Penyusutan aktiva tetap adalah sebuah bagian penting dalam akuntansi perusahaan. Kita akan membahas metode penyusutan garis lurus dalam artikel ini.
Contoh Soal Penyusutan Aktiva Tetap Metode Garis Lurus
Berikut adalah contoh soal penyusutan aktiva tetap metode garis lurus:

Apa Itu Penyusutan Aktiva Tetap?
Penyusutan aktiva tetap adalah pengurangan nilai yang terjadi pada aktiva tetap perusahaan dalam kurun waktu tertentu. Hal ini terjadi karena usia aktiva yang semakin tua atau karena adanya faktor lain yang mempengaruhi nilai aktiva, seperti teknologi yang semakin berkembang. Penyusutan aktiva tetap diterapkan dengan tujuan menghitung nilai aktiva yang sesuai dengan kondisi aktual saat ini.
Mengapa Kita Perlu Menggunakan Metode Penyusutan Garis Lurus?
Metode penyusutan garis lurus ini dipilih oleh banyak perusahaan karena sifatnya yang sederhana dan mudah dipahami. Ini juga merupakan metode yang paling sering digunakan untuk perusahaan kecil dan menengah. Selain itu, metode garis lurus ini juga memberikan kemudahan dalam perhitungan dan kemudahan dalam pencatatan keuangan.
Bagaimana Cara Menghitung Penyusutan Aktiva Tetap Metode Garis Lurus?
Cara menghitung penyusutan aktiva tetap metode garis lurus yaitu dengan menghitung selisih antara nilai aktiva tetap dengan nilai residu (nilai yang diperkirakan masih sulit terdepresiasi saat aktiva tetap habis masa manfaatnya), kemudian membagi hasil tersebut dengan masa manfaat dari aktiva tetap.
Formula :
Penyusutan per tahun = (Nilai aktiva tetap – Nilai residu) / Masa manfaat
Contoh Penghitungan Penyusutan Aktiva Tetap Metode Garis Lurus
Contoh kasus penghitungan penyusutan aktiva tetap metode garis lurus :

Nilai aktiva tetap pada contoh di atas adalah Rp. 100.000, nilai residu adalah Rp. 20.000, dan masa manfaat aktiva tetap adalah 5 tahun. Maka rumus untuk menghitung penyusutan aktiva tetap adalah :
Penyusutan per tahun = (Rp. 100.000 – Rp. 20.000) / 5
Penyusutan per tahun = Rp. 16.000
Sehingga total penyusutan selama 5 tahun akan menjadi :
Total penyusutan = Rp. 16.000 x 5 = Rp. 80.000
Pada akhir tahun kelima, nilai aktiva tetap akan menjadi :
Nilai aktiva tetap = Rp. 100.000 – Rp. 80.000 = Rp. 20.000
Itulah contoh penghitungan penyusutan aktiva tetap metode garis lurus.
Kesimpulan
Penyusutan aktiva tetap metode garis lurus adalah metode yang sederhana dan mudah dipahami. Metode ini bisa diterapkan di perusahaan kecil dan menengah. Cara menghitung penyusutan aktiva tetap metode garis lurus yaitu dengan menghitung selisih antara nilai aktiva tetap dengan nilai residu, kemudian membagi hasil tersebut dengan masa manfaat dari aktiva tetap. Contoh penghitungan penyusutan aktiva tetap metode garis lurus dapat dilakukan dengan mudah menggunakan rumus yang telah dikemukakan.


