Contoh Soal Pph Pasal 24

Contoh Soal Pph Pasal 24

Banyak orang merasa bingung dengan peraturan perpajakan di Indonesia, terutama terkait Pph Pasal 21. Padahal, pemahaman akan Pph Pasal 21 penting agar kita sebagai warga negara dapat memenuhi kewajiban perpajakan sekaligus melindungi diri dari sanksi perpajakan yang cukup berat.

Cara Menghitung Pph Pasal 21

Pph Pasal 21 adalah pajak penghasilan yang dikenakan pada pegawai yang bekerja sebagai tenaga tetap atau tidak tetap. Pph ini dilaporkan setiap bulan ke kantor pajak. Berikut langkah-langkah untuk menghitung Pph Pasal 21

  1. Menghitung penghasilan bruto (Gross) setiap bulan dari gaji yang diterima.
  2. Memotong Iuran Jaminan Sosial dan asuransi kesehatan yang ditanggung secara pribadi oleh karyawan.
  3. Menentukan Penghasilan Netto
  4. Menghitung Pph dengan menggunakan formulir
  5. Memotong Pph secara otomatis dari gaji karyawan.
  6. Melaporkan Pph Pasal 21 tersebut pada saat memberikan slip gaji ke karyawan setiap bulan.

Apa itu Pph Pasal 21?

Pph Pasal 21 adalah pajak penghasilan yang dikenakan pada pegawai yang bekerja sebagai tenaga tetap atau tidak tetap. Pph Pasal 21 adalah pajak penghasilan yang harus dikenakan untuk setiap karyawan yang bekerja. Pajak ini biasa disebut dengan sebutan Pajak Penghasilan Pasal 21 atau disingkat Pph 21

Mengapa Harus Bayar Pph Pasal 21?

Setiap warga negara wajib membayar pajak yang ditetapkan oleh undang-undang perpajakan. Melalui Pph Pasal 21, pegawai harus membayarkan pajak sesuai dengan penghasilan yang diperoleh. Pph Pasal 21 ini dibayarkan secara berkala setiap bulannya. Setiap warga negara wajib membayar pajak dengan tujuan untuk mengisi kas negara hingga tanpa pajak, negara akan kesulitan dalam membiayai kebutuhan rakyatnya seperti infrastruktur, kesehatan, dan pendidikan.

Contoh Soal Pph Pasal 21

Contoh Soal 1

Seorang karyawan bernama Ani memiliki penghasilan sebesar Rp 10.000.000,- per bulan.

Iuran Jaminan Sosial dan asuransi kesehatan yang dibayarkan Ani sebesar Rp. 1.000.000,- per bulan.

Berapa besarnya Pph Pasal 21 yang harus dibayarkan Ani setiap bulannya?

Jawaban:

Penghasilan Bruto sebesar Rp.10.000.000,-

Iuran Jaminan Sosial dan asuransi kesehatan yang dibayarkan Ani sebesar Rp. 1.000.000,- per bulan.

Maka, penghasilan Netto Ani adalah Rp. 9.000.000,-

Penghasilan Netto 9.000.000

PTKP 54.000.000

Penghasilan Kena Pajak (PKP) =Rp 0,-

Berikut rumus Pph Pasal 21 :

PPH pasal 21 = (Penghasilan Kena Pajak × Tarif) – Pengurang Pajak Penghasilan

Dengan tarif pajak sebesar 5%

PPH pasal 21 = (Rp 0,- x 5%) – Rp 0,- = Rp 0,- (dibulatkan ke bawah)

Contoh Soal 2

Seorang karyawan bernama Budi memiliki penghasilan sebesar Rp. 20.000.000,- per bulan.

Iuran Jaminan Sosial dan asuransi kesehatan yang dibayarkan Budi sebesar Rp. 1.000.000,- per bulan.

Berapa besarnya Pph Pasal 21 yang harus dibayarkan Budi setiap bulannya?

Jawaban:

Penghasilan Bruto sebesar Rp.20.000.000,-

Iuran Jaminan Sosial dan asuransi kesehatan yang dibayarkan Budi sebesar Rp. 1.000.000,- per bulan.

Maka, Penghasilan Netto Budi adalah Rp.19.000.000,-

Penghasilan Netto 19.000.000

PTKP 54.000.000

Penghasilan Kena Pajak (PKP) =Rp 0,-

Berikut rumus Pph Pasal 21 :

PPH pasal 21 = (Penghasilan Kena Pajak × Tarif) – Pengurang Pajak Penghasilan

Dengan tarif pajak sebesar 5%

PPH pasal 21 = (Rp 0,- x 5%) – Rp 0,- = Rp 0,- (dibulatkan ke bawah)

Itulah tadi contoh soal Pph Pasal 21. Semoga dapat membantu dalam memahami perhitungan pajak yang cukup kompleks ini.

Catatan Penting untuk Menghitung Pph Pasal 21

Pemahaman yang baik mengenai Pph Pasal 21 sangat diperlukan bagi para karyawan. Hal ini penting karena pada dasarnya Pph Pasal 21 merupakan tanggung jawab dari karyawan sendiri. Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam menghitung pajak ini.

  • Karyawan dituntut untuk memahami aturan perpajakan yang berlaku terutama untuk Pph Pasal 21.
  • Perhitungan Pph Pasal 21 harus dilakukan secara teliti untuk menghindari kesalahan perhitungan pajak.
  • Karyawan harus menyimpan bukti slip gaji beserta pajak yang telah dibayarkan agar dapat dipertanggungjawabkan pada saat diperiksa oleh pihak yang berwenang.
  • Karyawan harus mengikuti aturan perpajakan yang berlaku dengan sesuai dan tepat waktu agar terhindar dari sanksi yang cukup berat.

Memahami peraturan perpajakan di Indonesia khususnya Pph Pasal 21 dalam menghitung pajak untuk karyawan sangat penting. Dengan memahami perhitungan secara detail, karyawan akan terhindar dari kesalahan perhitungan pajak dan sanksi perpajakan yang cukup berat.

contoh soal Pph Pasal 21

Kesimpulan

Pph Pasal 21 adalah pajak yang wajib dibayar oleh pegawai yang bekerja sebagai tenaga tetap atau tidak tetap. Melalui Program Pph Pasal 21, karyawan diharuskan untuk membayar pajak sesuai penghasilan yang diperoleh. Dalam perhitungan pajak, karyawan harus memperhatikan beberapa hal penting seperti berikut:

  • Pemahaman atas aturan perpajakan khusunya Pph Pasal 21
  • Teliti dalam menghitung pajak
  • Menyimpan bukti slip gaji beserta pajak yang telah dibayarkan
  • Tepat waktu dalam membayar pajak agar terhindar dari sanksi perpajakan yang cukup berat

contoh soal Pph Pasal 24

Maka dari itu, sebagai warga negara yang baik, kita harus memenuhi kewajiban membayar pajak. Selalu perhatikan aturan perpajakan dan jangan sungkan untuk memperdalam pemahaman mengenai Pph Pasal 21.

Semoga informasi ini dapat membantu Anda dalam memahami pajak Pph Pasal 21. Terima kasih telah membaca.

contoh soal Pph Pasal

cara menghitung Pph pasal