Brothers and sisters, today we’re gonna talk about two important things in Tajwid, namely Ikhfa Syafawi and Idgham Mimi. These are important rules in reciting the Quran, and we need to understand them well to recite the Quran correctly. Let’s start with Ikhfa Syafawi first.
Ikhfa Syafawi
Ikhfa Syafawi adalah salah satu aturan dalam Tajwid yang berhubungan dengan tanda baca sukun dan hurufnya. Aturan ini berlaku jika huruf sukun bertemu dengan salah satu huruf yang disebut huruf Syafawi, yaitu ش ص ض ط ظ. Ketika itu terjadi, maka kita harus mengikuti aturan Ikhfa Syafawi.
Mengapa aturan ini diberlakukan? Tujuannya adalah untuk menghilangkan kekakuan bacaan, sehingga melantunkan bacaan akan menjadi lebih mudah dan enak didengar.
Cara Melakukan Ikhfa Syafawi
Untuk melaksanakan aturan Ikhfa Syafawi, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan:
- Perhatikan huruf sukun yang berada di antara dua huruf Syafawi. Contoh: قَدْ صَدَقَ
- Letakkan bibir, lidah, dan kerongkongan dalam posisi untuk melafalkan huruf Syafawi. Misalnya, ketika melafalkan huruf ص, bibir harus dibulatkan.
- Setelah melakukan langkah kedua, Anda akan merasa adanya tarikan dari kerongkongan. Di sinilah letak aturan Ikhfa Syafawi, yaitu menggabungkan huruf sukun dengan huruf Syafawi tersebut. Tarikan dari kerongkongan membuat vokal di atas huruf sukun sedikit tertekan, sehingga huruf tersebut terdengar tertahan sejenak sebelum dilanjutkan.
Contoh Penggunaan Ikhfa Syafawi
Berikut adalah beberapa contoh penggunaan Ikhfa Syafawi dalam surat Al-Fatihah:
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
Pada ayat di atas, terdapat huruf sukun pada kata “نَعْبُدُ” yang bertemu dengan huruf Syafawi yaitu ك. Maka, kita harus mengikuti aturan Ikhfa Syafawi dan menggabungkan keduanya menjadi “نَعْبُدُوا”.
صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ
Pada ayat di atas, terdapat huruf sukun pada kata “أَنْعَمْتَ” yang bertemu dengan huruf Syafawi yaitu م. Maka, kita harus mengikuti aturan Ikhfa Syafawi dan menggabungkan keduanya menjadi “أَنْعَمْتَم”.
Idgham Mimi
Selain Ikhfa Syafawi, terdapat juga aturan Tajwid yang bernama Idgham Mimi. Aturan ini berlaku ketika huruf م dan ن diikuti oleh huruf م tanpa tanda baca atau harakat yang membedakannya.
Mengapa ada aturan ini? Tujuannya adalah untuk menyamakan huruf م dengan ن yang diikuti huruf م.
Cara Melakukan Idgham Mimi
Seperti Ikhfa Syafawi, Idgham Mimi juga memiliki beberapa langkah yang perlu dilakukan:
- Perhatikan apabila huruf م diikuti oleh huruf tanpa tanda baca atau harakat yang membedakannya dan setelah itu diikuti lagi oleh huruf م. Contoh: كَتَبُ مَعَّةَ
- Letakkan lidah Anda di depan gigi taring bagian atas sehingga kemudian mengucapkan huruf م.
- Setelah itu, dengan terus melanjutkan ucapan huruf, tempelkan lidah pada langit-langit mulut, sehingga kedua bibir rapat dan vokal harus terus diteruskan tanpa adanya jeda.
Contoh Penggunaan Idgham Mimi
Berikut adalah contoh-contoh penggunaan Idgham Mimi dalam surat Al-Ma’un:
أَرَأَيْتَ الَّذِي
Pada ayat di atas, terdapat huruf ن yang diikuti oleh huruf م dan memenuhi syarat untuk Idgham Mimi. Maka, kedua huruf tersebut harus disamakan penjelasannya menjadi satu.
يُصِرُّونَ النَّاسَ
Pada ayat di atas, terdapat huruf م pada kata “يُصِرُّونَ”, yang diikuti juga oleh huruf م dalam kata “النَّاسَ”. Kedua huruf tersebut harus disamakan penjelasannya menjadi satu.
Dengan memahami kedua aturan ini, kita bisa melafalkan bacaan dengan benar dan enak didengar. Semoga bermanfaat dan semoga Allah memudahkan kita dalam mempelajari dan mengamalkan ilmu Tajwid.


