Setiap guru pasti ingin meningkatkan karirnya dan mendapatkan kenaikan pangkat. Salah satu hal yang harus diperhatikan adalah angka kredit. Apa itu angka kredit guru? Mengapa angka kredit penting bagi guru? Di mana bisa melihat angka kredit? Ada kelebihan dan kekurangan apa saja seputar angka kredit? Bagaimana cara menghitung dan meningkatkan angka kredit? Berikut ulasan lengkapnya.
Apa Itu Angka Kredit Guru?
Angka kredit guru adalah satuan penilaian kinerja guru dalam melaksanakan tugasnya. Angka kredit mengacu pada PAK (Pengembangan Profesi Kependidikan) yang meliputi kegiatan profesi, pencapaian kompetensi, dan pengalaman kerja. Setiap kegiatan memiliki poin angka kredit tertentu.
Mengapa Angka Kredit Penting bagi Guru?
Angka kredit penting bagi guru sebagai pertimbangan dalam kenaikan pangkat dan penghasilan. Semakin tinggi angka kredit, semakin besar peluang untuk naik pangkat dan menghasilkan lebih banyak uang. Selain itu, dengan mencapai angka kredit yang tinggi, guru juga dianggap lebih berkompeten dan profesional dalam melaksanakan tugasnya.
Di Mana Bisa Melihat Angka Kredit?
Guru bisa melihat angka kreditnya di dapodik (Data Pokok Pendidikan), yaitu sistem informasi pendataan pendidik dan tenaga kependidikan. Dapodik berisi data lengkap dari mulai profil, riwayat pendidikan, hingga pengalaman kerja dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan guru. Setiap kegiatan akan tercatat di sana dengan nilai angka kredit tertentu.
Kelebihan dan Kekurangan Seputar Angka Kredit
Sebagai satuan penilaian kinerja, angka kredit tentu memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut adalah beberapa di antaranya.
Kelebihan
- Mendorong guru untuk mengembangkan diri dan meningkatkan kompetensi
- Memberikan kesempatan bagi guru untuk naik pangkat dan penghasilan lebih besar
- Merupakan parameter kinerja dan ruang penguatan bagi seorang guru
Kekurangan
- Tidak semua kegiatan yang dilakukan guru diliputi angka kredit
- Tidak ada satu patokan nasional yang dapat dipakai sebagai acuan standar angka kredit
- Kurangnya pemahaman dan informasi yang benar tentang sistem angka kredit dari sebagian besar guru
Cara Menghitung Angka Kredit Guru
Untuk menghitung angka kredit guru, ada beberapa faktor yang harus diperhatikan, seperti:
1. Kegiatan Profesi
Kegiatan profesi meliputi seluruh aktivitas guru yang berhubungan dengan proses belajar mengajar. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan seorang guru untuk meningkatkan angka kredit adalah:
- Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
- Melakukan refleksi dan penilaian hasil belajar
- Menyiapkan bahan ajar yang berkualitas
- Berpartisipasi dalam kegiatan peningkatan mutu pendidikan, seperti pelatihan dan bimtek
- Menulis artikel atau buku ilmiah
2. Pencapaian Kompetensi
Pencapaian kompetensi meliputi usaha guru untuk mengasah kemampuan dan pengetahuannya dalam bidang keahlian masing-masing. Beberapa cara untuk mencapai kompetensi adalah:
- Mendapatkan sertifikasi pendidik
- Meningkatkan kualifikasi dengan melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi
- Mendapatkan pelatihan dan sertifikasi di bidang tertentu, seperti sertifikasi guru teknologi dan informasi
3. Pengalaman Kerja
Pengalaman kerja juga mempengaruhi angka kredit guru. Semakin lama dan beragam pengalaman yang dimiliki, semakin besar peluang untuk mendapatkan angka kredit yang tinggi. Beberapa hal yang bisa dilakukan guru untuk meningkatkan pengalaman kerja adalah:
- Menjadi pembimbing atau tutor
- Menjadi anggota tim penyusun kurikulum
- Bekerja sama dengan lembaga atau organisasi lain di bidang pendidikan
Contoh Penghitungan Angka Kredit Guru
Berikut adalah contoh penghitungan angka kredit guru:
- Membuat RPP (2 poin)
- Melaksanakan tugas tambahan sebagai wali kelas (2 poin)
- Berpartisipasi dalam kegiatan pelatihan guru (2 poin)
- Menerbitkan artikel ilmiah di jurnal pendidikan (4 poin)
- Menjadi pengembang kurikulum di sekolah (6 poin)
- Mendapatkan sertifikasi pendidik (12 poin)
- Menyusun kurikulum di sekolah (8 poin)
- Menjadi ketua panitia penyelenggara acara seminar (4 poin)
- Melakukan refleksi dan penilaian hasil belajar secara berkala (2 poin)
- Total angka kredit: 42 poin
Cara Meningkatkan Angka Kredit Guru
Untuk meningkatkan angka kredit guru, ada beberapa strategi yang dapat dilakukan, antara lain:
1. Mengidentifikasi Kegiatan yang Dilakukan
Guru harus melakukan inventarisasi kegiatan yang telah dilakukan dan dihitung angka kreditnya. Dari situ, guru dapat mengetahui kelemahan dan kelebihan dalam mengumpulkan angka kredit dan meningkatkan nilai angka kredit pada aktivitas-aktivitas yang kurang memberikan angka kredit.
2. Melakukan Pelatihan dan Sertifikasi
Seringkali sertifikat pendidik menjadi syarat umum untuk melamar di beberapa sekolah dan tentunya juga menjadi nilai tambah dalam pengajuan tunjangan profesi per tahun. Selain sertifikasi, mengikuti pelatihan dapat membantu meningkatkan kompetensi dan membuka peluang untuk mendapatkan angka kredit yang lebih tinggi.
3. Menjalin Hubungan dengan Kelompok Kerja Guru
Kelompok kerja guru memiliki potensi untuk memberikan ide baru dalam menyelesaikan tugas, saling berbagi dan bertukar pengalaman, hingga saling memberi saran bagaimana mengumpulkan nilai angka kredit guru. Melalui kelompok kerja guru, guru juga dapat menentukan prioritas kegiatan yang akan dilakukan yang memiliki nilai tambah di dalam peningkatan angka kredit.
4. Menyiapkan Dokumen Penting Secara Tepat
Sistem yang muncul memberikan kemudahan kepada guru untuk mengumpulkan dokumen yang relevan dengan peningkatan angka kredit. Dalam mengisi dokumen penting, pembuatan RPP, jurnal, hingga pengalaman kerja yang diajak menjadi administrator semakin diperluas, akan memberikan nilai tambah dan angka kredit yang lebih tinggi.
Kesimpulan
Angka kredit guru merupakan satuan penilaian kinerja guru dalam melaksanakan tugasnya. Angka kredit penting bagi guru sebagai pertimbangan dalam kenaikan pangkat dan penghasilan. Guru bisa melihat angka kreditnya di dapodik (Data Pokok Pendidikan). Setiap kegiatan yang dilakukan guru memiliki poin angka kredit tertentu. Ada kelebihan dan kekurangan seputar angka kredit. Untuk meningkatkan angka kredit guru, ada beberapa strategi yang dapat dilakukan, antara lain mengidentifikasi kegiatan yang dilakukan, melakukan pelatihan dan sertifikasi, menjalin hubungan dengan kelompok kerja guru, dan menyiapkan dokumen penting secara tepat.


