Asi Yang Sudah Dihangatkan Boleh Masuk Kulkas Lagi

Apakah Anda perlu menghangatkan ASI sebelum memberikannya kepada bayi Anda? Pertanyaan ini sering kali muncul bagi para ibu yang menyusui. Beberapa mengatakan bahwa menghangatkan ASI dapat meningkatkan nutrisi dan kualitas ASI, sementara yang lain berpendapat bahwa ASI yang sudah dihangatkan tetap bisa diberikan kepada bayi tanpa masalah. Mari kita simak informasi berikut untuk mengetahui lebih lanjut tentang apakah perlu menghangatkan ASI atau tidak.

Asi yang dihangatkan tahan berapa jam

Jawabannya adalah tergantung pada kondisi dan cara penyimpanan ASI. Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), ASI yang telah dihangatkan dan dikeluarkan dari pembungkusnya masih aman untuk dikonsumsi oleh bayi jika disimpan di suhu ruangan (sekitar 25°C) selama 4 jam. Namun, jika ASI tersebut disimpan dalam suhu ruangan yang lebih tinggi, misalnya di kamar yang terlalu panas, maka ASI hanya tahan selama 2 jam saja.

Penting untuk dicatat bahwa ASI harus diberikan kepada bayi dalam waktu 4 jam setelah dihangatkan tersebut, dan jika tidak habis, sisa ASI tersebut harus dibuang. Ketika ASI dihangatkan, bakteri yang mungkin ada dalam ASI juga ikut berkembang biak. Oleh karena itu, ASI yang telah dihangatkan tidak boleh disimpan kembali ke dalam kulkas atau dipanaskan kembali.

Bagaimana jika Anda ingin menyimpan ASI yang telah dihangatkan namun tidak akan segera digunakan? Menurut AAP, jika Anda ingin menyimpan ASI selama lebih dari 4 jam setelah dihangatkan, sebaiknya ASI tersebut disimpan di dalam kulkas pada suhu sekitar 4°C. ASI yang disimpan di dalam kulkas akan tetap aman untuk dikonsumsi oleh bayi selama 24 jam.

Anda juga dapat menggunakan teknik penghangatkan ASI yang disebut “panas-dingin-panas” jika Anda ingin menyimpan ASI dalam waktu yang lebih lama. Teknik ini melibatkan memanaskan ASI untuk kemudian dicampur dengan ASI segar yang belum dihangatkan sebelum kemudian disimpan di dalam kulkas. Dengan cara ini, ASI dapat tahan selama 24 jam di dalam kulkas.

ASI yang Sudah Dihangatkan Boleh Masuk Kulkas Lagi?

Mungkin Anda pernah mengalami situasi di mana Anda telah menghangatkan ASI tetapi bayi Anda tidak menghabiskannya. Jika Anda ingin menyimpan ASI yang telah dihangatkan namun tidak akan segera digunakan, Apa yang sebaiknya Anda lakukan?

Menurut para ahli, ASI yang telah dihangatkan dan tidak dikonsumsi oleh bayi dapat disimpan kembali di dalam kulkas selama 24 jam. Meskipun begitu, penting untuk diingat bahwa makanan yang sudah Dihangatkan hanya boleh disimpan dalam kulkas sekali. Artinya, jika Anda menghangatkan ASI beberapa kali dan tertinggal sedikit setiap kali, Anda tidak boleh menyimpannya dalam kulkas.

ASI yang telah dihangatkan juga tidak boleh dipanaskan kembali, karena bakteri yang mungkin ada dalam ASI akan ikut berkembang biak saat dipanaskan. Jadi, jika ASI telah dihangatkan tetapi tidak dikonsumsi oleh bayi, lebih baik membuangnya daripada memanaskannya kembali.

Anda juga harus memerhatikan kondisi ASI yang telah dihangatkan sebelum menyimpannya kembali di dalam kulkas. Jika ASI terlihat atau berbau aneh, jangan menyimpannya dan sebaiknya buang saja. Hal yang sama berlaku jika ASI telah berada di dalam suhu ruangan selama lebih dari 2 jam setelah dihangatkan, sebaiknya jangan dikonsumsi oleh bayi.

Keuntungan Menghangatkan ASI Sebelum Memberikan kepada Bayi

Menghangatkan ASI sebelum memberikannya kepada bayi memiliki beberapa keuntungan. Berikut adalah beberapa alasan mengapa Anda mungkin memilih untuk menghangatkan ASI:

  1. Memberikan Kenyamanan: Hangatnya ASI dapat memberikan kenyamanan dan kesenangan bagi bayi Anda. ASI hangat akan memberikan rasa yang lebih nyaman dan mirip dengan ASI yang dikonsumsi langsung dari payudara.
  2. Meningkatkan Nutrisi: Menurut beberapa studi, menghangatkan ASI dapat membantu mempertahankan nutrisi dan kualitasnya. Penelitian menunjukkan bahwa hangatnya ASI dapat memperbaiki dan mempertahankan beberapa komponen penting, termasuk enzim dan sel imun yang terkandung di dalam ASI.
  3. Menghilangkan Dingin: ASI yang dihangatkan dapat membantu bayi menghindari ketidaknyamanan karena dingin. Seringkali, bayi akan menolak makan ASI yang terlalu dingin atau dingin secara tiba-tiba.
  4. Memudahkan Penggunaan Botol: Menghangatkan ASI sebelum memberikannya kepada bayi juga dapat memudahkan penggunaan botol. Banyak bayi lebih suka mengkonsumsi ASI yang hangat daripada yang dingin.

Meskipun ada beberapa keuntungan yang terkait dengan menghangatkan ASI, penting untuk diingat bahwa beberapa bayi juga bisa mengonsumsi ASI yang belum dihangatkan tanpa masalah. Setiap bayi berbeda, dan ada beberapa yang tidak terlalu mempermasalahkan suhu ASI.

JIka bayi Anda terbiasa dengan ASI yang belum dihangatkan dan tidak mengalami masalah, Anda tidak perlu terlalu khawatir tentang hal ini. Namun, jika bayi Anda lebih memilih ASI yang dihangatkan atau mengalami kesulitan saat menerima ASI yang dingin, Anda dapat memilih untuk menghangatkan ASI sebelum memberikannya kepada bayi.

Apa yang Perlu Diperhatikan Saat Menghangatkan ASI?

Saat menghangatkan ASI untuk bayi Anda, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar ASI tetap aman dan berkualitas. Berikut adalah beberapa tips penting yang perlu Anda ikuti:

  1. Jangan Menggunakan Microwave: Jangan pernah menghangatkan ASI di dalam microwave. Suhu yang tidak merata di dalam microwave dapat membuat beberapa bagian ASI terlalu panas, sementara bagian lainnya masih dingin. Hal ini dapat menyebabkan luka bakar pada bayi. Sebaiknya, gunakan teknik penghangatkan air hangat atau alat penghangat ASI khusus.
  2. Panaskan Dengan Air Hangat: Cara yang paling aman dan efektif adalah dengan menggunakan air hangat. Anda dapat menyejajarkan botol ASI di dalam mangkuk berisi air hangat selama beberapa menit. Pastikan suhu air tidak terlalu panas agar tidak merusak kualitas ASI.
  3. Periksa Suhu ASI: Sebelum memberikan ASI yang telah dihangatkan kepada bayi, selalu periksa suhunya terlebih dahulu. Jangan pernah memberikan ASI yang terlalu panas kepada bayi, karena dapat menyebabkan luka bakar pada mulut dan tenggorokan bayi. Anda dapat mencoba meneteskan sedikit ASI ke dalam pergelangan tangan Anda untuk memastikan suhu ASI sudah nyaman dan tidak terlalu panas.
  4. Gunakan Dalam Waktu 4 Jam: Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, ASI yang telah dihangatkan hanya tahan selama 4 jam di suhu ruangan. Jadi, pastikan Anda memberikannya kepada bayi dalam waktu tersebut. Jika tidak habis, lebih baik membuang sisa ASI yang telah dihangatkan daripada menyimpannya kembali di dalam kulkas.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat memastikan bahwa ASi yang dihangatkan tetap aman dan berkualitas sebelum diberikan kepada bayi Anda.

Kesimpulan

Setelah meninjau berbagai informasi mengenai apakah perlu menghangatkan ASI atau tidak, dapat disimpulkan bahwa tidak ada aturan yang baku mengenai hal ini. Beberapa bayi mungkin lebih suka ASI yang dihangatkan, sementara yang lain tidak mempermasalahkan suhu ASI. Jika bayi Anda tidak mengalami masalah saat menerima ASI yang tidak dihangatkan, tidak perlu terlalu khawatir dan memaksa menghangatkan ASI. Namun, jika bayi Anda terlihat lebih nyaman dengan ASI yang dihangatkan, Anda dapat memilih untuk menghangatkan ASI sebelum memberikannya.

Bagi para ibu yang memilih untuk menghangatkan ASI, selalu perhatikan suhu ASI dan pastikan untuk tidak memanaskannya kembali. Mengikuti panduan penyimpanan dan penghangatan ASI yang telah disebutkan juga penting untuk menjaga kualitas dan keamanan ASI. Selalu periksa kondisi ASI sebelum memberikannya kepada bayi dan jangan ragu untuk membuang ASI yang tidak aman atau sudah melewati batas waktu penyimpanan.