Ikhfa Syafawi adalah salah satu penerapan vocal knowledge dalam ilmu Tajwid. Dalam praktiknya, Ikhfa Syafawi sering digunakan dalam membaca Al-Quran dan terdapat beberapa kaidah yang harus diketahui untuk mengaplikasikannya dengan benar.
Contoh Ikhfa Syafawi
Berikut adalah contoh Ikhfa Syafawi dalam membaca Al-Quran:

Apa Itu Ikhfa Syafawi?
Ikhfa Syafawi merupakan salah satu kaidah Tajwid di mana satu huruf bertemu dengan huruf ya’ (ي) ataupun nun (ن) tanwin, dan diletakkan di antara dua kata atau ditemukan di akhir ayat maka huruf tersebut dibaca dengan cara memasukkan suara nun diantara huruf tersebut.
Mengapa Ikhfa Syafawi Penting Diperhatikan?
Ikhfa Syafawi sangat penting diperhatikan dalam membaca Al-Quran karena dapat mempengaruhi makna dari ayat yang dibaca. Jika Ikhfa Syafawi digunakan dengan benar, maka makna ayat yang dihasilkan akan lebih tepat dan sesuai dengan maksud yang hendak disampaikan.
Cara Mengaplikasikan Ikhfa Syafawi
Berikut adalah cara mengaplikasikan Ikhfa Syafawi:
- Periksa huruf sebelumnya, jika termasuk dari huruf yang dapat menghilangkan suara (tanwin atau nun mati) maka Ikhfa Syafawi dilakukan.
- Letakkan bibir dari bawah ke atas menggunakan suara nun diantara dua huruf yang bertemu yaitu huruf ya’ atau nun mati (tanwin), kemudian kemudian lancarkan suara huruf berikutnya.
- Jika terdapat sukun (jazam) di atas huruf sebelumnya, maka suara nun diangkat.
Contoh Ikhfa Syafawi Juz 29
Berikut adalah beberapa contoh Ikhfa Syafawi dalam Juz 29 Al-Quran:

1.ْوَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِۦ ۚ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا
Cara membacanya: fahuwa hasbuhu
2. فَطَرَبْتَ بِهِ خَآٮِٕفًۭا خِیفَةًۭ
Cara membacanya: kha’ifatan
3.ۖ وَإِنْ تَصْبِرُوا وَتَتَّقُوا لَا يَضُرَّكُمْ كَيْدُهُمْ شَيْئًاۗ
Cara membacanya: yadurru
Dengan adanya Ikhfa Syafawi ini, maka dalam membaca Al-Quran harus melakukan pengucapan secara tepat. Oleh karena itu, penting bagi pembaca Al-Quran untuk menguasai kaidah-kaidah Tajwid agar bisa memperoleh pengucapan yang benar dengan bimbingan dari guru atau ulama terpercaya.


