Saat menjalankan bisnis, salah satu hal yang harus diperhatikan dengan baik adalah harga pokok penjualan. Hal ini sangat penting, karena dengan mengetahui harga pokok penjualan, maka bisnis dapat menentukan harga jual yang tepat agar dapat memperoleh keuntungan yang optimal. Namun, apa itu harga pokok penjualan, mengapa penting untuk diperhatikan, dan bagaimana cara menghitungnya? Berikut penjelasannya.
Harga Pokok Penjualan
Harga pokok penjualan adalah biaya total yang dikeluarkan oleh bisnis untuk memproduksi barang atau jasa yang kemudian akan dijual. Biaya yang termasuk dalam harga pokok penjualan di antaranya adalah biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.
Apa Itu Biaya Bahan Baku?
Biaya bahan baku adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan mentah yang akan diproses menjadi barang jadi. Biaya ini dapat termasuk pembelian bahan baku langsung seperti kain untuk pakaian atau kayu untuk kursi, maupun pembelian bahan baku tidak langsung seperti cat atau baut.
Mengapa Penting untuk Diperhatikan?
Mengetahui harga pokok penjualan sangat penting bagi bisnis, karena dengan mengetahui harga pokok penjualan, bisnis dapat menentukan harga jual yang tepat agar dapat memperoleh keuntungan yang optimal. Jika bisnis mengabaikan harga pokok penjualan, maka bisnis dapat saja menjual barang atau jasa dengan harga yang lebih rendah dari harga pokok penjualan, sehingga bisnis akan merugi.
Cara Menghitung Harga Pokok Penjualan
Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menghitung harga pokok penjualan suatu bisnis, di antaranya adalah:
- Menghitung biaya bahan bakunya
- Menghitung tenaga kerja langsungnya
- Menghitung biaya overhead pabriknya
- Menjumlahkan ketiga biaya tersebut
Contoh Perhitungan Harga Pokok Penjualan
Contoh 1
Biaya Bahan Bakunya

Contoh perhitungan harga pokok penjualan untuk sebuah bisnis pakaian:
- Biaya bahan baku: Rp 20.000.000
- Tenaga kerja langsung: Rp 10.000.000
- Biaya overhead pabrik: Rp 5.000.000
- Total harga pokok penjualan: Rp 35.000.000
Tenaga Kerja Langsung

Misalkan bisnis tersebut membutuhkan tenaga kerja langsung sebanyak 5 orang, dengan rincian gaji per bulan adalah sebagai berikut:
- Ketua produksi: Rp 3.000.000/bulan
- Operator mesin: Rp 2.000.000/bulan
- Penjahit: Rp 1.500.000/bulan
Maka, total biaya tenaga kerja langsung selama satu bulan adalah 5 x (Rp 3.000.000 + Rp 2.000.000 + Rp 1.500.000) = Rp 46.500.000.
Biaya Overhead Pabrik
Supaya lebih mudah, asumsikan saja bahwa biaya overhead pabrik adalah 10% dari total biaya bahan baku dan tenaga kerja langsung. Maka, biaya overhead pabrik dalam contoh ini adalah 10% x (Rp 20.000.000 + Rp 10.000.000) = Rp 3.000.000.
Total Harga Pokok Penjualan
Jumlahkan biaya bahan baku (Rp 20.000.000), tenaga kerja langsung (Rp 46.500.000), dan biaya overhead pabrik (Rp 3.000.000). Maka, total harga pokok penjualan adalah sebesar Rp 69.500.000.
Dari perhitungan di atas, dapat disimpulkan bahwa bisnis tersebut harus menjual setiap pakaian dengan harga minimal Rp 69.500.000/jumlah pakaian yang diproduksi agar dapat memperoleh keuntungan yang ideal.
Itulah penjelasan mengenai harga pokok penjualan, apa itu, mengapa penting untuk diperhatikan, serta bagaimana cara menghitungnya. Semoga artikel ini bermanfaat bagi pembaca yang ingin menjalankan bisnis. Jangan lupa selalu menghitung harga pokok penjualan dengan tepat agar bisnis dapat memperoleh keuntungan yang optimal.

