Apakah Peralatan Termasuk Aset Lancar

Aset Lancar – Pengertian, Jenis, & Perbedaan Aset Tidak Lancar

Aset Lancar

Aset merupakan sesuatu yang memiliki nilai ekonomi dan dimiliki oleh individu, perusahaan, atau entitas lainnya. Dalam dunia keuangan, aset dibedakan menjadi dua jenis, yaitu aset lancar dan aset tidak lancar. Dalam artikel ini, kita akan fokus membahas mengenai aset lancar.

Apa itu Aset Lancar?

Aset lancar, seperti namanya, adalah aset yang memiliki tingkat likuiditas tinggi. Ini berarti aset ini dapat dengan mudah diubah menjadi uang tunai dalam waktu yang relatif singkat. Aset lancar cenderung memiliki umur pendek dan dapat dengan cepat dijual atau dikonversi menjadi uang tunai tanpa menimbulkan kerugian signifikan.

Contoh Aset Lancar

Terdapat berbagai jenis aset lancar yang sering ditemui baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam dunia bisnis. Berikut ini adalah beberapa contoh aset lancar:

1. Kas dan Setara Kas

Kas dan Setara Kas

Kas dan setara kas adalah contoh aset lancar yang paling sederhana. Aset ini meliputi uang tunai yang dimiliki oleh individu atau perusahaan secara langsung serta aset yang sangat likuid yang dapat dengan cepat diubah menjadi uang tunai. Contoh setara kas meliputi deposito berjangka, surat berharga pasar uang, dan saldo rekening bank.

2. Piutang Usaha

Piutang usaha adalah aset yang timbul dari penjualan barang atau jasa dengan kondisi pembayaran dilakukan secara kredit. Dalam hal ini, perusahaan memberikan barang atau jasa terlebih dahulu kepada pelanggan dan akan menerima pembayaran di masa mendatang. Piutang usaha dapat dianggap sebagai aset lancar karena dapat diubah menjadi uang tunai melalui proses penagihan kepada pelanggan.

3. Persediaan Barang

Persediaan barang adalah aset lancar yang meliputi barang-barang yang dimiliki oleh perusahaan untuk dijual kepada pelanggan. Contoh persediaan barang meliputi bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi. Persediaan barang dapat dijual demi mendapatkan penerimaan tunai.

4. Investasi Jangka Pendek

Investasi jangka pendek adalah aset lancar yang merupakan investasi dalam instrumen keuangan dengan jangka waktu yang pendek, biasanya kurang dari satu tahun. Contoh investasi jangka pendek meliputi deposito berjangka, surat berharga pasar uang, dan reksa dana pasar uang. Investasi jangka pendek dapat dengan cepat diuangkan ketika melakukan penarikan atau penjualan.

5. Piutang Lain-Lain

Piutang lain-lain adalah aset lancar yang berasal dari transaksi-transaksi bisnis selain penjualan barang atau jasa. Contoh piutang lain-lain meliputi pinjaman kepada pihak ketiga, pajak yang sudah dibayarkan di muka, dan piutang kepada karyawan.

6. Uang Muka

Uang muka adalah contoh aset lancar yang mewakili pembayaran yang dilakukan oleh pelanggan sebelum mendapatkan barang atau jasa yang dipesan. Uang muka ini nantinya akan dikurangi dari tagihan pelanggan saat pembayaran penuh dilakukan.

7. Biaya Dibayar Di Muka

Biaya dibayar di muka adalah contoh aset lancar yang meliputi pembayaran atas layanan atau produk yang akan diterima di masa mendatang. Contoh biaya dibayar di muka meliputi pembayaran asuransi dan sewa.

Perbedaan Aset Lancar dan Aset Tidak Lancar

Aset lancar memiliki beberapa perbedaan dengan aset tidak lancar. Berikut ini adalah perbedaan utama antara keduanya:

1. Likuiditas

Aset lancar memiliki tingkat likuiditas yang lebih tinggi dibandingkan dengan aset tidak lancar. Aset lancar dapat dengan mudah diubah menjadi uang tunai, sedangkan aset tidak lancar tidak dapat diubah menjadi uang tunai dengan mudah.

2. Umur

Aset lancar umumnya memiliki umur yang lebih pendek daripada aset tidak lancar. Aset lancar biasanya memiliki siklus operasional yang singkat dan dapat dengan cepat dijual atau dikonversi menjadi uang tunai. Sedangkan aset tidak lancar memiliki umur lebih panjang.

3. Risiko

Aset lancar memiliki risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan aset tidak lancar. Ini karena aset lancar memiliki tingkat likuiditas tinggi sehingga dapat dengan mudah dijual atau dikonversi menjadi uang tunai. Aset tidak lancar, di sisi lain, memiliki risiko yang lebih tinggi karena lebih sulit untuk diubah menjadi uang tunai.

4. Pengaruh Terhadap Laba Rugi

Aset lancar memiliki pengaruh yang lebih langsung terhadap laba rugi perusahaan dibandingkan dengan aset tidak lancar. Aset lancar seperti piutang usaha dapat mempengaruhi arus kas perusahaan dalam waktu yang relatif singkat. Aset tidak lancar, seperti tanah dan bangunan, memiliki pengaruh yang lebih jangka panjang terhadap laba rugi perusahaan.

5. Pengakuan Akuntansi

Pengakuan akuntansi aset lancar dan aset tidak lancar juga memiliki perbedaan. Aset lancar umumnya diakui dalam laporan keuangan tahunan, sedangkan aset tidak lancar dapat diakui dalam laporan keuangan jangka panjang.

Kesimpulan

Aset lancar merupakan aset yang memiliki tingkat likuiditas tinggi dan dapat dengan mudah diubah menjadi uang tunai. Contoh aset lancar meliputi kas dan setara kas, piutang usaha, persediaan barang, dan investasi jangka pendek. Aset lancar memiliki perbedaan dengan aset tidak lancar dalam hal likuiditas, umur, risiko, pengaruh terhadap laba rugi, dan pengakuan akuntansi. Memahami aset lancar penting bagi individu dan perusahaan dalam melakukan pengelolaan keuangan yang baik.