Hukum Unhas

Ada berita menarik dari Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (Unhas). Mereka akan menggelar lokakarya kurikulum pada tahun 2023. Lokakarya ini diadakan dengan tujuan untuk mengkaji kembali kurikulum yang saat ini ada di Fakultas Hukum Unhas. Tentu saja, langkah ini sangat positif untuk meningkatkan kualitas pendidikan di fakultas tersebut.

Hukum Unhas Gelar Lokakarya Kurikulum 2023

Lokakarya kurikulum ini diharapkan dapat membahas berbagai perubahan dan inovasi yang perlu dilakukan dalam kurikulum Fakultas Hukum Unhas. Dengan demikian, para mahasiswa akan mendapatkan pendidikan yang lebih relevan dan sesuai dengan kebutuhan serta perkembangan zaman.

Gambar Lokakarya Kurikulum 2023

Tidak hanya itu, lokakarya ini juga bertujuan untuk membangun komunikasi antara para dosen dan mahasiswa. Dalam lokakarya ini, mahasiswa akan diajak untuk memberikan masukan dan saran terkait perubahan-perubahan yang perlu dilakukan dalam kurikulum.

Jadi, apa itu lokakarya kurikulum? Lokakarya kurikulum adalah kegiatan diskusi dan pemikiran bersama untuk mengkaji ulang kurikulum yang ada dalam suatu institusi pendidikan. Pada lokakarya ini, peserta akan berdiskusi dan membahas perubahan-perubahan yang perlu dilakukan dalam kurikulum, sehingga dapat menghasilkan kurikulum yang lebih baik dan relevan.

Lokakarya ini juga akan membahas berbagai aspek terkait kurikulum, seperti materi kuliah, metode pengajaran, dan penilaian. Dengan adanya lokakarya ini, diharapkan akan muncul berbagai ide baru dan inovasi dalam pengembangan kurikulum di Fakultas Hukum Unhas.

Fakultas Hukum Unhas Luncurkan Gerakan Bijak Bermedsos dan Anti

Fakultas Hukum Unhas juga tidak hanya fokus pada perubahan kurikulum saja. Mereka juga meluncurkan gerakan bijak bermedsos dan anti hoax. Gerakan ini bertujuan untuk mengajak masyarakat untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial dan mencegah penyebaran informasi yang tidak benar atau hoax.

Gambar Gerakan Bijak Bermedsos dan Anti

Gerakan ini sangat relevan mengingat fenomena penyebaran berita palsu atau hoax yang semakin marak belakangan ini. Harapannya, dengan gerakan ini, masyarakat dapat menjadi lebih cerdas dalam menggunakan media sosial dan tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang tidak benar.

Lalu, apa itu gerakan bijak bermedsos dan anti hoax? Gerakan bijak bermedsos dan anti hoax adalah sebuah gerakan yang bertujuan untuk mengajak masyarakat untuk lebih hati-hati dalam menggunakan media sosial, serta mencegah penyebaran berita palsu atau hoax.

Gerakan ini dilakukan melalui berbagai kegiatan, seperti mendiskusikan pentingnya verifikasi informasi sebelum menyebarkannya, mengajak masyarakat untuk melakukan pengecekan ulang sebelum mempercayai suatu informasi, dan membagikan informasi yang relevan dan dapat dipertanggungjawabkan.

Pada akhirnya, gerakan ini diharapkan dapat membantu masyarakat untuk menjadi lebih cerdas dalam menggunakan media sosial dan tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang tidak benar atau hoax.

Viral Mengaku Bergender Netral, Maba Fakultas Hukum Unhas Minta Maaf ke

Baru-baru ini, sebuah video viral di media sosial menampilkan seorang mahasiswa baru (maba) dari Fakultas Hukum Unhas yang mengaku bergender netral. Video tersebut mendapatkan perhatian publik, terutama dari kalangan mahasiswa dan dosen di Fakultas Hukum Unhas.

Gambar Maba Fakultas Hukum Unhas

Maba tersebut kemudian meminta maaf kepada seluruh civitas akademika Fakultas Hukum Unhas atas pernyataannya yang menyesatkan. Dia menyadari bahwa pernyataannya tidak mencerminkan pandangan dan sikap sebenarnya dari Fakultas Hukum Unhas.

Maba tersebut juga mengatakan bahwa dirinya sedang mencoba menggali identitas gender-nya sendiri dan masih dalam proses mengerti lebih dalam mengenai gender netral. Dia meminta maaf karena pernyataannya yang tidak akurat dan berharap agar pernyataannya tersebut tidak menjadi preseden buruk bagi siapapun.

Jadi, apa itu gender netral? Gender netral adalah sebuah konsep yang mengacu pada ketiadaan identitas gender atau tidak mengidentifikasikan diri sebagai laki-laki atau perempuan.

Banyak orang yang mengidentifikasikan diri mereka sebagai gender netral merasa bahwa pilihan biner antara laki-laki dan perempuan tidak mencerminkan identitas gender mereka yang sebenarnya. Mereka merasa lebih nyaman dengan tidak mengidentifikasi diri dalam kerangka gender yang sudah ada.

Senat FH-UH Tetapkan Tiga Calon Dekan Periode 2018-2022 – Eksepsi Online

Terkait dengan jabatan dekan di Fakultas Hukum Unhas, ada beberapa calon dekan yang telah ditetapkan oleh Senat FH-UH untuk periode 2018-2022. Ketiga calon dekan tersebut adalah Prof. Dr. A, S.H., M.Hum., Prof. Dr. B, S.H., M.Hum., dan Prof. Dr. C, S.H., M.Hum.

Gambar Calon Dekan Fakultas Hukum Unhas

Tentu saja, penentuan calon dekan ini dilakukan melalui serangkaian proses yang melibatkan berbagai pihak, seperti dosen, mahasiswa, dan pihak eksternal. Calon dekan ini juga telah melalui proses seleksi yang ketat dan diharapkan memiliki kapabilitas yang baik dalam memimpin Fakultas Hukum Unhas.

Bagaimana proses pemilihan calon dekan di Fakultas Hukum Unhas? Proses pemilihan calon dekan di Fakultas Hukum Unhas dilakukan melalui beberapa tahapan.

Pertama, tahapan pencalonan. Dalam tahapan ini, dosen dan mahasiswa dapat mengajukan calon dekan yang dianggap memiliki kapabilitas untuk memimpin fakultas.

Kemudian, calon dekan yang telah diajukan akan melalui tahapan seleksi. Tahapan seleksi ini melibatkan serangkaian tes dan wawancara untuk menilai kapabilitas dan kompetensi calon dekan.

Setelah itu, calon dekan akan diumumkan dan dilakukan tahapan pemilihan. Seluruh dosen dan mahasiswa di Fakultas Hukum Unhas memiliki hak suara untuk memilih calon dekan yang dianggap layak.

Setelah pemilihan selesai, calon dekan yang mendapatkan suara terbanyak akan ditetapkan sebagai dekan Fakultas Hukum Unhas.

Dengan penentuan calon dekan ini, diharapkan Fakultas Hukum Unhas dapat terus berkembang dan memberikan pendidikan yang berkualitas bagi mahasiswa-mahasiswanya.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (Unhas) telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di fakultas tersebut.

Mereka menggelar lokakarya kurikulum dengan tujuan untuk mengkaji ulang kurikulum Fakultas Hukum Unhas dan membangun komunikasi antara para dosen dan mahasiswa. Selain itu, mereka juga meluncurkan gerakan bijak bermedsos dan anti hoax untuk mengajak masyarakat menjadi lebih cerdas dalam menggunakan media sosial.

Tidak hanya itu, Fakultas Hukum Unhas juga telah menetapkan tiga calon dekan untuk periode 2018-2022. Pemilihan calon dekan dilakukan melalui serangkaian tahapan, yang melibatkan partisipasi dari dosen dan mahasiswa.

Dengan berbagai langkah dan upaya ini, diharapkan Fakultas Hukum Unhas dapat terus meningkatkan kualitas pendidikan serta memberikan kontribusi yang positif bagi masyarakat dan bangsa.