividu atau organisasi yang tidak memiliki kepentingan resmi. Surat ini biasanya digunakan untuk keperluan pribadi seperti mengucapkan selamat, mengundang teman atau keluarga ke acara tertentu, atau hanya sekedar menjaga hubungan sosial.
Mengapa surat tidak resmi penting?
Surat tidak resmi penting karena dapat menjalin hubungan baik antarindividu atau organisasi. Dengan mengirim surat tidak resmi, kita dapat menunjukkan perhatian dan kepedulian kepada orang yang kita kirim surat tersebut. Surat tidak resmi juga dapat memperkuat hubungan sosial yang telah terjalin.
Bagaimana cara membuat surat tidak resmi?
Untuk membuat surat tidak resmi, pertama-tama kita harus mengetahui tujuan dari surat tersebut. Selanjutnya, kita dapat melakukan penulisan menggunakan bahasa yang santai namun tetap sopan. Pada bagian pembuka, kita dapat memasukkan kata sapaan seperti “Hai” atau “Assalamualaikum”. Kemudian pada paragraf selanjutnya, kita dapat menjelaskan maksud dari surat tersebut dengan singkat dan jelas.
Contoh surat tidak resmi:

Contoh Surat Bahasa Jawa Krama
Apa itu surat bahasa Jawa Krama?
Surat bahasa Jawa Krama adalah surat yang ditulis menggunakan bahasa Jawa Krama, suatu ragam bahasa Jawa yang digunakan untuk ucapan hormat dan sopan santun di kalangan priyayi atau bangsawan.
Mengapa surat bahasa Jawa Krama penting?
Surat bahasa Jawa Krama penting karena dapat menghormati penerima surat yang merupakan orang yang lebih tua atau lebih tinggi kedudukannya. Surat bahasa Jawa Krama juga dapat memperkuat hubungan antarindividu atau antarorganisasi yang berbasis di Jawa.
Bagaimana cara membuat surat bahasa Jawa Krama?
Untuk membuat surat bahasa Jawa Krama, kita harus mengetahui aturan pengejaan dan kaidah tata bahasa pada bahasa Jawa Krama. Selanjutnya, kita dapat menulis surat menggunakan huruf Jawa atau menggunakan huruf Latin yang diikuti dengan fonem atau bunyi khas bahasa Jawa Krama. Pada bagian pembuka, kita dapat menggunakan kata sapaan yang memunculkan unsur hormat seperti “Sugeng enjang” atau “Sugeng dalu”. Kemudian pada paragraf selanjutnya, kita dapat menjelaskan maksud dari surat tersebut dengan singkat dan jelas.
Contoh surat bahasa Jawa Krama:


