Terkini, syphilis atau sifilis telah mencapai angka diagnostik tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. Penyakit ini dikenal sebagai penyakit kelamin yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum.
Apa Itu Sifilis?
Sifilis atau juga dikenal sebagai penyakit raja singa, adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh infeksi bakteri bernama Treponema pallidum. Infeksi ini dapat menyerang organ tubuh mana pun dan dapat menyebar melalui kontak langsung dengan luka atau lecet yang disebabkan oleh sifilis. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, baik pria maupun wanita, tanpa memandang usia atau orientasi seksual.

Sifilis dapat ditularkan melalui aktivitas seksual, baik melalui hubungan seksual vaginal, oral, atau anal. Selain itu, orang yang berbagi jarum suntik atau menggunakan jarum yang sudah terkontaminasi juga berisiko terinfeksi sifilis. Bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi juga dapat terinfeksi sifilis.
Ciri-Ciri Sifilis
Sifilis memiliki beberapa tahap perkembangan yang mungkin tidak menimbulkan gejala pada awalnya, sehingga sering sulit untuk didiagnosis. Berikut adalah ciri-ciri sifilis pada masing-masing tahap:
1. Tahap Primer

Tahap primer dimulai sekitar 3-4 minggu setelah terinfeksi. Pada tahap ini, biasanya muncul luka kecil dan tidak nyeri di tempat masuknya bakteri, seperti penis, vagina, anus, atau mulut. Luka ini disebut ulkus sifilis primer dan biasanya sembuh sendiri dalam 3-6 minggu, meskipun tanpa pengobatan.
2. Tahap Sekunder
Jika tidak diobati, infeksi sifilis akan berkembang menjadi tahap sekunder sekitar 6-8 minggu setelah terinfeksi. Pada tahap ini, bakteri Treponema pallidum telah menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Beberapa gejala yang mungkin muncul pada tahap ini antara lain:
- Ruam kulit kemerahan, terutama pada telapak tangan dan telapak kaki
- Demam
- Kelelahan
- Sakit kepala
- Tenggorokan sakit
- Pembengkakan kelenjar getah bening
3. Tahap Laten
Tahap laten adalah tahap di mana sifilis menjadi tidak aktif dan tidak menunjukkan gejala apapun. Tahap ini bisa berlangsung selama bertahun-tahun, dan dalam beberapa kasus, seumur hidup. Namun, bakteri tetap berada dalam tubuh dan masih dapat ditularkan kepada orang lain melalui hubungan seksual atau kontak langsung dengan luka terbuka yang disebabkan oleh sifilis.
4. Tahap Tersier
Sebagian kecil orang yang terinfeksi sifilis akan mengalami tahap tersier. Tahap ini dapat dimulai setelah bertahun-tahun atau bahkan puluhan tahun sejak terinfeksi. Pada tahap ini, sifilis dapat menyerang organ tubuh seperti jantung, otak, tulang, atau sistem saraf, dan dapat menyebabkan kerusakan serius pada organ-organ tersebut.

Sifilis juga dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius, termasuk kerusakan organ, kerusakan syaraf, dan bahkan kematian jika tidak diobati dengan tepat.
Klasifikasi Sifilis
Sifilis dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis berdasarkan waktu kemunculan gejala dan tingkat keparahan:
1. Sifilis Primer
Sifilis primer adalah tahap awal sifilis yang ditandai dengan munculnya ulkus sifilis primer. Ulkus ini biasanya tidak terasa sakit, dan ukurannya bervariasi dari kecil hingga besar. Jika tidak diobati, ulkus ini akan sembuh dengan sendirinya dalam beberapa minggu.
2. Sifilis Sekunder
Sifilis sekunder terjadi ketika infeksi sifilis menyebar ke seluruh tubuh dan menyebabkan gejala secara umum, seperti ruam kulit, demam, dan kelelahan. Gejala ini mungkin muncul beberapa minggu atau beberapa bulan setelah ulkus sifilis primer sembuh.
3. Sifilis Tersier
Sifilis tersier adalah tahap lanjutan sifilis yang dapat mengenai organ tubuh dan menyebabkan komplikasi yang serius. Pada tahap ini, sifilis dapat merusak organ seperti otak, jantung, pembuluh darah, tulang, atau mata.
4. Sifilis Laten
Sifilis laten adalah tahap di mana sifilis menjadi tidak aktif dan tidak menunjukkan gejala. Namun, bakteri Tetap berada dalam tubuh dan tetap dapat ditularkan kepada orang lain melalui kontak langsung dengan luka terbuka yang disebabkan oleh sifilis. Tahap laten dapat berlangsung selama bertahun-tahun atau seumur hidup.
Jenis-Jenis Sifilis
Ada beberapa jenis sifilis yang dapat terjadi, tergantung pada bagian tubuh yang terinfeksi dan tingkat keparahannya:
1. Sifilis Primer
Sifilis primer biasanya terjadi ketika bakteri Treponema pallidum memasuki tubuh melalui kontak langsung antara kulit dengan luka terbuka yang disebabkan oleh sifilis. Gejalanya biasanya muncul dalam waktu 3-4 minggu setelah terinfeksi, dan dapat berupa luka kecil yang tidak nyeri di tempat masuknya bakteri.
2. Sifilis Sekunder
Sifilis sekunder terjadi ketika infeksi sifilis menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Gejala sifilis sekunder dapat berupa ruam kulit, demam, kelelahan, sakit kepala, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Gejala ini mungkin muncul beberapa minggu atau beberapa bulan setelah ulkus sifilis primer sembuh.
3. Sifilis Tersier
Sifilis tersier adalah tahap lanjutan sifilis yang dapat merusak organ tubuh dan menyebabkan komplikasi yang serius. Pada tahap ini, sifilis dapat menyebabkan kerusakan pada organ seperti otak, jantung, sistem saraf, tulang, atau mata.
4. Sifilis Kambuh (Relaps)
Sifilis kambuh atau relaps adalah kondisi di mana infeksi sifilis yang sebelumnya telah sembuh kembali muncul. Kambuhnya sifilis biasanya terjadi pada tahap laten, yaitu fase di mana sifilis menjadi tidak aktif dan tidak menunjukkan gejala. Kambuhnya sifilis dapat terjadi dalam waktu beberapa tahun setelah infeksi pertama sembuh.
Cara Berkembang Biak Treponema Pallidum
Treponema pallidum, bakteri yang menyebabkan sifilis, berkembang biak melalui metode yang disebut transmisi seksual atau kontak langsung dengan luka terbuka. Berikut adalah cara-cara berkembang biaknya:
1. Transmisi Seksual
Salah satu cara utama berkembang biaknya bakteri Treponema pallidum adalah melalui transmisi seksual. Bakteri ini dapat ditularkan melalui hubungan seksual, baik itu melalui hubungan seksual vaginal, oral, atau anal. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu yang aktif secara seksual untuk menggunakan metode pengamanan seperti kondom untuk melindungi diri dari infeksi.
2. Kontak dengan Luka Terbuka
Bakteri Treponema pallidum juga dapat berkembang biak melalui kontak langsung dengan luka terbuka yang disebabkan oleh sifilis. Kontak dengan luka ini dapat terjadi melalui hubungan seksual atau melalui kontak langsung dengan luka terbuka pada tubuh yang terinfeksi.
Contoh Kasus Sifilis
Berikut adalah contoh kasus nyata tentang sifilis:
Seorang pria berusia 30 tahun, yang aktif secara seksual dengan beberapa pasangan, mengalami gejala seperti luka di penisnya. Awalnya, ia mengabaikan gejala tersebut dan berharap sembuh dengan sendirinya. Namun, luka tersebut tidak sembuh dan semakin memburuk seiring berjalannya waktu. Akhirnya, ia memutuskan untuk mencari bantuan medis.
Setelah diperiksa oleh dokter, ia didiagnosis menderita sifilis primer. Dokter memberikan penjelasan tentang sifilis dan memberikan pengobatan yang sesuai. Selain itu, dokter juga memberikan penjelasan tentang pentingnya melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin dan menggunakan metode pengamanan saat berhubungan seksual.
Pasca pengobatan yang tepat dan menjalani perawatan yang diberikan oleh dokter, luka sifilis pada pria tersebut semakin membaik dan akhirnya sembuh sepenuhnya. Namun, ia juga diberi tahu bahwa ia harus melakukan tes darah rutin untuk memastikan infeksi tidak kambuh.
Contoh kasus di atas merupakan satu dari banyak kasus sifilis yang ditemui oleh tenaga medis di seluruh dunia. Penting bagi setiap individu untuk waspada terhadap gejala sifilis dan mencari bantuan medis segera jika mengalami gejala yang mencurigakan.
Kesimpulan
Sifilis merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh infeksi bakteri Treponema pallidum. Penyakit ini dapat menginfeksi siapa saja melalui hubungan seksual atau kontak langsung dengan luka terbuka yang disebabkan oleh sifilis. Sifilis memiliki beberapa tahap perkembangan, mulai dari tahap primer hingga tahap tersier, yang mungkin tidak menimbulkan gejala pada awalnya. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin dan mencari bantuan medis segera jika mengalami gejala yang mencurigakan.
Sumber
https://www.pharmazeutische-zeitung.de/fileadmin/_processed_/1/2/csm_68979_0aadffa5d5.jpg
https://academiskil.com/wp-content/uploads/2023/04/buah-untuk-penderita-gagal-ginjal_136772dab.jpg
https://www.perumperindo.co.id/wp-content/uploads/2023/04/obyek-wisata-dieng-wonosobo-768×576.jpg
https://academiskil.com/wp-content/uploads/2023/02/bakteri-treponema-pallidum-menyebabkan-penyakit-kelamin-disebut_2c155adaa-300×200.jpg
