Apa Itu Bakteri Staphylococcus aureus?

Bakteri Staphylococcus aureus adalah salah satu jenis bakteri patogen yang dapat menyebabkan berbagai infeksi pada manusia. Bakteri ini memiliki bentuk seperti bola (kokus) yang tergabung dalam kelompok (staphylo) seperti berkelompok anggur. Staphylococcus aureus ditemukan pertama kali oleh seorang ilmuwan asal Skotlandia, Sir Alexander Ogston, pada tahun 1880.
Ciri-Ciri Morfologi Bakteri Staphylococcus aureus

Bakteri Staphylococcus aureus memiliki beberapa ciri-ciri morfologi yang dapat dikenali. Secara umum, bakteri ini memiliki ukuran yang relatif kecil dengan diameter sekitar 0,5-1,5 mikrometer. Bagian eksterior bakteri ini memiliki lapisan glikokaliks yang memberikan perlindungan terhadap lingkungan eksternal.
Bentuk tampilan Staphylococcus aureus adalah berupa kokus atau bundelan bola yang terikat dalam kelompok berbentuk seperti malam anggur. Selain itu, bakteri ini dapat membentuk urease, yaitu enzim yang dapat mengubah urea menjadi amonia dan CO2. Struktur ini merupakan alat pertahanan dari bakteri terhadap asam lambung saat berada di dalam tubuh hewan atau manusia.
Klasifikasi Bakteri Staphylococcus aureus

Berdasarkan klasifikasi taksonomi, Staphylococcus aureus termasuk dalam kingdom Bacteria, filum Firmicutes, kelas Bacilli, ordo Bacillales, famili Staphylococcaceae, genus Staphylococcus, dan spesies aureus. Nama spesies “aureus” merujuk pada kemampuan bakteri ini untuk menghasilkan pigmen berwarna kuning yang dapat terlihat bila tumbuh dalam media yang mengandung zat yang dapat menjadi sumber karbon atau nitrogen lebih.
Jenis-Jenis Bakteri Staphylococcus aureus

Terdapat beberapa jenis staphylococcus aureus yang memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda. Beberapa jenis yang umum ditemui antara lain:
- Staphylococcus aureus Methicillin-Resistant (MRSA)
- Staphylococcus aureus Methicillin-Susceptible (MSSA)
- Staphylococcus aureus Pusat Infeksi Darah (SAB)
- Staphylococcus aureus Resisten terhadap Vankomisin (VRSA)
MRSA adalah singkatan dari Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus. Bakteri ini menghasilkan enzim beta-laktamase yang dapat menghancurkan antibiotik golongan beta-laktam seperti penisilin dan sefalosporin. Akibatnya, MRSA menjadi sulit untuk diatasi dengan antibiotik yang biasa digunakan untuk mengobati infeksi bakteri.
Sebaliknya, MSSA adalah singkatan dari Methicillin-Susceptible Staphylococcus aureus. Jenis bakteri ini masih peka terhadap antibiotik golongan beta-laktam dan dapat diatasi dengan penggunaan antibiotik tersebut.
SAB adalah singkatan dari Staphylococcus aureus Bloodstream Infection. Jenis ini merupakan bakteri yang dapat menyebabkan infeksi pada darah dan seringkali berasal dari infeksi luka yang tidak terobati dengan baik.
VRSA adalah singkatan dari Vancomycin-Resistant Staphylococcus aureus. Bakteri ini tidak pevoresistenad terhadap antibiotik vankomisin, yang seringkali menjadi salah satu obat terakhir yang digunakan untuk mengatasi MRSA. Bakteri ini menjadi sulit untuk diberantas karena resistensinya terhadap antibiotik tersebut.
Cara Berkembang Biak Bakteri Staphylococcus aureus
Bakteri Staphylococcus aureus dapat berkembang biak melalui beberapa cara. Salah satu cara utama adalah dengan pembelahan biner, di mana satu sel bakteri membelah menjadi dua sel anak yang identik dengan sel induknya. Proses pembelahan ini terjadi secara cepat dan efisien, sehingga populasi bakteri dapat berkembang dengan sangat cepat dalam waktu yang relatif singkat.
Bakteri Staphylococcus aureus juga dapat berkembang biak melalui transduksi, transformasi, dan konjugasi. Transduksi adalah proses transfer materi genetik antar bakteri melalui virus pembawa (fag), sementara transformasi adalah proses penyerapan materi genetik yang terlarut dalam lingkungan oleh bakteri yang hidup. Konjugasi adalah proses transfer materi genetik antar bakteri melalui kontak langsung melalui struktur khusus yang disebut pilus.
Contoh Infeksi Staphylococcus aureus
Bakteri Staphylococcus aureus dapat menyebabkan berbagai jenis infeksi pada manusia. Beberapa contoh infeksi yang disebabkan oleh Staphylococcus aureus antara lain:
- Infeksi Kulit dan Jaringan Lunak
- Infeksi Saluran Pernapasan
- Infeksi Sistem Saraf Pusat
- Infeksi Saluran Kemih
Bakteri Staphylococcus aureus dapat menyebabkan infeksi pada kulit dan jaringan lunak di sekitarnya. Infeksi ini dapat berupa bisul, nanah, selulitis, dan abses. Gejalanya meliputi kemerahan, bengkak, nyeri, dan bisa disertai demam jika infeksinya sudah menyebar ke dalam tubuh.
Bakteri ini juga dapat menyebabkan infeksi pada saluran pernapasan, seperti radang paru-paru (pneumonia) dan sinusitis. Gejalanya meliputi batuk, demam, sesak napas, dan nyeri pada dada atau hidung.
Sekitar 2% dari kasus infeksi Staphylococcus aureus dapat menyebar ke sistem saraf pusat dan menyebabkan meningitis atau abses otak. Gejalanya meliputi sakit kepala parah, kejang, kesulitan berkoordinasi, dan penurunan kesadaran.
Bakteri ini juga bisa menyebabkan infeksi saluran kemih seperti infeksi kandung kemih dan saluran kemih atas (pielonefritis). Gejala yang sering muncul meliputi nyeri saat buang air kecil, sering buang air kecil, demam, dan nyeri pinggang.
Kesimpulan
Bakteri Staphylococcus aureus adalah bakteri patogen yang dapat menyebabkan berbagai infeksi pada manusia. Bakteri ini memiliki ciri-ciri morfologi berupa kokus berkelompok dalam bentuk anggur. Staphylococcus aureus dapat menghasilkan pigmen kuning yang memberikan warna karakteristik pada koloninya. Ada beberapa jenis Staphylococcus aureus, termasuk MRSA, MSSA, SAB, dan VRSA. Bakteri ini dapat berkembang biak melalui pembelahan biner, transduksi, transformasi, dan konjugasi. Infeksi Staphylococcus aureus dapat terjadi di berbagai bagian tubuh, termasuk kulit, saluran pernapasan, sistem saraf pusat, dan saluran kemih.
