Saat berbisnis, salah satu keterampilan yang penting dimiliki adalah negosiasi. Negosiasi adalah proses mencapai kesepakatan antara dua atau lebih pihak yang memiliki tujuan berbeda. Tujuan dari negosiasi adalah mencapai keseimbangan antara kepentingan semua pihak yang terlibat. Berikut ini adalah beberapa contoh kasus negosiasi bisnis yang dapat menjadi referensi.
Contoh Kasus Negosiasi Bisnis 1
Apa Itu?
Kasus ini menyangkut negosiasi bisnis untuk mendapatkan dana tunai. Pihak yang melakukan negosiasi adalah karyawan dari perusahaan A dengan pihak perusahaan B. Perusahaan B adalah sebuah perusahaan yang menyediakan layanan dana tunai.
Mengapa?
Perusahaan A membutuhkan dana tunai untuk memperluas bisnis mereka. Oleh karena itu, pihak perusahaan A melakukan negosiasi dengan perusahaan B untuk mendapatkan dana tunai.
Dimana?
Negosiasi dilakukan di kantor perusahaan B.
Kelebihan
- Dengan mendapatkan dana tunai, perusahaan A dapat melakukan ekspansi bisnis.
- Perusahaan B dapat menghasilkan keuntungan dari memberikan layanan dana tunai.
Kekurangan
- Perusahaan A harus membayar bunga untuk dana tunai yang diberikan oleh perusahaan B.
- Perusahaan A perlu memastikan bahwa mereka dapat mengembalikan dana tunai sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat.
Cara
- Menetapkan target negosiasi yang jelas.
- Membuat strategi dan rencana untuk negosiasi.
- Melakukan penelitian tentang perusahaan B dan layanan dana tunai yang mereka tawarkan.
- Mempersiapkan dokumen dan data yang diperlukan.
- Menentukan batas waktu untuk negosiasi.
Contoh
Pihak perusahaan A menawarkan proposal pinjaman sebesar Rp 500 juta dengan waktu pengembalian 3 bulan. Setelah beberapa kali diskusi dan tawar-menawar, akhirnya perusahaan A dan B setuju untuk memberikan pinjaman sebesar Rp 475 juta dengan waktu pengembalian 3 bulan tanpa bunga. Kedua belah pihak merasa senang dengan kesepakatan tersebut dan menandatangani kontrak.
Contoh Negosiasi Dalam Bisnis 2

Apa Itu?
Kasus ini menyangkut negosiasi antara produsen dan distributor suatu produk. Produsen yang bersangkutan adalah perusahaan A dan distributor adalah perusahaan B. Perusahaan A ingin memperluas jangkauan pasar dan pihak perusahaan B tertarik untuk menjadi distributor eksklusif produk tersebut di wilayah mereka.
Mengapa?
Perusahaan A menginginkan perusahaan B sebagai distributor eksklusif produk mereka di wilayah tersebut karena perusahaan B memiliki jejak record yang baik dalam hal distribusi produk. Sedangkan perusahaan B melihat produk tersebut sebagai produk yang mempunyai potensi besar di wilayah mereka.
Dimana?
Negosiasi dilakukan di kantor perusahaan A.
Kelebihan
- Perusahaan A dapat menjangkau pasar lebih luas dengan adanya distributor eksklusif di wilayah tersebut.
- Perusahaan B dapat memperoleh keuntungan sebagai distributor eksklusif.
Kekurangan
- Perusahaan A harus mempertimbangkan harga distribusi yang ditawarkan oleh perusahaan B sehingga harga produk tidak terlalu tinggi bagi konsumen.
- Perusahaan A mungkin perlu memberikan diskon atau insentif untuk perusahaan B agar mau menjadi distributor eksklusif.
Cara
- Memahami kebutuhan dan kepentingan masing-masing pihak.
- Memahami target pasar dan potensi penjualan di wilayah tersebut.
- Membuat proposal yang jelas dan menguntungkan bagi kedua belah pihak.
- Mempersiapkan data dan informasi penting tentang produk dan bisnis kedua perusahaan.
- Mendiskusikan harga, insentif, dan persyaratan lainnya.
Contoh
Perusahaan A menawarkan produk dengan harga jual Rp 100 ribu per item. Perusahaan B ingin mendapatkan margin 20% dari penjualan produk sehingga menawarkan harga pembelian seharga Rp 80 ribu per item. Setelah pihak perusahaan A dan B melakukan diskusi, akhirnya mereka sepakat untuk memberikan diskon 10% untuk pembelian produk dalam jumlah besar (minimum 1000 item). Kedua belah pihak merasa senang dengan kesepakatan tersebut dan menandatangani kontrak sebagai distributor eksklusif produk tersebut di wilayah tersebut.
Contoh Kasus Negosiasi Bisnis 3
Apa Itu?
Kasus ini menyangkut negosiasi antara dua perusahaan untuk kerjasama dalam proyek pembangunan gedung perkantoran. Perusahaan A adalah perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi dan perusahaan B adalah perusahaan real-estate. Perusahaan B memiliki lahan kosong yang ingin dikembangkan menjadi gedung perkantoran dan memilih perusahaan A sebagai kontraktor utama untuk proyek tersebut.
Mengapa?
Perusahaan B ingin mengembangkan lahan kosong menjadi gedung perkantoran untuk disewakan. Sedangkan perusahaan A ingin memperluas portofolio proyek konstruksi mereka dan mendapatkan proyek konstruksi besar.
Dimana?
Negosiasi dilakukan di kantor perusahaan B.
Kelebihan
- Perusahaan B dapat memaksimalkan potensi lahan mereka dengan membangun gedung perkantoran.
- Perusahaan A dapat memperluas portofolio proyek konstruksi mereka dan mendapatkan proyek konstruksi besar.
Kekurangan
- Kedua belah pihak harus mempertimbangkan aspek finansial dalam pembangunan gedung perkantoran tersebut.
Cara
- Mendefinisikan tujuan dan batasan negosiasi.
- Mengidentifikasi kepentingan dan kebutuhan masing-masing perusahaan.
- Mempertimbangkan aspek finansial dalam pembangunan gedung perkantoran.
- Melaksanakan analisis risiko yang akan terjadi selama proses pembangunan gedung perkantoran.
- Membuat proposal kerjasama yang jelas dan menguntungkan bagi kedua belah pihak.
Contoh
Setelah beberapa kali diskusi, akhirnya perusahaan A dan B sepakat untuk membangun gedung perkantoran 10 lantai dengan total biaya sebesar Rp 10 miliar. Biaya pembangunan akan dibagi sesuai dengan kesepakatan awal yang disepakati oleh kedua belah pihak.
Contoh Kasus Negosiasi Bisnis 4

Apa Itu?
Kasus ini menyangkut negosiasi antara karyawan dan perusahaan mereka. Karyawan yang bersangkutan adalah seorang sales yang ingin mengajukan kenaikan gaji. Karyawan tersebut telah bekerja dengan perusahaan selama 2 tahun.
Mengapa?
Karyawan tersebut merasa bahwa pekerjaan dan tanggung jawabnya semakin bertambah seiring berjalannya waktu dan merasa pantas mendapatkankan kenaikan gaji sebagai bentuk apresiasi dari perusahaan.
Dimana?
Negosiasi dilakukan di kantor perusahaan.
Kelebihan
- Karyawan merasa diperhatikan dan diapresiasi oleh perusahaan.
- Perusahaan dapat mempertahankan karyawan yang berpengalaman dan berkualitas.
Kekurangan
- Perusahaan harus mempertimbangkan efek dari kenaikan gaji terhadap anggaran perusahaan.
Cara
- Mempersiapkan argumen dan bukti-bukti yang menunjang permintaan kenaikan gaji.
- Membuat proposal yang jelas dan rasional.
- Melakukan riset tentang gaji yang seharusnya sesuai dengan posisi dan tanggung jawab karyawan tersebut.
- Menyusun rencana strategi negosiasi.
Contoh
Karyawan tersebut melakukan riset tentang gaji rata-rata untuk posisi dan tanggung jawab mereka dan menemukan bahwa kenaikan 10% adalah wajar. Ia membuat proposal yang menjelaskan prestasi yang telah ia capai dan menunjukkan bahwa kenaikan gaji akan memotivasi mereka untuk terus bekerja dengan baik. Setelah beberapa kali diskusi, akhirnya perusahaan setuju untuk memberikan kenaikan gaji 10% yang diminta oleh karyawan tersebut.
Itulah beberapa contoh kasus negosiasi bisnis yang dapat menjadi referensi. Penting untuk diingat bahwa negosiasi adalah proses yang membutuhkan persiapan dan strategi yang matang guna mencapai kesepakatan yang menguntungkan semua pihak yang terlibat.

