Hadits Tentang Sabar Menghadapi Cobaan

Tidak Ada Yang Lebih Baik Daripada Sabar – Seri 40 Hadits Tentang

Gambar hadits tentang sabar

Apa itu sabar?

Sabar adalah sikap menahan diri dan mengendalikan emosi dalam menghadapi ujian, musibah, atau godaan yang datang dalam kehidupan sehari-hari. Sabar bukanlah kelemahan atau tanda kekalahan, melainkan kekuatan dan ketabahan hati dalam menghadapi cobaan. Dalam Islam, sabar merupakan salah satu sifat yang sangat dianjurkan untuk dimiliki oleh setiap muslim.

Makna sabar dalam Islam

Makna sabar dalam Islam adalah menerima takdir dan ujian dari Allah SWT dengan lapang dada. Sabar bukan hanya berarti menahan diri dari mengeluh, tetapi juga melibatkan sikap redha terhadap apa yang terjadi dan berusaha mencari solusi yang terbaik dalam menghadapinya. Sabar juga merupakan bentuk kesabaran dalam menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.

Penjelasan tentang sabar dalam Islam

Sabar dalam Islam memiliki beberapa konsep yang perlu dipahami. Pertama, sabar dalam menghadapi musibah. Musibah adalah ujian dari Allah SWT yang bisa berupa ujian fisik, mental, atau material. Sebagai seorang muslim, kita harus memiliki sikap sabar dalam menghadapi musibah tersebut. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

“Dan Kami akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (Al-Baqarah: 155)

Kedua, sabar dalam menghadapi godaan. Dalam kehidupan sehari-hari, setiap orang pasti dihadapkan pada berbagai godaan yang menggoda keimanannya. Misalnya, godaan untuk berbuat dosa, godaan keinginan duniawi, atau godaan untuk tidak menjalankan perintah Allah. Dalam hal ini, muslim harus memiliki sikap sabar dalam menahan diri, menjauhi godaan, dan berusaha untuk tetap taat pada agama.

“Maka bersabarlah sekali-kali sesungguhnya janji Allah itu benar. Dan janganlah orang-orang yang tidak meyakini merusakkan keyakinanmu.” (Ar-Rum: 60)

Ketiga, sabar dalam menjalankan ibadah. Sabar juga berarti melaksanakan ibadah dengan penuh kesabaran dan ketaqwaan kepada Allah. Misalnya, menjalankan ibadah shalat secara khusyu, melaksanakan puasa dengan ikhlas, atau menjalankan haji dengan sabar dalam menghadapi segala keterbatasan secara fisik maupun finansial.

“Dan bersabarlah kamu sebagaimana orang-orang yang bersabar dari kalangan rasul-rasul.” (Al-Ahqaf: 35)

Keempat, sabar dalam menghadapi cobaan hidup. Dalam kehidupan ini, tidak ada yang luput dari cobaan dan ujian. Namun, seorang muslim harus memiliki sikap sabar dalam menghadapinya. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

“Dan sungguh Kami telah menciptakan manusia dalam kesusahan. Apakah dia mengira bahwa tidak ada yang berkuasa atasnya?” (Al-Balad: 4-5)

Jadi, sabar dalam Islam bukanlah sekedar menahan diri dan mengendalikan emosi. Lebih dari itu, sabar merupakan bentuk ketaqwaan kepada Allah, melaksanakan ibadah dengan penuh kesabaran, dan menerima ujian dengan lapang dada.

Kesimpulan tentang sabar dalam Islam

Sabar merupakan salah satu sifat yang sangat dianjurkan dalam Islam. Ketika kita menghadapi ujian, musibah, atau godaan, sikap sabar adalah kunci untuk tetap teguh dan menghadapinya dengan baik. Sabar bukanlah kelemahan, melainkan kekuatan dan ketabahan hati yang merupakan bagian dari iman dan ketaqwaan kepada Allah. Dalam menjalankan sabar, kita juga harus berusaha mencari solusi yang terbaik dan menjalankan perintah Allah dengan penuh kesabaran.

13 Hadits tentang Sabar Arab dan Artinya untuk Pedoman Hidup

Gambar hadits tentang sabar

Apa itu hadits?

Hadits merupakan perkataan, perbuatan, atau persetujuan yang diriwayatkan dari Rasulullah SAW sebagai sumber hukum kedua dalam Islam setelah Al-Qur’an. Hadits memberikan pedoman dan tuntunan hidup bagi umat Muslim, termasuk dalam hal menjalankan sabar dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini adalah 13 hadits tentang sabar dalam bahasa Arab dan artinya yang dapat menjadi pedoman bagi kita dalam menghadapi berbagai ujian dan cobaan di dunia ini.

1. Hadits tentang sabar dalam menghadapi musibah:

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ مَثَلَ الْمُؤْمِنِ فِي صَبْرِهِ وَتَوْبِيتِهِ مَثَلَ الرَّأْسِ وَالْجَسَدِ إِذَا أَصَابَهُ مَرَضٌ أَصَابَهُ الرَّأْسُ كُلُّهُ وَإِنْ تَمَرَّدَتْ عَضُدَةٌ تَمَرَّدَتْ جَمِيعُ الْعُضُودِ

Artinya: “Dari Anas bin Malik, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya perumpamaan seorang mukmin dalam kesabarannya dan pengharapannya kepada Allah seperti perumpamaan kepala dan tubuhnya. Ketika kepala merasa sakit, maka seluruh tubuh merasakan sakit. Dan jika salah satu anggota tubuh merosot, maka seluruh anggota tubuh lainnya ikut merasakannya.”

Hadits ini mengajarkan pentingnya kesabaran dalam menghadapi musibah. Ketika kita mengalami kesulitan atau ujian, bukan hanya diri kita sendiri yang merasakannya, tetapi juga orang-orang di sekitar kita. Oleh karena itu, kita perlu bersabar dan berharap kepada Allah SWT untuk mendapatkan ketenangan dalam menghadapinya.

2. Hadits tentang sabar dalam mengendalikan amarah:

عَنْ أَبِي مَسْعُودٍ الْأَنْصَارِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ مِمَّا أَدْرَكَ النَّاسُ مِنْ كَلاَمِ النُّبُوَّةِ الْأُولَى إِذْ لاَ تَدْرُونَ مَا أَنَتَ وَلاَ وَتَدْرُونَ مَا أَنَا قَالَ اللَّهُ تَعَالَى نَفْسِي مِنْ يَدِي فَلْتَطَمَئِنَّ قَلْبُكَ وَمِنْ لِي دَابَّتِي فَلْتُطِعْمْ وَمِنْ لِي دَابَّةُ الْأَرْضِ فَلْيُسْقِ النَّاسَ

Artinya: “Dari Abu Mas’ud Al-Anshari, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya dari perkataan kenabian yang terawal yang kalian ingat adalah perkataan: ‘Kalian tidak mengetahui apa yang Aku ketahui, dan kalian mengetahui apa yang Aku tidak mengetahuinya.’ Allah SWT berfirman: ‘Demi diri-Ku yang ada di tangan-Ku, hendaklah hatimu menjadi tenang, demi stood one termanosh kedua yang ada di dalam kekuasaan-Ku, hendaklah kamu makan, demi stood one termashuk ketiga yang ada di muka bumi, maka berilah air minum kepada orang-orang.”

Hadits ini mengajarkan pentingnya mengendalikan amarah dan menenangkan hati dalam menghadapi berbagai situasi. Saat kita marah, kita sering kali kehilangan kendali diri dan bisa melakukan tindakan yang tidak baik. Oleh karena itu, kita perlu mengambil nafas dalam-dalam dan berusaha untuk tenang agar tidak bertindak dengan emosi yang negatif.

3. Hadits tentang sabar dalam menjaga amanah:

عَنْ ثَوْبَانَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَلاَثَةٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلاَوَةَ الإِيمَانِ وَرَقَّةَ الْقَلْبِ أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لاَ يُحِبُّهُ إِلاَّ لِلَّهِ وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِيَ الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُلْقَى فِي النَّارِ

Artinya: “Dari Thawban, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda: Ada tiga hal yang dimana jika seseorang memiliki ketiga hal tersebut, maka dia akan merasakan kelezatan iman dan kerendahan hati. Pertama, mencintai Allah dan Rasul-Nya lebih dari cinta kepada selain keduanya. Kedua, mencintai seseorang hanya karena Allah SWT, bukan karena kepentingan duniawi. Ketiga, benci kembali kepada kekafiran sama seperti benci untuk dilemparkan ke dalam neraka.”

Hadits ini mengajarkan pentingnya menjaga amanah dan keteguhan dalam iman. Saat kita diberi kepercayaan untuk menjalankan tanggung jawab, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam urusan agama, kita harus menjaganya dengan baik dan tidak mengkhianati kepercayaan yang diberikan. Kita juga harus tetap teguh dalam iman dan tidak menggantungkan kasih sayang kita pada manusia, melainkan hanya pada Allah SWT.

4. Hadits tentang sabar dalam menghadapi ujian:

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنِ اصْبَرَ مِنْكُمْ عَلَى فَقْدٍ أَوْ فَقِيْهٍ وَالَّذِي تَعِدُوْنَهُ فَلَهُ لِي عَلَى الْجَنَّةِ ثَلاَثَةٌ

Artinya: “Dari Anas bin Malik, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda: Barangsiapa di antara kalian yang sabar atas kehilangan atau kebutuhan, maka baginya ada tiga pahala dari sisi-Ku pada surga.”

Hadits ini mengajarkan pentingnya menjaga keikhlasan dan ketabahan dalam menghadapi berbagai ujian dan kehilangan. Saat kita kehilangan sesuatu yang berharga atau menghadapi kesulitan keuangan, kita perlu tetap sabar dan yakin bahwa Allah SWT akan memberikan pahala dan kebahagiaan di akhirat kepada kita yang sabar dalam menghadapinya.

5. Hadits tentang sabar dalam beribadah:

عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ قَالَ سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كِيَفَ النَّجَاةُ صَيَّاً قَالَ تَعْبُدُ اللَّهَ لَا تُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا وَتُقِيمُ الصَّلَاةَ وَتُؤْتِي الزَّكَاةَ وَتَصُومُ رَمَضَانَ

Artinya: “Dari Uqbah bin Amir, dia berkata, aku bertanya kepada Rasulullah SAW, ‘Bagaimana cara mencapai keselamatan?’ Beliau menjawab, ‘Beribadah kepada Allah SWT tanpa mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan berpuasa di bulan Ramadhan.”

Hadits ini mengajarkan pentingnya menjalankan ibadah dengan ketaatan dan kesabaran. Dalam menjalankan ibadah seperti shalat, zakat, dan puasa, kita perlu memiliki kesabaran dalam melaksanakannya dengan sungguh-sungguh, walaupun ada rintangan dan godaan di sekitar kita.

6. Hadits tentang sabar dalam menghadapi cobaan:

عَنْ سِيِّدِ بْنِ عَمْرَانَ الْ