Perbedaan Cara Berpikir Diakronik dan Sinkronik dalam Mempelajari Sejarah

Sejarah adalah ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa masa lampau yang dipresentasikan melalui berbagai sumber dan dokumen. Dalam mempelajari sejarah, terdapat dua pendekatan penting yang dapat digunakan, yaitu cara berpikir diakronik dan sinkronik. Meskipun keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk memahami sejarah, pendekatan ini memiliki perbedaan signifikan dalam metode dan fokusnya.
Apa itu Cara Berpikir Diakronik?

Cara berpikir diakronik adalah pendekatan dalam mempelajari sejarah yang memfokuskan pada perkembangan sejarah dari masa ke masa. Dalam pendekatan ini, perhatian diberikan pada perubahan dan perkembangan sejarah dari waktu ke waktu. Para sejarawan yang menggunakan cara berpikir diakronik mengadopsi pendekatan kronologis, yang mengorganisasikan peristiwa-peristiwa sejarah secara urutan waktu untuk memahami bagaimana suatu peristiwa mempengaruhi peristiwa-peristiwa berikutnya.
Contoh penerapan cara berpikir diakronik adalah ketika sejarawan mempelajari perubahan politik di suatu negara dari masa ke masa. Mereka akan menganalisis bagaimana sistem pemerintahan berubah dari monarki ke republik, atau bagaimana perang dan revolusi berdampak pada perkembangan politik negara tersebut. Dengan melihat perkembangan sejarah dari segi waktu, sejarawan dapat memahami perubahan sosial, politik, dan budaya yang terjadi dalam suatu masyarakat.
Apa itu Cara Berpikir Sinkronik?

Sebaliknya, cara berpikir sinkronik adalah pendekatan dalam mempelajari sejarah yang memfokuskan pada analisis peristiwa-peristiwa sejarah pada suatu rentang waktu tertentu. Pada pendekatan ini, perhatian diberikan pada hubungan antara peristiwa-peristiwa sejarah dalam satu waktu tertentu, tanpa mempertimbangkan perkembangan waktu.
Misalnya, sejarawan yang menggunakan cara berpikir sinkronik dapat mempelajari peristiwa-peristiwa politik yang terjadi di seluruh dunia pada tahun tertentu. Mereka akan menganalisis sejauh mana peristiwa-peristiwa ini saling terkait dan memiliki pengaruh satu sama lain, tanpa memiliki fokus pada perkembangan sejarah dari tahun ke tahun. Pendekatan ini memungkinkan sejarawan untuk membandingkan banyak peristiwa sejarah dalam satu rentang waktu untuk memahami hubungan dan korelasi di antara mereka.
Perbedaan Metode dan Fokus

Cara berpikir diakronik dan sinkronik memiliki perbedaan dalam metode dan fokus. Dalam cara berpikir diakronik, metode yang digunakan adalah analisis kronologis, dimana peristiwa-peristiwa sejarah diurutkan berdasarkan urutan waktu. Sejarawan yang menggunakan pendekatan ini akan melihat bagaimana peristiwa-peristiwa tersebut berkembang seiring berjalannya waktu.
Sebaliknya, dalam cara berpikir sinkronik, metode yang digunakan adalah analisis komparatif, dimana peristiwa-peristiwa sejarah dalam satu waktu tertentu dibandingkan dan dianalisis untuk memahami hubungan dan pengaruh antara mereka. Sejarawan yang menggunakan pendekatan ini akan membandingkan berbagai peristiwa sejarah dalam satu tubuh waktu, bukan dalam urutan waktu.
Selain metode, fokus juga merupakan perbedaan penting antara cara berpikir diakronik dan sinkronik. Dalam cara berpikir diakronik, fokus utama adalah pada perubahan dan perkembangan sejarah dari masa ke masa. Sejarawan yang menggunakan pendekatan ini tertarik untuk memahami bagaimana peristiwa-peristiwa sejarah saling berhubungan dan mempengaruhi satu sama lain dalam konteks perkembangan waktu.
Sementara itu, dalam cara berpikir sinkronik, fokus utama adalah pada hubungan antara peristiwa-peristiwa sejarah dalam satu waktu tertentu. Sejarawan yang menggunakan pendekatan ini mempelajari hubungan dan korelasi di antara peristiwa-peristiwa sejarah dalam suatu rentang waktu tanpa mempertimbangkan perkembangan sejarah dari waktu ke waktu.
Manfaat dan Kelemahan Cara Berpikir Diakronik dan Sinkronik

Kedua cara berpikir diakronik dan sinkronik memiliki manfaat dan kelemahan yang perlu dipertimbangkan dalam mempelajari sejarah. Dalam cara berpikir diakronik, manfaatnya adalah bahwa pendekatan ini memungkinkan sejarawan untuk melihat perubahan sejarah dari masa ke masa dengan jelas. Dengan menggunakan analisis kronologis, sejarawan dapat memahami perkembangan sosial, politik, dan budaya yang terjadi dalam suatu masyarakat.
Kelemahan dari cara berpikir diakronik adalah bahwa pendekatan ini cenderung memperhatikan peristiwa utama dan relevan secara historis. Hal ini dapat mengabaikan atau mengesampingkan peristiwa-peristiwa kecil atau tidak begitu terkenal, yang mungkin memiliki pengaruh penting dalam konteks tertentu.
Sementara itu, dalam cara berpikir sinkronik, manfaatnya adalah bahwa pendekatan ini memungkinkan sejarawan untuk membandingkan banyak peristiwa sejarah dalam satu rentang waktu. Hal ini dapat membuka pandangan yang lebih luas tentang hubungan antara peristiwa-peristiwa tersebut dan bagaimana mereka saling mempengaruhi.
Kelemahannya adalah bahwa pendekatan sinkronik mungkin tidak memberikan pemahaman menyeluruh tentang perkembangan sejarah secara keseluruhan. Karena fokusnya pada hubungan antara peristiwa-peristiwa dalam satu waktu tertentu, pendekatan ini mungkin tidak memberikan gambaran yang lengkap tentang perubahan sejarah dari waktu ke waktu.
Conclusion

Dalam mempelajari sejarah, cara berpikir diakronik dan sinkronik adalah dua pendekatan penting yang dapat digunakan. Cara berpikir diakronik memfokuskan pada perkembangan sejarah dari masa ke masa, sementara cara berpikir sinkronik memfokuskan pada analisis peristiwa-peristiwa sejarah pada suatu rentang waktu tertentu.
Masing-masing pendekatan memiliki manfaat dan kelemahan tertentu, dan sejarawan perlu mempertimbangkan kedua pendekatan ini dalam mempelajari sejarah. Dengan memahami perbedaan antara cara berpikir diakronik dan sinkronik, dan dengan menggunakan pendekatan yang tepat dalam situasi yang tepat, sejarawan dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang sejarah.
Sumber Gambar:
- Perbedaan Cara Berpikir Diakronik dan Sinkronik dalam Mempelajari Sejarah – https://3.bp.blogspot.com/-9R5YHkEjWtk/XH0UD_wEI6I/AAAAAAAAA3c/pGRNom9Zr60ZFLcVIcLi_40zoux2WxiSgCLcBGAs/w1200-h630-p-k-no-nu/perbedaan%2Bcara%2Bberpikir%2Bdiakronik%2Bdan%2Bsinkronik%2Bdalam%2Bmempelajari%2Bsejarah.png
- Cara Berpikir Diakronik dan Sinkronik dalam Mempelajari Sejarah – https://mmc.tirto.id/image/otf/1024×535/2021/08/06/banner-sejarah-tirto.jpg
- Perbedaan Cara Berpikir Diakronik dan Sinkronik dalam Mempelajari Sejarah – https://3.bp.blogspot.com/-9R5YHkEjWtk/XH0UD_wEI6I/AAAAAAAAA3c/pGRNom9Zr60ZFLcVIcLi_40zoux2WxiSgCLcBGAs/s1600/perbedaan%2Bcara%2Bberpikir%2Bdiakronik%2Bdan%2Bsinkronik%2Bdalam%2Bmempelajari%2Bsejarah.png
- Cara Berpikir Sejarah – Dunia Sosial – https://i2.wp.com/image.slidesharecdn.com/caraberpikirdiakronikdalammempelajarisejarah-171111032857/95/cara-berpikir-diakronik-dalam-mempelajari-sejarah-10-638.jpg?cb=1510371122
