Di dunia kimia, kita pasti sering mendengar tentang istilah tekanan uap. Tekanan uap adalah tekanan yang dihasilkan dari uap suatu zat di atas permukaan zat cairnya. Tanpa disadari, kita seringkali mengalaminya dalam kehidupan sehari-hari, seperti saat memasak air hingga mendidih atau mencelupkan pakaian ke dalam detergen dengan air panas. Nah, kali ini akan dibahas tentang contoh soal penurunan tekanan uap dan tekanan uap larutan elektrolit.
Penurunan Tekanan Uap

Apa itu penurunan tekanan uap? Penurunan tekanan uap adalah fenomena di mana tekanan uap dari suatu pelarut murni akan dikurangi ketika didalamnya tercampur dengan zat lain. Hal ini dikarenakan zat tambahan yang tercampur dapat mengganggu interaksi antar molekul pelarut, sehingga pelarut menjadi lebih sulit untuk berubah menjadi fase uap.
Lalu, mengapa terjadi penurunan tekanan uap pada pelarut ketika dicampur dengan zat-zat lain? Hal ini dikarenakan adanya variasi tekanan uap antara pelarut dan zat tambahan. Jika zat tambahan tidak tercampur, tekanan uap yang dihasilkan akan sesuai dengan tekanan jenuh pelarut. Namun, setelah dicampur, tekanan uap akan menurun, yang menunjukkan bahwa menguapnya pelarut menjadi lebih sulit.
Bagaimana cara menghitung penurunan tekanan uap? Penurunan tekanan uap dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
P = P0 – ∆P
di mana
- P0 = tekanan uap pelarut murni
- P = tekanan uap pelarut setelah dicampur dengan zat tambahan
- ∆P = penurunan tekanan uap karena adanya zat tambahan
Contohnya, jika diberikan 25 g gula dan 100 g air, serta diketahui tekanan uap air 25°C sebesar 23,8 mmHg dan tekanan uap larutan sebesar 22,3 mmHg, maka penurunan tekanan uap dapat dihitung dengan rumus:
∆P = P0 – P
∆P = 23,8 – 22,3
∆P = 1,5 mmHg
Tekanan Uap Larutan Elektrolit
Kini, mari kita beralih ke penjelasan tentang tekanan uap larutan elektrolit. Larutan elektrolit adalah larutan yang terdiri dari ion-ion bermuatan positif dan negatif. Ketika suatu elektrolit dilarutkan dalam air, maka ion-ion tersebut akan bergerak bebas dan dapat menghambat pergerakan molekul air, sehingga tekanan uap menjadi berkurang.
Apa itu tekanan uap larutan elektrolit? Tekanan uap larutan elektrolit adalah tekanan uap yang tercipta di atas suatu larutan elektrolit yang dihasilkan dari peristiwa evaporasi atau menguapnya suatu zat cair lewat permukaan yang terbuka ke udara. Umumnya, semakin konsentrasi larutan elektrolit semakin tinggi, maka tekanan uapnya semakin rendah.
Mengapa terjadi tekanan uap larutan elektrolit? Faktor yang memengaruhi tekanan uap larutan elektrolit adalah faktor konsentrasi larutan dan sifat-sifat koligatif larutan. Koligatif larutan adalah sifat-sifat larutan yang berubah karena campuran zat-zat tertentu. Sifat-sifat koligatif meliputi tekanan osmosis, tekanan uap, penurunan titik beku, serta kenaikan titik didih.
Bagaimana cara menghitung tekanan uap larutan elektrolit? Tekanan uap larutan elektrolit dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
Phasil = Pmurni . Xpelarut
di mana
- Phasil = tekanan uap larutan elektrolit
- Pmurni = tekanan uap pelarut murni
- Xpelarut = fraksi mol pelarut dalam larutan
Contohnya, jika diberikan 50 mL larutan NaCl dengan konsentrasi molal 0,1 mol/kg air, serta diketahui tekanan uap air murni pada 25°C sebesar 23,8 mmHg, maka tekanan uap larutan NaCl dapat dihitung dengan rumus:
XNaCl = 0,1 mol / 1000 g air = 0,0001 mol/g
PNaCl = 23,8 mmHg . 0,0001 mol/g = 0,00238 mmHg
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa tekanan uap merupakan salah satu hal penting dalam dunia kimia. Dengan memahami konsep penurunan tekanan uap dan tekanan uap larutan elektrolit, kita dapat lebih mudah memahami mengenai sifat-sifat kimia dari suatu larutan atau campuran zat.


