Apa Itu Internet Of Things

Apa sih Internet of Things? Kalau diterjemahin itu artinya “Internet dari Segala Benda”. Gile loh, segala benda aja bisa terkoneksi ke internet! Ini kayak adek-adek kita yang kecanduan main HP, tapi bedanya IoT punya fungsi yang lebih berguna (atau lebih nggak berguna, depending on how you look at it).

Internet of Things: The Good, The Bad, and The Ugly

Tapi sebelum kita membahas lebih jauh, kita harus tahu dulu kelebihan dan kekurangan dari teknologi yang satu ini.

Kelebihan

Banyak banget kelebihan dari Internet of Things ini, diantaranya:

1. Kemudahan dalam menghubungkan benda-benda

Dengan IoT, segala benda bisa terkoneksi ke internet. Kayak kulkas lo bisa dipasangin sensor buat nyimpen daftar belanjaan, atau lampu di kamar bisa disetel otomatis dari smartphone lo. Jadi nggak perlu lagi repot-repot ngatur semuanya secara manual.

2. Efektifitas dan efisiensi

Dengan IoT, ada banyak aspek yang bisa ditingkatin efisiensinya, kayak:

  • Manajemen energi: Lampu dan AC bisa disetel otomatis, jadi nggak usah khawatir lupa matiin.
  • Manajemen penggunaan air: Ada sensor buat ngatur air di kamar mandi, jadi kita bisa hemat air tanpa harus repot-repot nyari tombol pengaturan air.
  • Manajemen waktu: Peralatan rumah tangga bisa otomatis dijadwalkan kapan waktu penggunaannya.

3. Kemudahan dalam mengambil data

Dengan IoT, kita bisa mengambil data secara real-time dari semua benda yang terkoneksi ke internet. Misalnya sensor suhu buat dapur bisa ngasih tau kapan suhu di dapur udah terlalu panas, atau sensor pencuri buat ngasih tau kapan rumah kita kena maling. Dengan data yang didapat, kita bisa lebih responsif dan preventif dalam mengambil tindakan.

4. Manfaat bagi kesehatan dan keamanan

Dengan Internet of Things, kita bisa nge-track kesehatan dan keamanan kita lebih mudah. Misalnya kita bisa pasang sensor detak jantung buat ngecek kondisi fisik kita, atau bisa pasang kamera CCTV buat ngawasin rumah kita baik dari dalam maupun luar.

Kekurangan

Namun, seperti teknologi lain, IoT juga punya kekurangan-kekurangan. Di antaranya:

1. Masalah Keamanan

Bayangkan, semua benda (yang terhubung ke internet) di rumah bisa di-hack sama orang yang nggak bertanggung jawab. Ngeri kan? Kita harus mengakui, sistem keamanan dari IoT belum sepenuhnya teruji dan belum sepenuhnya aman.

2. Ketergantungan pada teknologi

Saat kita sudah terlalu terbiasa dengan koneksi internet, kita jadi nggak bisa hidup tanpa internet. Begitu juga dengan IoT. Kalau kita terlalu tergantung sama IoT dan tiba-tiba sistemnya down, kita bakal kesusahan banget. #SadLife

3. Biaya

Pasang sensor ini, pasang kamera itu, pakai sistem otomatis di sana-sini, pasti nggak murah. Harga dari teknologi IoT masih mahal, jadi mungkin belum untuk kalangan yang berbudget minim.

4. Belum seluruh perangkat terhubung ke internet

Walau teknologinya sudah berkembang cukup pesat, masih ada beberapa barang yang belum terkoneksi ke internet. Tinggal tunggu waktu aja sih, pasti nanti semua benda bakal terkoneksi. (kecuali yang nggak boleh seperti toilet umum ya)

Cara Kerja Internet of Things

Ok, kita udah tahu kelebihan dan kekurangannya, sekarang mari kita bahas cara kerja dari Internet of Things. IoT terhubung melalui jaringan internet dan komunikasi nirkabel. Ada banyak teknologi nirkabel yang bisa dipakai, kayak bluetooth, Wi-Fi, RFID, dan lainnya yang pastinya lebih high-tech karena aku nggak paham. (Sorry yaa)

Setiap perangkat yang terkoneksi ke IoT biasanya punya sensor yang bisa mengirimkan informasi ke server yang terhubung ke internet. Setelah itu, informasi itu bisa diakses dan dikontrol lewat smartphone, tablet, atau komputer.

Spesifikasi Internet of Things

Nggak ada spesifikasi spesifik untuk teknologi IoT karena benda-benda yang terkoneksi ke internet bisa sangat beragam dan memiliki fungsi yang berbeda-beda. Tapi, ada beberapa hal yang harus dipenuhi oleh benda yang ingin terkoneksi ke IoT, diantaranya:

  • Sistem penguat daya untuk mengirim dan menerima sinyal.
  • Sensor yang bisa membaca informasi dari benda.
  • Protokol komunikasi untuk mengirimkan informasi dari benda ke server dan sebaliknya.
  • Server yang terkoneksi dengan internet.
  • Perangkat yang bisa diakses (smartphone, tablet, atau komputer).

Merk Internet of Things

Saat ini, ada banyak merk yang fokus pada teknologi IoT, diantaranya:

  • Google Nest
  • Amazon Echo
  • Philips Hue
  • Alexa
  • Arlo
  • Wyze

Masing-masing merk punya keunggulan dan kelemahan tersendiri, jadi tergantung dari preferensi lo ya.

Harga Internet of Things

Untuk harga, tergantung dari benda yang ingin di-connected ke IoT. Ada beberapa barang yang harganya murah, kayak smart plug atau smart switch, ada juga yang mahal, kayak Smart TV. Harga dari benda terkoneksi IoT bisa bervariasi dari puluhan ribu rupiah sampai jutaan rupiah. Tapi kalau lo mau koneksi IoT yang terintegrasi untuk seluruh rumah, bakal lumayan mahal sih. Siapkan dompet kamu!

Nah, itu dia penjelasan mengenai Internet of Things. Ada yang tertarik buat mencoba? Atau malah nggak tertarik sama sekali? Comment dibawah yaa!