Apa Yang Dimaksud Dengan Topologi Jaringan Star

TOPOLOGI STAR : Pengertian, Kelebihan & Kekurangannya (Lengkap)

Pengertian Topologi Star

Topologi Star adalah salah satu jenis topologi jaringan komputer yang memiliki struktur yang mirip dengan sebuah bintang. Dalam topologi ini, setiap komputer atau perangkat dalam jaringan terhubung langsung ke satu perangkat pusat yang biasa disebut dengan switch atau hub. Jadi, semua perangkat dalam jaringan terhubung secara langsung ke pusatnya, bukan saling terhubung satu sama lain.

Topologi Star

Topologi Star umumnya digunakan dalam jaringan yang memiliki banyak komputer atau perangkat. Dalam topologi ini, setiap komputer atau perangkat dapat mengirimkan data melalui switch atau hub yang terhubung ke perangkat pusat tersebut. Hal ini memudahkan pengaturan dan pemeliharaan jaringan karena setiap komputer atau perangkat dapat diatur secara individual di pusat jaringan.

Kelebihan Topologi Star

Kelebihan Topologi Star

Topologi Star memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan jenis topologi lainnya, antara lain:

Mudah dalam pengaturan dan pemeliharaan
Dalam topologi Star, pengaturan dan pemeliharaan jaringan menjadi lebih mudah karena setiap komputer atau perangkat terhubung langsung ke perangkat pusat. Jika ada perubahan atau gangguan pada salah satu komputer atau perangkat, hanya perlu fokus pada perangkat yang terkena masalah tanpa mengganggu komputer atau perangkat lainnya.

Toleransi terhadap kerusakan
Salah satu kelebihan topologi Star adalah toleransi terhadap kerusakan. Jika satu komputer atau perangkat mengalami masalah atau rusak, komputer atau perangkat lainnya masih dapat berfungsi dengan normal karena setiap komputer atau perangkat terhubung secara langsung ke pusat jaringan.

Skalabilitas yang tinggi
Topologi Star memiliki skalabilitas yang tinggi, artinya jaringan dapat dengan mudah diperluas dengan menambahkan komputer atau perangkat baru. Hanya perlu menghubungkan komputer atau perangkat baru ke switch atau hub pusat, tanpa perlu mengubah pengaturan atau konfigurasi yang ada.

Kekurangan Topologi Star

Kekurangan Topologi Star

Meskipun memiliki banyak kelebihan, topologi Star juga memiliki beberapa kekurangan, antara lain:

Single point of failure
Topologi Star memiliki titik pusat yaitu switch atau hub pusat. Jika switch atau hub pusat mengalami masalah atau rusak, maka seluruh jaringan akan terputus. Ini dapat menyebabkan gangguan pada semua komputer atau perangkat yang terhubung ke jaringan tersebut.

Ketergantungan pada kabel pusat
Setiap komputer atau perangkat dalam topologi Star terhubung langsung ke switch atau hub tertentu melalui kabel. Hal ini membuat jaringan menjadi sangat tergantung pada keberadaan dan kualitas kabel pusat. Jika kabel pusat mengalami kerusakan, maka seluruh jaringan akan terganggu atau mati.

Dibutuhkan lebih banyak kabel
Topologi Star membutuhkan lebih banyak kabel daripada topologi jaringan lainnya. Setiap komputer atau perangkat dalam jaringan harus terhubung langsung ke switch atau hub pusat menggunakan kabel. Hal ini dapat mengakibatkan biaya tambahan untuk pembelian dan pemasangan kabel.

Cara Mengatur Topologi Star

Untuk mengatur topologi Star, berikut adalah langkah-langkah yang dapat Anda ikuti:

1. Tentukan jumlah komputer atau perangkat yang akan terhubung dalam jaringan.

Sebelum mengatur topologi Star, cari tahu terlebih dahulu berapa jumlah komputer atau perangkat yang akan terhubung dalam jaringan. Hal ini akan mempengaruhi ukuran switch atau hub pusat yang dibutuhkan.

2. Pilih switch atau hub pusat yang sesuai.

Setelah mengetahui jumlah komputer atau perangkat, pilih switch atau hub pusat yang sesuai. Pastikan switch atau hub memiliki jumlah port yang cukup untuk menghubungkan semua komputer atau perangkat dalam jaringan.

3. Hubungkan setiap komputer atau perangkat ke switch atau hub pusat menggunakan kabel.

Selanjutnya, hubungkan setiap komputer atau perangkat ke switch atau hub pusat menggunakan kabel. Pastikan koneksi kabel tepat dan aman agar tidak terjadi gangguan atau putusnya sinyal.

4. Konfigurasikan setiap komputer atau perangkat dalam jaringan.

Setelah semua komputer atau perangkat terhubung ke switch atau hub pusat, konfigurasikan setiap komputer atau perangkat dalam jaringan. Atur IP address, subnet mask, dan gateway yang sesuai agar komputer atau perangkat dapat saling berkomunikasi.

5. Uji koneksi jaringan.

Setelah mengatur topologi Star, uji koneksi jaringan untuk memastikan semua komputer atau perangkat dapat saling terhubung dan berkomunikasi dengan baik. Tes transfer data dan kecepatan koneksi untuk memastikan jaringan berfungsi dengan optimal.

Spesifikasi Topologi Star

Berikut adalah beberapa spesifikasi topologi Star:

1. Switch atau Hub Pusat

– Jumlah port: tergantung pada jumlah komputer atau perangkat yang akan terhubung dalam jaringan.
– Kecepatan transfer data: biasanya dalam satuan Gigabit per detik (Gbps).
– Jenis koneksi: Ethernet, biasanya menggunakan kabel UTP (Unshielded Twisted Pair).
– Merek: dapat disesuaikan dengan preferensi atau kebutuhan pengguna.

2. Kabel

– Jenis kabel: UTP (Unshielded Twisted Pair) atau STP (Shielded Twisted Pair).
– Panjang kabel: disesuaikan dengan kebutuhan jarak antara komputer atau perangkat dengan switch atau hub pusat.
– Konektor: RJ-45.

Merk dan Harga Topologi Star

Berikut adalah beberapa merk dan perkiraan harga switch atau hub pusat yang dapat digunakan untuk topologi Star:

1. D-Link

– Switch 8-port Gigabit: mulai dari Rp 300.000,-
– Switch 16-port Gigabit: mulai dari Rp 500.000,-
– Switch 24-port Gigabit: mulai dari Rp 800.000,-

2. TP-Link

– Switch 8-port Gigabit: mulai dari Rp 250.000,-
– Switch 16-port Gigabit: mulai dari Rp 400.000,-
– Switch 24-port Gigabit: mulai dari Rp 700.000,-

3. Cisco

– Switch 8-port Gigabit: mulai dari Rp 1.000.000,-
– Switch 16-port Gigabit: mulai dari Rp 1.500.000,-
– Switch 24-port Gigabit: mulai dari Rp 2.000.000,-

Pastikan untuk membandingkan harga dan fitur dari berbagai merk switch atau hub pusat sebelum membeli. Sesuaikan dengan kebutuhan dan anggaran yang dimiliki.